NESABAMEDIA.COM – Windows 11 telah menghadapi beberapa kontroversi karena proses rilisnya. Lalu apakah kelangkaan chipset global juga akan mempengaruhi produksi dan penjualan Windows 11 lebih jauh nantinya?
Jika anda pernah mencoba membeli perangkat elektronik apapun selama setahun terakhir, anda pasti berpikir, “Saya yakin saya telah melihat perangkat ini tersedia dengan harga lebih rendah beberapa hari yang lalu”. Mungkin anda bahkan mencoba memesan PS5 atau Xbox Series X dan tidak bisa mendapatkannya. Mungkin anda menyalahkan semuanya pada calo atau pihak-pihak tertentu yang melakukan penimbunan barang.
Meskipun calo adalah salah satu pihak yang selama ini mempengaruhi harga perangkat, mereka mendapatkan kesempatan untuk melakukan ini karena pabrikan konsol itu sendiri tidak dapat memproduksi konsol dan perangkat sebanyak yang mereka inginkan. Apakah anda benar-benar berpikir bahwa perusahaan akan rela menyia-nyiakan kesempatan untuk menghasilkan lebih banyak uang ini begitu saja?
Di balik itu semua, pabrikan perangkat elektronik ini tidak dapat menghasilkan pasokan yang cukup untuk memenuhi permintaan saat ini untuk produk-produk mereka, dan hal itu semata-mata karena dampak dari kelangkaan pasokan chipset global.
Wikipedia mencantumkan beberapa alasan kelangkaan pasokan chip global, seperti peningkatan penjualan elektronik akibat pandemi dan perang dagang antara pemerintah Amerika vs Cina. Mengetahui penyebabnya tidak membantu kita dalam masalah ini, tetapi mengetahui bahwa penyebabnya bukan hanya beberapa orang tidak bertanggung jawab yang menimbun segalanya untuk dijual kembali, setidaknya hal itu terasa lebih baik.
Kelangkaan pasokan chipset global tampaknya tidak akan berakhir dalam waktu dekat, di mana Bloomberg bahkan melaporkan bahwa situasinya kian memburuk di bulan Juni dan Juli. Yang tadinya tertunda 6-9 minggu kini berubah menjadi menunggu lebih dari 20 minggu. Itu adalah penundaan tertinggi yang pernah dialami banyak perusahaan elektronik.
Dan tentunya, kelangkaan yang terus terjadi sampai akhir tahun ini, dipastikan juga akan berdampak pada peluncuran Windows 11.
Microsoft telah menerima banyak kritik karena cara mereka dalam meluncurkan Windows 11, dengan ketidakjelasan pada persyaratan Windows 11, di mana hal tersebut dikritik sebagai taktik untuk menjual lebih banyak sistem operasi itu. Menanggapi kritikan tersebut, Microsoft bahkan menghapus aplikasi PC Health Check Tool dari situs webnya.
Windows 11 membutuhkan banyak fitur khusus agar dapat berjalan dengan baik. Sebelumnya, semua versi windows telah dapat diinstal di hampir semua kombinasi perangkat keras yang memungkinkan. Microsoft seakan memilih Windows 11 untuk bisa didapatkan secara lebih eksklusif, dan tidak untuk semua orang, yang di sisi lain akan mendorong pembelian perangkat keras baru yang mendukung.
Banyak orang telah mengkritik Microsoft atas keputusan ini.. Apapun alasannya bagi Microsoft untuk membuatnya seperti ini, keputusan ini tentu saja mempengaruhi kelangkaan pasokan chipset global, karena produsen bergegas untuk merilis sistem baru yang secara khusus harus memenuhi persyaratan Windows 11.
Penghapusan aplikasi Health Checker Tool menunjukkan bahwa Microsoft sedang berupaya untuk menenangkan massa. Faktanya tetap saja sampai sekarang, masalah kelangkaan chipset global masih menjadi hal yang terus memburuk, dan Microsoft sama sekali tidak membantu.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: