NESABAMEDIA.COM – Awal bulan ini, Nintendo mengungkapkan sosok baru dari konsol Switch, yakni dengan layar OLED. Dan pekan lalu Valve menyusul dengan mengumumkan perangkat konsol baru mereka yakni Steam Deck. Kini sorotan publik pun mencoba membandingkan mana yang lebih baik antara Steam Deck dan Nintendo Switch.Â
Tentu akan sangat menarik jika mengupas kedua perangkat konsol mobile gaming itu satu-persatu. Sebab keduanya memiliki kelebihan dan juga kekurangan masing-masing.
Nintendo Switch OLED akan mulai tersedia bulan Oktober mendatang, dengan rentang harga mulai Rp5 jutaan. Spesifikasi penyimpanan 64GB, yang lebih besar dibandingkan model sebelumnya yang hanya 32GB. Layar OLED berukuran 7 inci, yang juga mendapatkan peningkatan dari model sebelumnya 6.2 inci dengan teknologi LCD. Namun resolusinya yang didukung masih sama yakni, 1.280 x 720 piksel.Â
Chipsetnya juga masih sama menggunakan Tegra X1, di mana rumor adanya peningkatan prosesor rupanya tidak terbukti. Ini artinya, pengguna akan mendapatkan grafis 720p pada mode handheld dan 1080p ketika mode dock. Masa pakai baterai bisa mencapai 9 jam dan rata-rata untuk penggunaan gaming sampai 5 jam.Â
Dock-nya memiliki sebuah fitur baru yakni, colokan kabel LAN, yang bisa memberikan koneksi internet berkecepatan tinggi yang lebih stabil, dan latency yang lebih rendah, dibandingkan model standar yang menggunakan Wi-Fi.Â
Sementara itu untuk Steam Deck, akan mulai tersedia pada bulan Desember dengan harga sekitar Rp5,8 jutaan. Perlu dicatat, harga itu untuk versi yang menggunakan penyimpanan eMMC 64GB. Jika ingin meningkatkan ke NVMe SSD 256GB, maka harganya jadi Rp7,7 jutaan. Sedangkan besaran RAM-nya semua sama 16GB DDR5.
Prosesor yang digunakan Steam Deck adalah AMD Zen 2 APU dan RDNA 2 GPU. Ini merupakan arsitektur grafis terbaru dari AMD. Jadi secara keseluruhan, diyakini akan sedikit lebih cepat dibandingkan dengan APU Ryzen.Â
Ukuran layarnya 7 inci dengan teknologi LCD berasio 16:10 dan resolusi 1,280 x 800 piksel. Refresh ratenya tidak lebih baik dari Nintendo Switch, karena hanya sampai dengan 60Hz. Namun, jika ingin mendapatkan tampilan grafis yang lebih baik, bisa dicolokkan lewat DisplayPort USB-C yang mendukung resolusi 4K dengan refresh rate 120Hz. Perlu dicatat, karena GPUnya juga terbatas, maka frame rate-nya pun juga akan terdampak.Â
Steam Deck memiliki baterai yang bisa digunakan sampai dengan 8 jam. Jaringannya mendukung Wi-Fi 5 dan juga bisa dicolokkan ke kabel Ethernet.Â
Sedangkan untuk masalah kontroler, Nintendo Switch memiliki Joy-Cons yang bisa dilepas, yang bisa berubah menjadi kontroler nirkabel untuk dua orang dan mendukung kontrol gerakan. Ketika terpasang, maka akan menjadi kontroler standar dengan dua set stik analog, sebuah D-pad dan empat tombol aksi serta empat tombol bahu.
Steam Deck mengadopsi Steam Controller memiliki dua touch pad. Itu adalah tambahan dari dua stik analog, D-pad, empat tombol aksi dan empat tombol bahu, serta empat tambahan tombol di bagian bawah yang ada. Tentu saja, kedua konsol tersebut mendukung tambahan kontroler lainnya yang bisa dicolokkan.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: