Jika Anda seorang programmer pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah algoritma. Ya, algoritma merupakan urutan langkah – langkah untuk menyelesaikan sesuatu atau memecahkan masalah. Algoritma pasti dibutuhkan oleh setiap programmer saat sebelum membuat suatu program.
Nah, jika Anda sudah mengerti apa itu algoritma, bagaimana dengan pseudocode? Pseudocode juga merupakan sebuah algoritma, bentuknya mirip dengan bahasa pemrograman.
Tapi, perlu diingat pseudocode bukanlah bahasa pemrograman. Hampir sama dengan algoritma flowchart, namun bedanya flowchart menggunakan simbol untuk menggambarkan proses yang berjalan. Simak artikel dibawah ini untuk lebih memahami apa itu Pseudocode.
Pengertian PseudoCode
Pseudo artinya imitasi dan code yang berarti kode yang dihubungkan dengan perintah yang ditulis dalam bahasa pemrograman atau kode bahasa komputer. Jika diartikan secara bebas, maka pseudocode artinya imitasi atau tiruan dari kode bahasa pemrograman.
Pada dasarnya, pseudocode adalah suatu bahasa yang memungkinkan para programmer untuk berfikir terhadap suatu permasalahan yang harus segera dipecahkan tanpa harus memikirkan code atau syntax dari bahasa pemrograman tertentu. Di dalam pseudocode tidak memiliki aturan dalam penulisan syntax-nya. Jadi pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika secara berurutan dari program tanpa berpikir terlebih dahulu bagaimana bahasa pemrogramannya.
Pseudocode diartikan ke dalam bahasa Indonesia disebut kode palsu. Maksudnya adalah deskripsi dari algoritma pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural dari suatu bahasa pemrograman, dan memiliki tujuan agar mudah dibaca oleh manusia bukan oleh mesin. Pseudocode biasanya tidak menggunakan elemen – elemen detail yang tidak perlu untuk kebutuhan pemahaman manusia dari sebuah algoritma, seperti deklarasi variabel, kode ataupun sub rutin untuk sistem yang memiliki sifat spesifik.
Meskipun pseudocode menggunakan struktur bahasa pemrograman, pseudocode tidak akan mengikuti aturan penulisan di dalam bahasa pemrograman manapun. Kenapa begitu? Karena pseudocode ditulis hanya untuk membuat seseorang menjadi lebih mudah dalam memahami sebuah algoritma.
Dengan begitu, pseudocode hanya kode yang menyerupai kode program saja, dan tidak dapat dipahami atau dimengerti langsung oleh mesin komputer. Pseudocode dapat diolah oleh mesin komputer jika sudah mengikuti aturan penulisan di dalam sebuah bahasa pemrograman. Misalnya menggunakan bahasa C, C++, Pascal, C#, Java, Golang dan lain sebagainya.
Fungsi PseudoCode
Pseudocode mempunyai fungsi yang berguna untuk mempermudah penulisan dan pemetaan dari sebuah algoritma. Karena pada dasarnya, seorang programmer sebelum membuat dan menjalankan sebuah program atau aplikasi, ia terlebih dahulu harus mempunya susunan atau mempunyai pemecahan terhadap masalah yang akan ia buat biasanya disebut dengan algoritma.
Ya, sebelum membuat program, seorang programmer harus tahu algoritma seperti apa yang akan ia gunakan untuk memecahkan masalanya. Dengan menggunakan penulisan pseudocode juga akan dapat diketahui serumit apa program yang nantinya akan dibuat. Selain itu pseudocode juga mempunyai fungsi – fungsinya yang lain. Berikut ini beberapa fungsi dari pseudocode:
- Pseudocode memiliki fungsi sebagai alat dokumentasi
- Pseudocode dapat mempemudah penggunanya dalam memahami serta memperjelas cara menyelesaikan masalanya.
- Pseudocode dapat membantu penggunanya dalam menuliskan sebuah algoritma yang akan dibuatnya.
- Pseudocode memiliki aspek yang sangat ringkas dan mudah karena pseudocode tidak bergantung pada suatu sistem tertentu dan itulah yang menjadikannya prinsip utama dari sebuah algoritma.
Tujuan dari pseudocode itu sendiri adalah agar manusia khususnya para programmer bisa dengan mudah memahami dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang umumnya digunakan, terlebih lagi aspek pseudocode relatif ringkas dan tidak memiliki ketergantungan dengan suatu sistem tertentu yang merupakan prinsip utama dalam sebuah algoritma.
Pada umumnya, pseudocode digunakan di dalam publikasi karya ilmiah atau buku – buku yang mendokumentasikan dari sebuah algortima. Pseudocode juga digunakan dalam perencanaan pengembangan program komputer untuk membuat sketsa atas struktur sebuah program sebelum program yang sebenarnya dibuat atau ditulis.
Pseudocode tidak memiliki satu standar apapun, sebuah program yang masih berupa pseudocode tidak akan bisa dijalankan. Pseudocode bisa dibilang mirip dengan skeleton programs atau kerangka program termasuk dummycode yang bisa dikompilasi tanpa kesalahan. Diagram alur juga bisa dimasukkan sebagai alternatif berbasis grafis sebuah pseudocode.
Struktur PseudoCode
Secara umum struktur penulisan pseudocode dibagi menjadi 3 bagian. Berikut ini struktur pseudocode:
1. Bagian judul
Bagian judul ini berisi judul algoritma. Biasanya bagian ini diawali dengan kata “program”. Lalu, diikuti dengan nama algoritma. Pada umumnya, nama algoritma hanya terdiri dari satu kata, jika nama yang terkandung lebih dari satu kata penulisan disatukan. Artinya jika terdiri lebih dari dua kata, maka sapasi ditiadakan.
- Judul tidak boleh terdapat spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter “_” (underscore).
- Judul tidak boleh diawali dengan angka.
- Judul tidak boleh menggunakan istilah – istilah yang biasa digunakan sebagai keyword di bahasa pemrograman.
- Judul boleh menggunakan huruf besar, huruf kecil, dan kombinasinya selama tidak melanggar aturan diatas.
2. Bagian deskripsi
Seperti namanya, bagian deskripsi ini digunakan untuk mendefinisikan atau mendeklarasikan jenis – jenis variabel yang akan digunakan dalam proses algoritma. Di dalam pemograman komputer sendiri terdapat beberapa variabel, seperti bilangan bulat, desimal, pecahan, dan lain sebagainya.
3. Bagian implementasi
Bagian implementasi ini bisa dikatakan sebagai bagian inti atau utama, yang mana merupakan bagian jalannya sebuah algoritma. Pada bagian ini terdapat sekumpulan perintah algoritma, perintahnya pun bisa berupa runtutan, kondisional ataupun perulangan.
Contoh PseudoCode
Berikut ini beberapa contoh algoritma pseudocode:
1. Contoh PseudoCode Menghitung Luas Segitiga
Bangun datar segitiga mempunyai rumus luas yaitu LΔABC = ½ . alas . tinggi , dengan rumus luas ini Anda bisa membuat algoritma pseudocode pada luas sigitiga, dan Anda harus mengetahui tinggi dan alas segitiga tersebut.
Sebagai contoh perhitungan luas segitiga yang akan kita buat menjadi algoritma pseudocode. Diketahui suatu bangun datar segitiga mempunyai alas = 20 dan tinggi 30, berapakah luas segitiga itu?
Maka, dalam bahasa algoritma pseudocode adalah sebagai berikut:
program hitung_luas_segitiga
deklarasi
var luas,alas,tinggi:integer;
algoritma:
alas <-- 20;
tinggi <-- 30;
luas <-- 1/2 * alas * tinggi
write(luas)
2. Contoh PseudoCode Menghitung Luas Trapesium
Seperti yang kita tahu rumus keliling dari Trapesium adalah K = AB + BC + CD + AD sedangkan rumus luasnya adalah L = (AB + CD) x t / 2 . Misalkan pada gambar dibawah ini diketahui:
AB = 12
BC = 6
CD = AD = 10
t = 8
Maka dalam penulisan Pseudocode sebagai berikut:
program hitung_luas_trapesium
deklarasi
var luas, ab, cd, t:integer;
algoritma:
ab <-- 12;
cd <-- 10;
t <-- 8;
luas <-- 1/2 * ab * cd * t;
write <-- luas ;
Kode diatas terdiri dari judul: program hitung_luas_trapesium, deklarasi: var luas, ab, cd, t:integer;, dan inti dari algoritma yaitu: ab <– 12; cd <– 10; t <– 8; luas <– 1/2 * ab * cd * t;.
3. Contoh PseudoCode Menghitung Luas Lingkaran
Rumus keliling dan luas lingkaran adalah L = π × d²/4 = π × r² , sedangkan untuk keliling lingkaran adalah K = π × d = 2 × π × r, untuk menghitung diameter lingkaran kita bisa menghitungnya dengan rumus D = 2 x r.
Untuk membuat Algoritma Pseudocode dalam menghitung luas lingkaran kita bisa menggunakan pendekatan bahasa pemrograman pascal, yaitu jari-jari lingkaran dimasukkan oleh penggunanya dan hasilnya dicetak. sebagai berikut:
program hitung_luas_lingkaran
deklarasi
var phi : float;
var r,luas:integer;
algoritma:
phi <-- 3.14;
read(r); {diinput user}
luas <-- phi * r *r;
write(luas);
4. Contoh PseudoCode Menentukan Bilangan Prima
Kita tahu bahawa bilangan prima adalah bilangan yang habis dibagi satu dan bilangan yang angkanya lebih besar dari 28 tidak memiliki kelipatan.
Deklarasi
Ulang,Jumb,Sisa,Bilangan : Interger
Hasil : String
Deskripsisi
Read (Bilangan)
For (ulang = 1 to ulang <=bil.step1)
sisa if (sisa=0) THEN
jumB <-jumB+1
Else
jumb2) THEN
Hasil <-(“Bukan bil prima”)
Else
Hasil <-(“Bilangan Prima”)
Write (Hasil)
5. Contoh PseudoCode Menghitung Persegi Panjang
Dalam hal ini kita akan menghitung pseudocode dengan rumus persegi panjang , rumus luas persegi panjang adalah L = p x l sedangkan rumus kelilingnya adalah K = 2 x (p + l). Dalam Algoritma Pseudocode menghitung luas persegi panjang, maka panjang dan lebarnya dimasukkan dan luasnya di tampilkan.
program hitung_luas_segi_panjang
deklarasi
var panjang,lebar,luas:integer;
algoritma:
read(panjang);
read(lebar);
luas <-- panjang * lebar;
write(luas);
Demikian artikel kali ini yang membahas tentang pengertian PseudoCode, serta fungsi dan struktur pseudocode, dan juga contoh pseudocode. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda. Terimakasih 🙂
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: