NESABAMEDIA.COM – Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat penting bagi industri smartphone. Teknologi 5G tersedia tidak hanya untuk kelas flagship, hadirnya smartphone lipat dengan daya tahan yang ditingkatkan, serta smartphone kelas menengah yang hadir dengan fitur-fitur jauh lebih menarik. Sebenarnya, tahun 2020 bukanlah tahun yang benar-benar hebat untuk industri smartphone, karena dari segi tren, masih berkutat pada hal yang sama.Â
Banyak pihak pun berharap, di tahun 2021 yang segera datang beberapa hari lagi ini, industri smartphone bisa memberikan tren yang lebih inovatif dan unik lagi. Tentunya, untuk mencapai hal ini diharuskan membuang tren yang sudah usang. Seperti tren berikut ini.
Membuang Kata 5G
Mungkin bisa dimaklumi untuk tahun 2020 ini banyak smartphone yang berusaha menghadirkan smartphone dengan teknologi 5G pertama mereka. Dan wajar juga, jika akhirnya mereka melabeli smartphone mereka dengan kata 5G di setiap produknya. Namun karena tahun 2021 teknologi 5G bukanlah hal yang baru lagi, setidaknya pabrikan smartphone mau menghapus penggunaan kata 5G untuk setiap produk smartphone mereka yang mendukung teknologi itu.Â
Salah satu yang mungkin paling lucu adalah yang dilakukan oleh Verizon. Mereka menggunakan kata UW 5G untuk produk smartphone mereka. Rupanya hal itu dilakukan hanya untuk strategi branding, agar konsumen tahu smartphone mereka mendukung teknologi Ultra-Wideband atau mmWave 5G. Tengok saja Nokia 8 V 5G UW.
Penggunaan Glasstic
Tidak ada salahnya jika Samsung menggunakan glasstic, material plastik yang dibuat agar mirip kaca. Tujuannya agar pengguna merasa memakai smartphone yang terbuat dari kaca. Namun masalahnya adalah jika glasstic ini digunakan pada smartphone Galaxy Note 20 seharga belasan juta.Â
Alangkah baiknya jika material glasstic ini diaplikasikan hanya untuk smartphone kelas bawah dengan harga terjangkau saja. Seperti Galaxy Seri-A atau model FE dan Lite. Sementara untuk smartphone flagship dengan harga mahal, lebih relevan jika benar-benar menggunakan material kaca.Â
Kamera 2MP
Salah satu trend kamera pada smartphone yang benar-benar menjengkelkan adalah penggunaan kamera berkualitas rendah 2MP. Sejumlah nama seperti Xiaomi, Realme, Oppo dan Samsung mengadopsi tren penggunaan kamera 2MP, hanya untuk sekedar branding bahwa mereka memiliki quad-camera. Keberadaanya pun terkesan sangat dipaksakan, untuk bisa memenuhi jumlah quad-camera itu.
Banyak pihak berharap kamera yang ditawarkan pabrikan smartphone pada tahun depan benar-benar lebih menonjolkan kualitas daripada kuantitas. Dengan kata lain, jika memang menggunakan quad-camera, maka seharusnya diisi dengan kamera yang memang berkualitas dan teknologinya tidak nanggung.
Pengisian Cepat
Teknologi pengisian cepat saat ini bukanlah sebuah teknologi yang langka untuk sebuah smartphone. Sudah banyak yang telah menggunakan teknologi pengisian cepat 65W atau bahkan 100W lebih.Â
Namun sayangnya, masih banyak pabrikan yang mengeluarkan smartphone baru tanpa adanya dukungan teknologi fast charging. Seperti yang dilakukan oleh Google Pixel 5 yang masih menggunakan teknologi pengisian 18W, atau iPhone 12 dan LG V60 yang berbeda beberapa poin di 20W dan 25W. Setidaknya, smartphone baru di tahun depan minimal memiliki teknologi pengisian cepat 30W ke atas.Â
Mungkin banyak yang khawatir apakah teknologi pengisian cepat akan mengurangi kualitas baterai dari waktu ke waktu. Namun sebenarnya, saat ini pun juga tidak lebih buruk, di mana banyak pabrikan yang menyarankan agar pengguna tidak mengisi baterai lebih dari 80 atau 90 persen bukan?
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: