Didalam website terdapat kumpulan dari halaman web yang berisi informasi atau data dan dapat diakses dengan menggunakan fasilitas internet. Karena terkoneksi dengan seluruh dunia maka di dalam internet terdapat informasi serta data yang tidak terbatas namun tidak semuanya dapat diakses secara normal. Karena pada dasarnya ada istilah Surface Web (web normal/legal) dan Deep Web serta Dark Web (web yang berisi illegal content).
Bagi kebanyakan surfer atau peselancar di internet pastinya menggunakan Surface Web dalam kehidupan sehari – hari karena bisa diakses tanpa menggunakan syarat – syarat khusus serta bersifat legal pada umumnya. Sedangkan untuk Deep atau Dark Web tidak semua orang pernah mengaksesnya.
Dalam artikel kali ini penulis akan menitikberatkan informasi mengenai Deep Web serta mengulas pengalaman salah seorang surfer yang pernah mengaksesnya. Meskipun illegal namun tidak ada salahnya bagi kita untuk memahami mengenai apa itu Deep Web agar lebih bijaksana dalam menyiasati keberadaannya.
Pengalaman Deep Web
Jika dunia internet diibaratkan sebagai lautan yang luas maka kelompok yang ada di permukaan laut seperti kapal cargo, kapal pesiar, kilang minyak dan lain – lain adalah surface web (web yang diakses secara legal). Keberadaannya dapat dilihat dengan jelas serta dapat dinaiki kapan pun oleh manusia yang diibaratkan para surfer internet.
Sedangkan untuk deep web dapat dianalogikan benda – benda yang ada di kedalaman laut seperti kapal selam, ikan – ikan, permukaan bawah laut dan sebagainya. Belum lagi ketika harus mengarungi kedalaman palung samudra yang tentunya semakin dalam dan semakin banyak yang tersembunyi disana.
Tidak banyak orang pastinya yang mampu mengarungi bawah laut karena harus mempersiapkan tabung oksigen dan banyak resiko yang menanti. Hal yang sama juga berlaku pada deep web, tidak semua surfer pernah atau dapat mengakses karena memerlukan syarat khusus dan harus siap menanggung segala resiko yang kemungkinan dapat terjadi, seperti serangan virus, content illegal dan masih banyak lagi. Sama halnya pada analogi diatas yang ada dalam permukaan laut pastinya lebih sedikit daripada didalam laut. Pada dasarnya content yang ada dalam deep web memang jauh lebih besar daripada web biasa.
Deep Web biasanya juga disebut dengan Dark Net, Invisible Web, Undernet atau Hidden Web dapat diartikan sebagai bagian dari WWW (World Wide Web) dengan content khusus dan tersembunyi lebih ke dalam. Deep web ini tidak dapat dijangkau oleh search engine biasa seperti Google, Yahoo atau Bing namun justru content yang ada didalamnya jauh lebih banyak dari web biasa yang dapat diakses oleh search engine diatas. Bahkan perbandingan isi dalam deep web adalah sebesar 96% serta web legal 4% saja dalam dunia internet.
Seorang pendiri BrightPlanet, Mike Bergman bahkan mengatakan para surfer yang mencari internet dalam web biasa diibaratkan seperti menjaring ikan di permukaan laut saja. Hasil yang diperoleh tentunya tidaklah sebesar ketika mencari di kedalaman laut (deep web), hampir tidak terbatas namun justru tersembunyi dalam karena informasi dalam deep web tersimpan dalam situs dinamis yang tidak dapat terjangkau search engine biasa.
Bahkan menurut para ahli di dalam deep web tersimpan database – database hasil penelitian dari suatu lembaga riset atau akademis, lembaga pemerintahan serta situs – situs pribadi yang harusnya bersifat rahasia. Selain itu banyak hacker yang juga beroperasi dalam deep web dan anda beresiko menjadi target serangannya.
Ada juga konten – konten terlarang lain seperti situs jual – beli narkoba, pornografi illegal, jasa pembunuh bayaran, eksperimen – eksperimen yang tidak biasa pada manusia, jasa hacking, jual beli informasi kartu kredit dan masih banyak lagi. Untuk bisnis yang ada dalam deep web biasanya menggunakan mata uang khusus yakni Bitcoin. Bitcoin adalah mata uang yang digunakan dalam dunia internet yang tidak dapat dilacak transaksinya serta nilainya tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi global.
Selain tidak dapat dijangkau dengan search engine biasa, masih banyak lagi syarat yang harus dipenuhi untuk bisa mengakses deep web. Pertama mulai dari OS, tidak disarankan bagi pengguna OS Windows dikarenakan keamanannya yang masih kurang sehingga rawan terinfeksi virus ketika mulai menjelajahi deep web. OS yang disarankan adalah Tails (The Amnesic Incognito Live System) yang merupakan pengembangan dari Linux yang berfokus pada tingkat keamanan dan kerahasiaan.
Untuk browsernya pun tidak bisa sembarangan, anda tidak bisa mengakses deep web dengan Mozilla Firefox, Google Chrome atau browser umum lainnya. Gunakan TOR Browser (The Onion Router) yang memang dibuat khusus untuk mengakses deep web. Berbeda dengan browser lainnya, pada TOR Browser tidak melakukan direct akses ke situs yang dituju namun melalui virtual tunnels terlebih dahulu. Terakhir yang pasti anda harus menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk menjaga keamanan data – data pribadi anda.
Dengan terpenuhinya syarat – syarat diatas maka anda dapat lebih aman mengakses deep web, namun tetap saja tidak menutup kemungkinan adanya resiko lain yang menanti. Karena selain rawan dari serangan hacking dan virus masih banyak hal – hal lain yang sangat mengerikan tersembunyi dalam deep web ini.
Bahkan tidak sedikit pengunjung yang mencoba mengakses deep web ini harus mengalami trauma atau bahkan bermimpi buruk sehingga tidak ingin mengulanginya lagi. Oleh karena itulah deep web menjadi hal yang jarang dijumpai dalam kehidupan sehari – hari meskipun jumlah datanya jauh lebih banyak dari web biasa.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: