Pernahkah Anda mendengar tentang nama Angklung? Angklung adalah alat musik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Angklung memiliki berbagai macam jenis ukuran, sesuai dengan yang dibutuhkan untuk penampilan.
Angklung dimainkan secara berkelompok dan jarang dimainkan secara solo. Ukuran dari angklung berbeda-beda, sesuai dengan tinggi nada yang bisa dihasilkan.
Permainan Angklung ini sudah mendunia dan memenangkan banyak penghargaan. Sebelum bisa terkenal seperti saat ini, Angklung memiliki perjalanan yang panjang. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang alat musik asal Jawa Barat ini.
Sejarah Alat Musik Angklung
Pada abad ke 12 hingga abad ke 16, Indonesia masih berupa kerajaan-kerajaan. Salah satu kerajaan yang ada pada saat itu adalah Kerajaan Sunda. Kepercayaan masyarakat pada saat itu masih berdasar pada dewa dewi. Angklung pada awalnya adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghibur Nyai Sri Pohaci. Siapa itu Nyai Sri Pohaci?
Nyai Sri Pohaci adalah dewi kesuburan yang dipercaya oleh Kerajaan Sunda. Menurut mereka, bisa sangat berbahaya apabila Nyai Sri Pohaci marah. Rakyat akan mengalami gagal panen dan kemarau panjang. Tapi karena alunan musik dari Angklung dapat membuat Nyai Sri Pohaci menjadi senang, maka rakyat bisa mendapatkan tanah yang subur dan semua tanaman menjadi berkembang dengan baik.
Pemerintah Belanda pernah melarang rakyat untuk membunyikan angklung, karena terlalu berisik. Selain itu, pemerintah Belanda juga melarangnya karena Angklung digunakan rakyat kerajaan Sunda untuk menyemangati para prajurit di medan perang. Pemain angklung berkurang drastis setelah adanya larangan ini.
Walaupun awalnya hanya digunakan untuk menghibur sang dewi, Angklung mulai berkembang di tanah Sunda. Setiap kali ada perayaan yang besar, maka akan ada permainan angklung sebagai bentuk rasa syukur. Perkembangan angklung ini semakin pesat, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Di abad ke 20, Thailand menggunakan alat musik angklung sebagai media penyalur misi kebudayaan antara kedua negara. Tidak hanya di Thailand, jenis angklung Buncis Sukaejo juga bisa ditemukan di daerah Amerika Serikat. Beberapa kampus di Amerika Serikat memiliki keinginan agar mahasiswanya bisa mempelajari alat musih yang satu ini.
Tokoh Penting Perkembangan Angklung
Dalam setiap perkembangan angklung, sudah pasti ada orang yang mempeloporinya. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan musik angklung adalah Udjo Ngalagena.
Udjo adalah orang yang dikenal sebagai salah satu pengembang teknik permainan angklung di tanah sunda. Ia banyak mengajarkan anak-anak tentang bagaimana cara memainkan angklung dengan berbagai macam teknik.
Tidak hanya mengajarkan tentang tekniknya saja, Udjo Ngalagena juga menjelaskan tentang asal mula atau sejarah dari alat musik ini. Bagi Anda yang ingin belajar langsung tentang seluk beluk angklung, maka Anda bisa datang ke Saung Angklung Udjo yang berlokasi di Bandung. Ada pentas angklung yang selalu ditampilkan setiap minggu. Bila beruntung, Anda bisa menonton langsung pertunjukan ini.
Asal Daerah Alat Musik Angklung
Angklung adalah alat musik yang dikembangkan di Jawa Barat. Alat ini berasal dari kayu dan dibunyikan dengan cara digoyang. Walaupun berasal dari Jawa Barat, ada beberapa daerah yang menggunakan angklung untuk mengiringi tarian mereka. Beberapa angklung yang digunakan di daerah lain adalah:
1. Angklung Reog
Sesuai namanya, alat musik ini digunakan untuk mengiringi tarian Reog Ponorogo. Bentuknya memang masih sama dengan angklung pada umumnya, tapi dibunyikan dengan ditiup. Suara yang ditimbulkan oleh angklung reog ini lebih keras dibandingkan dengan jenis angklung lainnya. Ada dua nada yang bisa dimunculkan oleh angklung reog ini.
2. Angklung Banyuwangi
Angkung ini dimodifikasi sehingga berbentuk seperti calung. Nada yang ditimbulkan oleh angklung ini sangat sarat akan budaya Banyuwangi. Angklung ini biasanya digunakan untuk mengiringi tarian. Kalau ada upacara adat atau kegiatan sakral lainnya, angklung Banyuwangi ini juga sering digunakan sebagai iring-iringan.
3. Angklung Bali
Jenis angklung ketiga yang digunakan di luar daerah Jawa Barat adalah angklung bali. Di Bali, angklung termasuk dalam salah satu instrumen gamelan. Ia menggunakan laras slendro. Angklungan bali termasuk dalam golongan barungan madya, karena dibuat dari instrumen pencon dan berbilang dari daerah krawang. Instrumen ini memiliki bentuk yang cukup kecil dan ringan jika dibandingkan dengan jenis angklung lainnya.
Bagian bali utara akan menggunakan 5 nada, sedangkan di bali selatan hanya menggunakan 4 nada. Angklung klasik di Bali biasanya digunakan untuk mengiringi upacara adat yang tidak memiliki unsur tarian di dalamnya. Sedangkan angklung kebyar lebih santai dan biasanya digunakan pada pagelaran tari maupun pentas drama.
Cara Memainkan Alat Musik Angklung
Ada beberapa langkah dan teknik yang harus Anda lakukan apabila ingin belajar untuk memainkan alat musik Angklung. Berikut ini adalah tekniknya.
1. Mengatur posisi angklung
Ada posisi tertentu yang harus dilakukan apabila ingin memainkan angklung. Mainkan angklung dalam posisi yang tegak. Biasanya, kesalahan terjadi karena memainkan angklung dengan posisi yang miring. Angklung memiliki dua jenis tabung, yakni tabung tinggi dan tabung rendah. Anda bisa mengetahui posisi tersebut sudah benar atau tidak apabila tabung tertinggi ada di bagian kanan. Jangan sampai tertukar.
2. Mengatur posisi tangan
Posisi tangan juga harus disesuaikan dengan posisi angklung. Tangan kiri bertugas untuk memegang sampul bagian atas dari Angklung. Sedangkan tangan kanan akan memegang di bagian bawahnya. Jangan menekuk tangan, karena posisi yang benar adalah dengan tetap meluruskan tangan.
3. Cara membunyikan
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membunyikan angklung, yakni dengan menggetarkan atau menggoyangkannya. Tangan yang bertugas untuk menggoyangkan angklung adalah tangan kanan. Tugas dari tangan kiri hanyalah untuk memegang angklung saja. Gerakkan tangan dari bagian kanan ke kiri secara cepat. Lakukan secara berulang-ulang sehingga tercipta suara yang harmonis.
4. Memegang banyak angklung
Anda bisa memegang dua angklung dalam satu kali bpermainan. Anda bisa memasukkan angklung yang berukuran besar di lengan Anda. Letakkan angklung terkecil di ujung tangan, sedangkan angklung paling besar di dekat badan.
5. Teknik memainkan angklung
Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk pemain angklung, yakni teknik getaran panjang, teknik staccato dan teknik tangkep. Teknik getaran panjang adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggerakkan angklung secara panjang sesuai dengan nada yang sudah ditentukan. Nada yang tercipta akan saling menyambung dan tidak terputus-putus.
Sedangkan teknik staccato adalah teknik yang menggunakan ketokan. Angklung akan diketok sehingga bunyi yang dihasilkan akan pendek-pendek, tidak seperti teknik getaran panjang. Teknik yang terakhir adalah teknik tangkep. Teknik ini dilakukan dengan cara menahan dan menutup tabung yang bagian kecil. Tujuannya adalah agar bagian tersebut tidak ikut berbunyi. Suara yang dihasilkan dengan teknik ini akan lebih halus dibandingkan dengan lainnya.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: