Pengguna Windows 11/10 yang tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia mendapatkan isu yang sama, BSOD, baik pengguna individu maupun global.
Hal ini bahkan sempat Trending di beberapa platform seperti X hingga Instagram dan TikTok. Isu yang mereka laporkan juga sama, BSOD, yang mana saya rasakan sendiri.
Pengalaman pribadi yang saya alami kemarin sedikit membingungkan memang, di mana saya menyalakan PC dan beberapa menit kemudian langsung masuk ke BSOD.
Menjengkelkan memang, ketika ingin mengerjakan sesuatu namun tidak bisa karena layar menampilkan Blue Blank seperti penyakit Windows.
Blue Screen of Death atau BSOD menjadi topik hangat di beberapa platform, bahkan pengguna Windows lainnya di berbagai macam perusahaan radio hingga TV juga ikut berdampak.
Menurut penjelasan dari Microsoft, ada masalah yang menyebabkan CrowdStrike melakukan Recovery Booth Loop yang memungkinkan mesin tidak bisa bekerja normal.
CrowdStrike is actively working with customers impacted by a defect found in a single content update for Windows hosts. Mac and Linux hosts are not impacted. This is not a security incident or cyberattack. The issue has been identified, isolated and a fix has been deployed. We…
— George Kurtz (@George_Kurtz) July 19, 2024
“CrowdStrike is actively working with customers impacted by a defect found in a single content update for Windows hosts,” kata George Kurtz selaku CEO di CrowdStrike.
CrowdStrike sendiri sebenarnya tidak hanya digunakan oleh Microsoft untuk perlindungan dari keamanan Cyber Security, Apple dan Linux juga menggunakannya.
Kurtz mengatakan bahwa isu ini hanya dihadapi oleh pengguna Windows OS, macOS dan Linux masih aman.
Dengan adanya isu BSOD yang menyerang seluruh pengguna Windows, alhasil banyak perusahaan yang menyalakan alarm tanda bahaya.
Sebut saja beberapa siaran TV, Bandara dan bahkan yang paling parah ada Australian Banks yang menyalakan alarm mereka untuk memperingati tanda perlindungan yang rentan.
“Australian banks, airlines, and TV broadcasters first raised the alarm as thousands of machines started to go offline. The issues spread fast as businesses based in Europe started their workday.
UK broadcaster Sky News was unable to broadcast its morning news bulletins for hours this morning and was showing a message apologizing for the interruption to this broadcast. Ryanair, one of the biggest airlines in Europe, also says it’s experiencing a third-party IT issue, which is impacting flight departures.” Mengutip dari The Verge.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: