NESABAMEDIA.COM – Microsoft bersiap untuk merilis Windows 11 musim gugur ini, dan sistem operasi baru itu akan membawa perubahan terbesar pada sistem operasi desktop perusahaan sejak Windows 10 dirilis pada tahun 2015. Namun dikarenakan adanya persyaratan sistem minimum yang baru, tidak semua komputer akan mendukung Windows 11, yang dapat menjadikan Windows 10 sebagai Windows XP baru, yakni sistem operasi yang terus dijalankan banyak orang meski Microsoft telah mengeluarkan penggantinya.
Faktanya, masih ada jutaan orang yang menjalankan Windows XP hari ini, belasan tahun setelah dukungan mainstream berakhir dan hampir dua puluh tahun setelah sistem operasi itu pertama kali diluncurkan. Karena Windows XP akan berusia 20 pada tanggal 24 Agustus 2021 besok. Itu adalah tanggal sistem operasi dirilis ke manufaktur, meskipun tidak benar-benar mulai dijual ke publik sampai bulan Oktober kala itu.
Mantan Direktur Proyek Microsoft untuk Windows XP Iain McDonald merenungkan ulang tahun sistem operasi tersebut, dan mencatat bahwa tujuan Windows XP adalah untuk membawa stabilitas Windows 2000 yang berfokus pada perusahaan, ke versi konsumen Windows, dengan antarmuka pengguna yang dibangun di atas Windows Millennium Edition yang saat itu tidak mendapatkan sambutan hangat.
Windows XP dibangun pada kernel Windows NT yang sama, menjadikannya versi Windows pertama yang tidak didasarkan pada MS-DOS dan/atau kernel Windows 95. Masih ingatkah tampilan antarmuka pengguna dengan warna besar, berani, ikon, dan sudut membulat yang terasa sedikit konyol dan kartun ketika pertama kali tiba?
Tidak bisa dipungkiri bahwa Windows XP merupakan versi Windows paling stabil yang pernah ada, dalam jangka panjang. Dimulai dengan Windows XP, masalah crash menjadi sedikit dan jarang terjadi.
Orang-orang juga memiliki banyak waktu untuk membiasakan diri dengan sistem operasi, karena Windows Vista tidak dirilis hingga 2007, dan ketika tiba, persyaratan sistem minimum yang relatif berat membuat banyak pengguna tidak dapat meningkatkan ke Windows yang baru, dan tetap memakai Windows XP. Bahkan sampai sekarang, beberapa pengguna masih belum melakukannya.Â
Menurut StatCounter, sekitar 0,59% komputer Windows masih menjalankan XP. NetMarketShare menempatkan angka itu di 0,32%. Mengingat perangkat yang memasang sistem operasi Windows begitu besar, maka persentase itu menunjukkan angka yang setara jutaan pengguna.
Pada titik ini Windows XP tidak lagi bisa menutupi bagaimana tua-nya teknologi dan sistem yang dimiliki. Microsoft belum merilis pembaruan fitur atau keamanan untuk Windows XP selama bertahun-tahun. Beberapa perangkat lunak yang lebih baru tidak akan berjalan di sistem operasi itu. Dan daripada hanya berfokus pada PC berperforma tinggi seperti yang dilakukan dengan Windows Vista, Microsoft sedikit mengalihkan fokusnya untuk memastikan bahwa Windows 7 dan yang lebih baru juga dapat bekerja dengan mesin tingkat pemula.
Meskipun mungkin bukan ide yang baik untuk menjalankan Windows XP di perangkat apapun hari ini, pada beberapa tahun yang lalu masih ada ratusan ribu mesin ATM yang didukung oleh sistem operasi tersebut.
Tidak jelas apakah Windows 11 benar-benar akan menjadi Windows XP berikutnya. Namun karena syarat minimalnya mengharuskan perangkat komputer memiliki Trusted Platform Module (TPM), ini akan mendiskualifikasi banyak komputer lama (dan beberapa model yang relatif baru), begitu juga perubahan pada Start Menu dan elemen antarmuka pengguna lainnya dapat membuat pengguna berpikir ulang untuk memasang Windows 11.
Meski demikian, ada beberapa fitur baru yang menarik datang ke Windows 11 termasuk dukungan untuk Widget, fitur snapping jendela aplikasi yang baru, kemampuan untuk menjalankan aplikasi Android di PC, dan banyak lagi.
Tidak akan mengejutkan juga, apabila dua puluh tahun dari sekarang, beberapa orang masih menggunakan Windows 10. Atau bahkan mungkin masih ada beberapa Windows XP yang masih digunakan pada tahun 2041.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: