SDK adalah sekumpulan alat bantu untuk mengembangkan software dan merupakan akronim dari Software Development Kit. Dengan adanya SDK ini, pengembang software bisa sangat menghemat waktu karena tidak perlu menulis seluruh kode yang diperlukan dari nol. Berbagai fungsionalitas dapat ditambahkan di dalam aplikasi dengan cepat.
Sebagai contoh, jika developer ingin berbagi gambar di Facebook langsung dari aplikasi miliknya, kode-kode yang diperlukan untuk memenuhi keperluan tersebut bisa dicari melalui SDK Facebook yang ditujukan untuk sistem operasi Android.
SDK, yang kadang-kadang juga disebut devkit, memang biasanya disediakan untuk mempermudah siapa saja yang berminat untuk mengembangkan software sesuai dengan platform tertentu.
Misalnya, Android SDK untuk membuat aplikasi Android, Java Development Kit untuk mengembangkan aplikasi berbasis Java, iOS SDK untuk merancang aplikasi yang ditujukan untuk perangkat Apple, dan sebagainya.
SDK seringkali dimanfaatkan sekedar untuk menambahkan fitur-fitur yang relatif sederhana, contohnya seperti Facebook SDK yang memungkinkan developer untuk mengintegrasikan fitur Login With Facebook di dalam aplikasinya. Di samping itu juga ada SDK yang ditujukan untuk memudahkan developer dalam menambahkan fitur yang lebih rumit, seperti fitur-fitur yang terkait dengan Augmented Reality.
Di dalam SDK, alat bantu yang umumnya dijumpai adalah panduan, kumpulan library, API, dan dokumentasi. Library berisi bermacam-macam kode, sedangkan API (Application Programming Interface) menyediakan mekanisme untuk berinteraksi dengan kode-kode tersebut.
Beberapa tool untuk debugging juga sering disediakan. Begitu pun dengan contoh-contoh kode yang ditujukan agar pengembang software lebih cepat beradaptasi terhadap platform yang menjadi targetnya. SDK juga kadang dikemas bersama dengan IDE (Integrated Development Environment) dalam satu paket untuk merancang elemen-elemen visual yang nantinya akan dipakai di dalam aplikasi.
Saking mudahnya menggunakan SDK, banyak developer yang menjejali aplikasinya dengan lebih dari 15 SDK. Prilaku ini mengkhawatirkan karena tidak semua SDK aman untuk digunakan. Beberapa diantaranya bisa saja menyisipkan program jahat yang mengumpulkan data pribadi pengguna tanpa izin (penyadapan).
Contoh SDK yang sudah tertangkap basah melakukan kejahatan yang demikian adalah SDK yang berasal dari OneAudience. Pihak yang mengungkap kejahatan tersebut adalah Twitter, seperti yang dilaporkan oleh The Hacker News. Facebook dikabarkan juga menuntut OneAudience ke pengadilan atas perbuatannya tersebut.
Penyedia SDK lain yang juga dituntut Facebook adalah MobiBurn. SDK yang disediakan adalah SDK periklanan yang dianggap telah mengumpulkan data pengguna secara ilegal.
Tuntutan diajukan setelah MobiBurn menolak untuk diaudit lebih lanjut oleh Facebook, padahal audit tersebut ditujukan untuk membuktikan pernyataan Mobiburn bahwa pihak yang bersalah adalah para pengembang aplikasi yang sudah menyalahgunakan SDK yang disediakannya.
Dengan kedua kasus di atas, para pengembang aplikasi harus lebih berhati-hati dalam memilih SDK yang akan digunakan. Jangan sampai merugikan pengguna. Biasanya tindakan yang diambil saat ada aplikasi yang merugikan hanyalah sebatas penghapusan paksa, tapi tidak tertutup kemungkinan developer juga akan terseret ke pengadilan dalam kasus-kasus tertentu.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: