NESABAMEDIA.COM – Ketika perangkat PC mulai melambat, sering terjadi error, melambat atau berjalan tidak semestinya, pengguna bisa memanfaatkan fitur diagnostic bawaan Windows 10 yang tersedia seperti, CHKDSK, SFC, dan DISM. Fitur tersebut secara garis besar akan melakukan pengecekan dan mencoba memperbaiki file yang korup. Namun masing-masing ternyata memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Memang CHKDSK, SFC dan DISM bisa dijalankan secara bersamaan, namun akan lebih banyak menyita waktu dan melakukan hal yang sebenarnya tidak diperlukan akan masalah yang dihadapi. Berikut perbedaan dan kegunaan masing-masing tools tersebut.
Check Disk (CHKDSK)
Check Disk menjadi tool pertama yang mungkin perlu dijalankan ketika perangkat mulai mengalami masalah. Misal ketika malah mengalami hang saat dimatikan atau tiba-tiba menjadi sangat lambat.
CHKDSK akan melakukan scan pada hard drive untuk menemukan dan memperbaiki error pada files dan sistem, termasuk juga mendeteksi adanya bad sector pada harddisk, untuk kemudian mencoba diperbaiki atau meminta sistem untuk tidak menggunakan sector yang bermasalah tadi.
Biasanya Windows 10 akan secara otomatis menjalankan CHKDSK saat perangkat dinyalakan, ketika ada kejanggalan pada harddisk. Namun tidak akan melakukan perbaikan, jika memang tidak diminta oleh pengguna.
Untuk menghindari adanya kehilangan data atau error kedepannya, setidaknya jalankan CHKDSK secara manual sekali dalam sebulan, sebagai bagian dari maintenance rutin PC Windows 10 anda.Â
System File Checker (SFC)
Jika CHKDSK melakukan berfungsi untuk mendeteksi error pada sistem harddisk, SFC secara spesifik memiliki fungsi untuk mendeteksi file yang error pada sistem Windows 10, dan berusaha melakukan perbaikan.Â
Jika SFC mendeteksi adanya file sistem yang korup atau hilang, maka secara otomatis akan mengganti file sistem tersebut dengan versi yang masih sehat. Ketika Windows 10 mengalami BSOD dan memunculkan pesan file dll yang hilang, maka itu berarti waktunya untuk menjalankan SFC.
Deployment Image Servicing and Management (DISM)
DISM mungkin bisa dianggap sebagai tool yang paling powerfull ketimbang lainnya. Tool ini dijalankan ketika pengguna mulai sering mengalami crash, freeze dan error, yang tidak bisa dideteksi atau diperbaiki oleh SFC.Â
Jika SFC mendeteksi error di file sistem dan CHKDSK pada harddisk, maka DISM akan mendeteksi dan memperbaiki error pada file komponen Windows 10 secara keseluruhan, sehingga SFC bisa bekerja dengan semestinya.Â
Dalam menggunakan ketiga tools di atas, ada baiknya jika pengguna melakukan backup terlebih dahulu untuk menghindari masalah yang jauh lebih rumit lagi.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: