Pengertian Sabotase
Sabotase adalah suatu tindakan untuk melakukan perusakan terhadap sesuatu yang sudah direncanakan dengan matang, tersembunyi, dan disengaja. Tindakan sabotase dapat merusak peralatan, personel, dan aktivitas dari hal-hal yang menjadi sasaran untuk dirusak. Sehingga sabotase dapat menyebabkan efek psikologis yang besar karena kerusakan yang terjadi bisa berdampak bagi korban dan orang sekitarnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sabotase memiliki makna perusakan milik pemerintah atau sebagainya (dilakukan oleh pemberontak), penghalangan produksi perusahaan atau kegiatan yang mengacaukan lingkungan kerja (dilakukan oleh kaum buruh yang tidak puas), pemusnahan fasilitas militer oleh kelompok agen rahasia lawan, dan lain sebagainya.
Sabotase awalnya berasal dari bahasa perancis “sabot” yang memiliki arti sepatu kayu. Istilah ini dikenal pada masa abad ke 19. Pada saat itu industri perancis mengalami penurunan dan berakibat terjadinya penggangguran dan PHK. Selain itu juga terjadi perusakan mesin industri dengan memasukkan sepatu-sepatu kayu kedalam mesin untuk melakukan perusakan. Sehingga sejak saat itu, istilah sabotase digunakan dengan pengertian yang sama hingga saat ini.
Dampak Sabotase
Berdasarkan penjelasan pengertian sabotase, dapat diketahui bahwa sabotase dapat dikatakan sebagai kegiatan yang bisa bermakna negatif. Sehingga sabotase ini memiliki beberapa dampak jika dilakukan:
Menyebabkan kerugian material
Kerugian material yang disebabkan oleh aksi sabotase dapat mencapai jumlah yang tinggi. Hal ini sangat bergantung pada sabotase apa yang dilakukan. Karena pada umumnya, sabotase dilakukan bukan dalam skala kecil, melainkan sudah skala besar. Sehingga kerugian materialnya juga diperkirakan tidak sedikit. Adanya kerugian material yang disebabkan oleh sabotase ini dapat mempengaruhi hidup korban sabotase yang dilakukan.
Membahayakan keselamatan dan keutuhan bangsa dan negara
Umumnya sabotase dilakukan dalam skala besar yang menyasar pemerintahan, militer dan lain sebagainya. Sehingga jika sabotase ini dilakukan maka akan mempengaruhi keselamatan dan keutuhan bangsa dan negara. Posisi masyarakat juga sangat membahayakan. Setiap individu tentu akan merasa panik dan merasa terancam dengan adanya aktivitas sabotase yang dilakukan ini.
Trauma psikologis dan mental
Dampak dari aksi sabotase ini bisa menyebabkan trauma psikologis dan mengganggu kesehatan mental. Hal ini sangat membahayakan setiap individu yang terdampak. Karena permasalahan psikologis dan kesehatan mental bukan hal yang dapat disepelekan. Sehingga ketika terjadi sabotase, setiap individu yang terlibat (menjadi korban) harus diperhatikan agar mereka tidak mengalami gangguan psikologis dan terganggunya kesehatan mental mereka.
Contoh Sabotase
Untuk mempermudah pemahaman mengenai sabotase, berikut beberapa contoh sabotase yang terjadi di masyarakat:
- Sabotase jalan untuk aksi demonstrasi oleh para aktivis. Umumnya demonstrasi dilakukan untuk tujuan yang baik dengan menjunjung tinggi keadilan. Namun, terkadang ada beberapa oknum yang kurang bertanggung jawab yang membuat kerusuhan ditengah acara demonstrasi. Seperti contohnya aksi membakar ban di jalan raya yang mengakibatkan jalanan macet dan pencemaran polusi udara yang berbahaya. Hal ini sangat membahayakan para demonstran dan masyarakat yang berada disekitar.
- Menghancurkan infrastruktur jalan atau fasilitas umum. Penghancuran atau perusakan infrastuktur atau fasilitas umum yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab merupakan salah satu bentuk sabotase. Hal ini dilakukan kemungkinan karena ada unsur ketidakpuasan dengan aturan atau tata tertib yang diberlakukan, atau hal lainnya. Sehingga para oknum ini melakukan perusakan terhadap infrastruktur dan fasilitas umum milik pemerintah.
- Menyerang website atau perangkat lunak (hacking). Sabotase juga bisa dilakukan secara teknologi. Salah satunya adalah hacking. Peretasan yang dilakukan untuk masuk kedalam sistem atau database ini dapat merugikan perusahaan. Karena data rahasia bisa dicuri dan bisa menyebabkan kerugian yang besar. Contoh nyatanya adalah peretasan bank yang dapat merugikan nasabah dan bank itu sendiri.
- Sabotase dan pencurian minyak. PT Medco E&P mengalami dampak dari aksi sabotase dan pencurian minyak yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Akibatnya PT Medco E&P mengalami kasus tumpahan minyak yang merugikan perusahaan dan lingkungan sekitar. Sehingga dalam menangani kasus ini PT Medco E&P bekerjasama dengan TNI dan kepolisian untuk mengusut kasus ini agar tidak terulang kembali kejadiannya.
- Sabotase militer AU Amerika Serikat. Pada 9 mei 2002, militer Angkatan Udara yang dimiliki oleh Amerika Serikat mencoba untuk menggunakan alat pengacak sinyal darat yang ditujukan untuk pesawat Sukhoi yang sedang menjalani masa percobaan di Indonesia. Hal ini akan sangat membahayakan karena dapat menyebabkan pesawat mengalami kecelakaan dengan menabrak tebing. Pada 4 Desember 2011, sabotase dilakukan dengan adanya kekerasan bersenjata (melakukan tembakan ) yang dilakukan oleh orang-orang tidak dikenal di perkebunan di krueng Jawa pedalaman Kecamatan Geureudong, Nanggroe Aceh Darussalam.
- Manguasai jalur transportasi darat dan laut. Tindakan ini dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencurian atau eksploitasi sumber daya secara illegal.
- Kasus penyelundupan senjata yang dilarang oleh aturan dan undang-undang yang berlaku. Senjata yang dilarang biasanya adalah senjata yang berbahaya dan hanya digunakan atas izin yang legal dan sah secara hukum. Apabila seseorang dengan sengaja melakukan penyelundupan senjata ini, maka dapat dikatakan sebagai tindakan sabotase dan dapat mengancam orang disekitarnya.
Cara Mengatasi Sabotase
Sabotase bukan hal yang tidak dapat dicegah. Dalam beberapa kondisi peristiwa sabotase ini juga dapat dicegah agar tidak terjadi. Berikut beberapa cara untuk mengatasi sabotase:
- Memperketat pengawasan. Pengawasan perlu diperketat untuk menjaga agar tidak terjadi kasus sabotase serupa atau mencegah terjadinya kasus sabotase.
- Mempererat hubungan diplomatik. Hubungan diplomatik sangat berpengaruh terhadap hubungan baik antar 2 negara atau lebih. Sehingga hubungan ini perlu dijaga agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau ketidaksukaan antar sisi sehingga dapat mengakibatkan adanya sabotase.
- Melakukan kerja sama antar negara. Kerjasama antar negara sangat diperlukan dan harus dijalin. Hal ini dikarenakan setiap negara tidak akan bisa berdiri kokoh tanpa ada kerja sama dengan negara lainnya. Sehingga hal ini juga untuk menciptakan hubungan yang baik antar negara agar tidak terjadi kericuhan yang tidak diinginkan.
- Mengadakan kolaborasi event yang melibatkan 2 atau lebih pihak yang besar. Dengan mengadakan kolaborasi acara, tentu dapat menambah eksistensi pihak yang terlibat. Semua pihak yang terlibat harus berusaha koordinasi dengan baik. Hal ini akan bisa mencegah terjadinya sabotase, karena saling menyelenggarakan acara atau event yang megah dan berdampak bagi masyarakat.
- Meningkatkan kewaspadaan khususnya dalam bidang pertahanan dan keamanan. Pihak yang berwenang terhadap bidang pertahanan dan keamanan khususnya TNI dan Polri memiliki tanggung jawab dan wewenang lebih untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara. Sehingga kewaspadaan akan hal-hal yang terjadi disekitar harus selalu ditingkatkan untuk meminimalisir adanya sabotase.
Dengan adanya pembahasan mengenai pengertian sabotase ini diharapkan dapat membantu anda dalam mempermudah proses belajar. Sehingga pemahaman mengenai sabotase, dampaknya serta contoh dan cara mengatasinya dapat dipelajari dengan mudah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: