Unjuk Rasa, Karyawan Apple Gunakan Perangkat Android Agar Tidak Disadap Atasan

NESABAMEDIA.COM – Apple mungkin menjadi perusahaan terbesar di dunia dengan valuasi pasar yang menyentuh angka $3 triliun, namun para pegawai di toko retail mereka sepertinya tidak merasakan kesuksesan tersebut, menurut sejumlah laporan terbaru. Hasilnya, banyak karyawan di toko Apple yang secara diam-diam berupaya membentuk serikat, dan untuk menghindari penyadapan, mereka gunakan perangkat Android.

Pembentukan serikat pekerja Apple itu dipicu oleh masalah seputar gaji yang dianggap tidak sesuai dengan pekerjaan yang diemban. Masalah tersebut telah terlihat dari setidaknya dua toko Apple yang berupaya mengumpulkan dukungan dari serikat pekerja nasional dalam perjalanan mereka untuk melakukan gugatan ke Dewan Hubungan Perburuhan Nasional. 

Gaji per jam yang diberikan oleh Apple sama dengan retail di wilayah lain, namun masalah yang ada berasal dari kenyataan bahwa sebagian perusahaan itu tidak memiliki tingkat produksi yang sama dengan wilayah lainnya, termasuk kebutuhan hidup tiap wilayah yang juga berbeda tingkatnya. 

Meningkatnya inflasi dan harga kebutuhan pokok di seluruh negeri juga berdampak pada keputusan serikat pekerja, dan banyak pekerja yang merasa gaji per jam yang dibayarkan tidak sesuai. Para pekerja yang pro terhadap perserikatan mengatakan mereka enggan untuk mengungkap data diri mereka, karena takut akan mendapatkan sanksi dari Apple. 

Menariknya, untuk menghindari penyadapan oleh pimpinan Apple dan memastikan data mereka tetap anonim, para karyawan itu memilih untuk menggunakan aplikasi perpesanan terenkripsi dan bahkan memilih untuk gunakan smartphone Android, yang mereka anggap lebih aman dari tindak penyadapan dan pelacakan. 

Apple dilaporkan memiliki 270 retail yang tersebar di seluruh wilayah Amerika Serikat dengan jumlah pekerja toko yang berjumlah lebih dari 65 ribu orang. Perusahaan selama ini terkenal memiliki pelanggan dan karyawan yang setia dan telah mengalami pertumbuhan yang menakjubkan dalam beberapa tahun terakhir. 

Mereka menghasilkan pendapatan lebih dari $365 miliar selama 12 bulan hingga 30 September 2021, yang meningkat sebesar 33% dari tahun ke tahun. Perusahaan sebelumnya memang berencana untuk menaikkan gaji karyawan toko antara 2% sampai dengan 10%, tergantung dari lokasi dan peran toko, dan akan menggandakan hari untuk cuti bagi para pekerja purna waktu dan paruh waktu.