Di dalam disiplin ilmu ekonomi sudah umum dikenal suatu kata seperti permintaan dan juga penawaran. Yang mana kata tersebut juga sering kita temui disaat kita akan melaksanakan suatu aktivitas yang berhubungan erat dengan ekonomi.
Contohnya seperti pada transaksi jual beli yang terdapat di pasar maupun aktivitas ekspor dan impor. Dengan begitu, permintaan dan juga penawaran telah menjadi suatu kesatuan dan tak akan bisa berdiri dengan sendirinya.
Untuk mengetahui lebih lanjut apa yang dimaksud dengan permintaan dan penawaran, Anda dapat membaca artikel di bawah ini. Karena artikel ini akan menjelaskan bunyi dan juga contoh dari permintaan dan penawaran. Berikut adalah penjelasan mengenai hukum permintaan dan penawaran beserta dengan contoh-contohnya:
[ez-toc]
Hukum Permintaan
Yang dimaksud dengan permintaan yaitu merupakan sejumlah jasa maupun barang yang diminta ataupun dibeli oleh konsumen dan memiliki tingkatan harga dan waktu yang tertentu dan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Contohnya yaitu : Ani membeli 1 kg bawang merah di pasar tradisional.
1. Bunyi Hukum Permintaan
Hukum permintaan juga memiliki bunyi, yang mana bunyi tersebut menjadikan landasan dari hukum permintaan ini. Dibawah ini adalah bunyi dari hukum permintaan :
“Apabila harga dari sebuah barang cenderung meningkat, maka jumlah dari barang yang akan diminta akan mengalami penurunan. Dan juga sebaliknya, apabila harga dari sebuah barang mengalami penurunan, maka jumlah dari barang yang diminta akan mengalami peningkatan” (Cateris Paribus).
Di dalam hukum permintaan juga memiliki jenis-jenis yang apat dibedakan atas dua bagian, yaitu seperti pada berikut ini :
2. Jenis-Jenis Permintaan dan Contoh-Contohnya
a. Didasarkan dari Daya Beli
Pada hukum permintaan yang didasari oleh daya beli ini pun memiliki tiga jenis yang terdiri atas permintaan efektif, permintaan absolut dan juga permintaan potensial. Dan berikut adalah penjelasan dari permintaan efektif, permintaan absolut dan permintaan potensial :
- Permintaan efektif
Permintaan efektif adalah suatu permintaan pada sebuah barang maupun jasa yang diikuti dengan daya beli. Permintaan pada jenis ini juga bisa dibilang seorang konsumen sangat membutuhkan barang tersebut dan ia juga mampu untuk membayarnya.
- Permintaan absolut
Sedangkan permintaan absolut adalah suatu permintaan pada sebuah barang maupun jasa yang tidak diikuti dengan daya beli. Permintaan pada jenis ini juga bisa dibilang seorang konsumen tidak mampu atau tidak memiliki uang untuk membeli suatu barang yang mereka inginkan tersebut.
Contoh dari permintaan absolut ini yaitu, Surya sangat ingin untuk membeli sepeda motor, tetapi ia didak memiliki uang yang cukup untuk membeli sepeda motor tersebut. Maka dari itu, keinginan Surya tersebut tidak terpenuhi untuk membeli sepeda motor baru.
- Pemintaan potensial
Permintaan potensial merupakan suatu permintaan pada sebuah barang maupun jasa yang diikuti dengan daya beli, akan tetapi konsumen tersebut masih berpikir atau mempertimbangkan transaksinya.
Contoh dari permintaan potensial ini yaitu, Bu Rudi sebenarnya memiliki uang yang cukup serta mampu untuk membeli sebuah mesin cuci, tetapi dia belum mempunyai keinginan untuk membeli mesin cuci itu.
b. Didasarkan dari jumlah yang melakukan transaksi
Pada hukum permintaan yang didasari oleh jumlah yang melakukan transaksi ini pun memiliki dua jenis yang terdiri atas permintaan individu dan permintaan kelompok. Dan berikut adalah penjelasan dari permintaan individu dan permintaan kelompok :
- Permintaan Individu
Permintaan individu merupakan suatu permintaan pada barang maupun jasa untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan di dalam kehidupannya sehari-hari.
Contoh dari permintaan individu ini yaitu Bu Rudi berbelanja dan membelikan beberapa kebutuhan seperti kangkung, ikan, susu, dan juga beras. Beberapa bahan tersebut dibelinya untuk di masak dan disajikan untuk makan siang bersama keluarganya.
- Permintaan Kelompok
Permintaan kelompok merupakan suatu permintaan dari sejumlah orang maupun masyarakat pada barang maupun jasa yang terjadi dengan bersamaan.
Hukum Penawaran
Yang dimaksud dengan hukum penawaran yaitu merupakan sejumlah barang maupun jasa yang akan ditawarkan oleh si penjual dalam beragam tingkat harga dan juga dalam waktu yang tertentu.
Hukum penawaran juga menunjukan suatu keterkaitan yang mana antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkatan harganya. Oleh karena itu, berikut ini akan dijelaskan mengenai bunyi hukum penawaran.
1. Bunyi Hukum Penawaran
Hukum penawaran juga memiliki bunyi, yang mana bunyi tersebut menjadikan landasan dari hukum penawaran ini. Dibawah ini adalah bunyi dari hukum penawaran :
“Apabila harga dari sebuah barang melambung tinggi, maka dari itu barang yang nantinya akan ditawarkan akan semakin banyak. Dan juga sebaliknya, apabila harga dari sebuah barang tegolong rendah, maka barang yang nantinya akan ditawatkan akan semakin sedikit” (Cateris Paribus).
2. Jenis-Jenis Penawaran Dan Contoh-Contohnya
Hukum penawaran juga memiliki jenis-jenis yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu penawaran individu dan juga penawaran pasar. Dan berikut penjelasan mengenai keduanya :
a. Penawaran individu
Penawaran individu merupakan jumlah barang maupun jasa yang akan ditawarkan oleh seseorang maupun produsen dalam jangka waktu, tingkat harga dan tempat yang tertentu.
Contoh dari penawaran individu yaitu Budi membuka toko mainan dan ia menawarkan berbagai macam mainan kepada anak-anak yang ada di sekitarnya.
b. Penawaran pasar
Penawaran pasar merupakan jumlah barang maupun jasa yang akan ditawarkan oleh sekelompok orang, produsen, maupun sekelompok penjual pada tempat, waktu dan juga tingkat harga yang tertentu.
Contoh dari penawaran pasar yaitu total keseluruhan penawaran dari pedagang pakaian di sebuah pasar.
Fungsi Permintaan dan Penawaran
Dibawah ini akan di jelaskan mengenai fungsi dari permintaan dan penawaran :
a. Fungsi permintaan
Fungsi permintaan merupakan persamaan yang mana dapat menunjukkan sebuah hubungan antara jumlah dari sebuah barang yang diminta dengan beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Fungsi permintaan juga merupakan sebuah kasian yang matematis yang mana dapat digunakan untuk menganalisa dari perilaku konsumen dan juga harga.
Fungsi permintaan juga didasari dari bunyi hukum permintaan, yaitu apabila harga dari sebuah barang cenderung meningkat, maka jumlah dari barang yang akan diminta akan mengalami penurunan. Dan juga sebaliknya, apabila harga dari sebuah barang mengalami penurunan, maka jumlah dari barang yang diminta akan mengalami peningkatan.
Maka dari itu hubungan antara jumlah barang dan harga yang akan diminta mempunyai hubungan yang terbalik, yang mana nantinya gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.
Berikut ini adalah fungsi dari permintaan :
Ket :
P : Merupakan harga dari barang per satuannya
a : Merupakan angka konstanta
b : Merupakan kemiringan atau gradien
Q : Merupakan jumlah barang yang diminta
Syarat-syarat yang sudah ditetapkan dari fungsi permintaan yaitu :
- nilai dari a harus bernilai positif
- sedangkan nilai dari b harus bernilai negatif
b. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran merupakan suatu persamaan yang mana dapat menunjukkan suatu hubungan antara harga barang yang terdapat di pasar dengan jumlah barang yang akan ditawarkan oleh penjual atau produsen.
Fungsi penawaran juga sering digunakan oleh penjual untu dapat menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari banyak barang yang nantinya akan diproduksi. Fungsi penawaran ini pun juga mengikuti bunyi hukum penawaran, yaitu apabila harga dari sebuah barang melambung tinggi, maka dari itu barang yang nantinya akan ditawarkan akan semakin banyak.
Dan juga sebaliknya, apabila harga dari sebuah barang tegolong rendah, maka barang yang nantinya akan ditawatkan akan semakin sedikit. Dengan begitu pada fungsi penawaran diantara jumlah barang yang akan ditawarkan dengan harga barang mempunyai hubungan yang positif, dimana gradien (b) dari fungsi penawaran selalu bernilai positif.
Berikut ini adalah fungsi dari penawaran :
Ket :
P : Merupakan harga dari barang per satuannya
a : Merupakan angka konstanta
b : Merupakan kemiringan atau gradien
Q : Merupakan jumlah barang yang diminta
Syarat-syarat yang sudah ditetapkan dari fungsi penawaran yaitu :
- nilai dari a dibolehkan bernilai positif maupun negatif
- sedangkan nilai dari b harus bernilai positif
Demikianlah pembahasan mengenai hukum permintaan dan juga hukum penawaran. Semoga dengan artikel ini Anda dapat menambah wawasan mengenai hukum permintaan dan hukum penawaran.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: