Ular merupakan kelompok reptil yang tidak memiliki kaki dan tubuhnya panjang serta tersebar luas di seluruh dunia. Semuajenis ular dikategorikan ke dalam satu subordo yakni Serpentes dan anggota kelompok ordo Squamata (reptil yang bersisik). Ular diklasifikasikan pada klade (cabang) Ophidia, yaitu satu golongan dengan reptil dengan atau tanpa kaki, memiliki tubuh panjang tetapi berbeda fisiologis dengan kadal.
Ular dapat ditemukan di semua jenis habitat baik itu di hutan, sungai, laut, padang rumput, danau, gurun/padang pasir, dataran tinggi, persawahan dan perkebunan dan di pemukiman manusia. Namun, ular dan reptil lainnya tidak dapat ditemukan di daerah yang dingin misalnya di daerah kutub.
Ciri-Ciri Ular Berbisa/Tidak Berbisa
Jenis ular berdasarkan gigitannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu ular berbisa dan tidak berbisa. Artinya ular yang berbisa dapat menyebabkan rasa sakit bahkan kematian saat terkena gigitannya.
Namun ada juga ular yang tidak berbisa, yaitu ketika di gigit ular tidak menyebabkan bahaya, akan tetapi perlu di tangani juga ketika terkena gigitannya. Biasanya ular yang tidak berbisa memiliki cara untuk melumpuhkan musuhnya dengan cara melilitnya sampai menghambat sistem peredaran darah dan pernapasan serta meremukkan tulang.
Ciri-ciri ular berbisa atau tidak dapat kita dibedakan dengan mudah, namun yang paling umum dan paling udah untuk dibedakan jenis ular berbisa atau tidak dapat dilihat dari ciri fisiknya, yaitu mulai dari sisiknya, mata, bentuk kepala, lubang yang ada di dekat hidungnya, gaya berenang serta pola dan warna ularnya.
1. Sisik
Pada umumnya ular tidak berbisa mempunyai dua garis subcaudal sementara ular yang berbisa hanya mempunyai satu baris sisik subcaudal. Subcaudal ialah lempengan sisik yang membesar yang terletak di bagian bawah ekor ular. Pola dari sisik ini dapat di lihat di bagian ekor sampai kepala ular. Maka dari itu ketika tergigit ular atau bertemu langsung jangan langsung panik.
2. Mata
Ular berbisa terkadang mempunyai tatapan mata yang begitu mengerikan dan tampak buas, karena bentuk matanya yang lonjong serta pupil yang elips. Sedangkan bentuk mata ular yang tidak berbisa lebih bulat dan pupilnya juga bulat, sehingga tatapannya tidak begitu menakutkan. Walapun demikian kedua jenis ular ini akan merasa terganggu ketika ada ancaman di sekitarnya.
3. Lubang yang ada di dekat hidung
Perlu anda ketahui sebenarnya ular tidak bisa menggunakan kedua indera matanya dengan baik, sehingga untuk mengetahui keberadaan mangsanya ular cenderung mengandalkan alat inderanya yang lain yaitu lidahnya. Namun pada ular berbisa di dekat hidungnya terdapat lubang. Lubang ini sangat sensitif selain itu juga mempunyai fungsi untuk mengetahui keberadaan mangsanya yang berdarah panas.
4. Bentuk kepala
Dari segi bentuk kepala, ular berbisa cenderung memiliki bentuk kepala seperti segitiga (triangular head), sedangkan bentuk kepala ular yang tidak berbisa mempunyai banyak variasi dan cenderung lebih bulat (rounded head). Ketika ingin melihat bagian kepala ular, lebih baik dilihat dari bagian atas dan belakang. Karena apabila dilihat dari arah depan ular, maka respon ular lebih agresif dan dapat menyerang secara tiba-tiba.
5. Gaya renang
Habitat yang lembab atau perairan merupakan tempat yang sering ditemukan banyak ular baik itu ular berbisa ataupun tidak. Nah, jika ular berenang amatilah bagaimana pergerakannya apabila bermanuver maka pada ular berbisa akan berada di permukaan air. Nah, apabila kamu menemukan ular di permukaan air lebih baik menjauhinya. Sedangkan ular tidak berbisa cenderung berenang di bawah permukaan air atau di kedalaman yang lebih.
6. Warna dan pola
Berdasarkan hukum alam yang tentunya berlaku bagi hewan yang beracun, maka pola serta warna dari ular juga dapat menggambarkan tingkat bahayanya. Misalnya jika pola dan warnanya semakin cantik maka ular tersebut sangat berbahaya. Mirip dengan katak, ular berbisa umumnya juga mempunyai pola dan warna yang mencolok. Sedangkan ular yang tidak berbisa lebih cenderung mempunyai warna serta pola sisik yang sederhana.
7. Gigi taring
Umumnya ular berbisa mempunyai 2 gigi taring yang besar yang terletak di bagian rahang atas. Sedangkan pada ular tidak berbisa gigi taringnya lebih kecil. Bekas gigitan dari ular berbisa akan terlihat 2 lubang yang tampak jelas sedangkan bekas gigitan akibat ular tidak berbisa lebih halus.
Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Berbisa
Sekitar 3 juta orang dari seluruh belahan dunia tiap tahunnya terkena racun akibat gigitan ular berbisa. Untungnya hanya sebagian kecil dari peristiwa tersebut yang berakhir fatal. Namun tahukah kamu ternyata gigitan ular berbisa dapat memicu keadaan yang berbahaya dalam waktu beberapa jam setelah terjadi insiden.
Racun dari ular dapat mengakibatkan kegagalan organ, menghambat sistem pernapasan, terjadinya perdarahan dari tubuh yang tidak terkendali (bleeding), kerusakan jaringan yang parah, serta dapat menyebabkan kelumpuhan.
Nah, untuk menghindari bahasa tersebut maka saat terkena gigitan ular berbisa, lakukan langlah-langkah berikut :
1. Usahakan tetap tenang
Ketika terjadi insiden kena gigitan ular berbisa, usahakan konsidi tetap tenang, ingat dimana kejadian digigit ular, jenis dari ularnya, baik itu warna dan polanya serta ukurannya.
Karena ketika penderita panik, maka detak jantungnya akan semakin cepat juga. Yang mengakibatkan aliran darah semakin cepat dan penyebaran bisa keseluruh tubuh akan semakin cepat pula dan memnyebabkan keadaan si penderita semakin fatal/bahaya.
2. Biarkan si penderita untuk istirahat dan jangan banyak bergerak
3. Posisikan tempat yang terkena gigitan ular agar lebih rendah dari bagain tubuh lain.
4. Bersihkan tempat gigitan ular
Bersihkanlah luka bekas gigitan tapi usahakan tidak mencucinya dengan air, lalu balut luka atau tutup dengan kain kering dan harus bersih. Namun menggunakan air panas agar mengeluarkan darah bisa dilakukan sehingga penggumpalan darah yang ada pada bekas gigitan ular dapat dikurangi.
Bisa juga dilakukan dengan menyayat/memberikan luka baru di sekitar bekas gigitan menggunakan pisau bedah yang steril dan harus tajam agar tidak menyiksa penderitanya.
Tujuannya ialah untuk mengeluarkan darah yang telah terkontaminasi oleh bisa. Darah yang telah terkontaminasi bisa akan berwarna merah tua atau gelap. Jika darah yang keluar sudah menjadi cerah tandanya bisa ular sudah keluar. Namun cara ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan harus dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman.
Cara mengeluarkan bisa ular tidak di perbolehkan dengan menghisapnya, karena dapat membahayakan. Misalnya apabila ular yang menggigitnya ialah ular kobra bisa yang dihasilkan bersifat Neurotoxin dan Haematoxin yang dapat menyerang darah. Artinya apabila orang yang menghisap bisa dari si penderita jika memiliki luka di dalam mulutnya justru bisa ular tersebut menular akibat luka tadi yang penyebaran bisa ularnya lebih cepat sampai ke otak.
Cara terbaik untuk mengeluarkan darah yang terkontaminasi oleh bisa ular ialah dengan menggunakan alat ekstraktor. Atau dengan menekan-nekan sehingga darah dapat terdorong keluar dari bekas gigitan.
5. Lepaskan aksesoris
Segala aksesoris yang ada di tubuh si penderita seperti cincin, jam tangan dan lain sebagainya untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan jika terjadi pembengkakangan di tubuh.
6. Longgarkan pakaian si penderita, tidak perlu sampai melepasnya.
7. Carilah segera pertolongan medis.
Itulah penjelasan tentang ciri-ciri ular berbisa dan tidak berbisa beserta pertolongan pertama yang harus anda lakukan jika ada kerabat atau orang yang tergigit ular. Semoga bermanfaat dan mudah dipahami!
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: