Setelah PC dinyalakan, muncul sederet teks pada layar yang menunjukkan bahwa BIOS sedang melakukan rutinitasnya dalam mempersiapkan PC agar bisa segera dipakai oleh pengguna. Jika deretan teks tersebut didahului dengan logo segitiga dan diiringi dengan nama perusahaan “American Megatrends”, itu tandanya BIOS yang dipakai adalah AMI BIOS.
AMI itu sendiri pada awalnya merupakan akronim dari American Megatrends Inc. Tapi itu dulu. Sekarang sudah berbeda.
Terhitung sejak tanggal 15 Januari 2020, nama perusahaan yang semula American Megatrends sudah berganti menjadi AMI yang bukan singkatan dari kepanjangan apa pun. Transisi nama atau merek ini diumumkan oleh perusahaan AMI melalui press release di situs resminya.
Jadi, bisa dikatakan bahwa yang dimaksud dengan AMI BIOS adalah BIOS yang diproduksi oleh perusahaan AMI. Nama yang sebenarnya adalah AMIBIOS, tapi kadang-kadang ditulis terpisah menjadi AMI BIOS. Sedangkan untuk BIOS itu sendiri merupakan singkatan dari Basic Input/Output System.
AMI BIOS sudah banyak digunakan di berbagai motherboard. Akan tetapi, tidak setiap motherboard memiliki konfigurasi AMI BIOS yang sama.
Konfigurasi AMI BIOS tergantung dari spesifikasi masing-masing motherboard. Sebagai contoh, sebuah motherboard yang menyediakan tiga slot DIMM mungkin memiliki konfigurasi BIOS yang berbeda dengan motherboard lain yang menyediakan empat slot DIMM meskipun keduanya berasal dari jajaran atau keluarga motherboard yang sama.
Dan pihak yang menentukan konfigurasi-konfigurasi BIOS tersebut adalah perusahaan manufaktur motherboard. Inilah sebabnya kenapa update BIOS selalu berasal dari produsen motherboard, bukan dari perusahaan yang merancang dan memproduksi chip BIOS. Validitas informasi ini bisa dicek langsung ke situs resmi AMI.
Informasi mengenai AMI BIOS yang digunakan pada sebuah komputer bisa diketahui melalui ID string yang tampil pada awal proses booting. Ketika ID string tersebut muncul, pengguna bisa menekan tombol Pause pada keyboard untuk menghentikan proses booting sementara waktu jika ingin mencatat informasi yang ditampilkan.
Cara lainnya juga tersedia jika pengguna tidak ingin merestart komputer. Salah satu cara alternatifnya, jika ingin mengetahui versi AMI BIOS, adalah dengan menjalankan command prompt lalu mengetikkan “wmic bios get smbiosbiosversion” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter.
Cara lain yang relatif lebih praktis adalah dengan menjalankan kotak dialog Run, lalu mengetikkan “msinfo32” (tanpa tanda kutip) di dalam kolom dan tekan Enter.
Seperti BIOS lainnya, AMI BIOS juga memiliki kode beep yang memberitahu pengguna ketika ada masalah yang terdeteksi pada proses POST (Power on Selft-Test). Contohnya, satu beep pendek menunjukkan adanya masalah pada sektor RAM, 4 beep pendek menandakan bahwa system timer yang tidak berfungsi, 10 beep pendek berarti CMOS perlu diganti, dan seterusnya.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: