Anom, Google Pixel 4a Yang Dimodifikasi Dan Dijadikan Alat Komunikasi Pelaku Kriminal

NESABAMEDIA.COM – Sebuah kisah menarik dari Motherboard mengungkap sebuah smartphone kelas menengah yang tampak biasa-biasa saja namun rupanya memiliki peran yang signifikan. FBI mengamankan sebuah smartphone Google Pixel 4a dengan firmware yang telah dikustomisasi, yang biasanya digunakan sebagai alat komunikasi rahasia para pelaku kriminal, bernama Anom. Motherboard mendapatkan salah satu perangkat tersebut dan kemudian merinci bagaimana cara kerja smartphone itu.

Motherboard mendapatkan salah satu smartphone Google Pixel 4a yang kemudian dimodifikasi dan diberi nama Anom. Smartphone itu dibeli secara online, setelah seorang pembeli tertarik pada iklan baris yang menjual smartphone Android murah. Namun kemudian orang itu menyesal dan takut setelah mengetahui perangkat yang baru dibelinya itu.

Dari perangkat itu, mereka mempelajari beberapa bagian dalam fitur firmware dan perangkat lunak yang ada di smartphone tersebut. Layar kunci pada smartphone menunjukkan layar PIN yang dapat mengacak sendiri, yang mengatur ulang angka-angka pada layar PIN setiap kali digunakan untuk mempersulit mata atau aplikasi yang melakukan perekaman untuk mengetahui PIN yang sebenarnya.

Perangkat itu juga tidak bekerja seperti smartphone pada umumnya. Ada ikon aplikasi media sosial dan situs jodoh, namun tidak memunculkan apapun ketika dibuka. Smartphone itu menggunakan sistem operasi yang disebut Arcane OS (seperti yang terlihat ketika proses booting). Mereset smartphone dan kemudian mengetik PIN yang berbeda, maka akan membuka bagian lain dari perangkat, dan mengarah ke halaman login untuk memasukkan akun Anom. 

Setelah dibuka, yang ada adalah aplikasi seperti jam, kalkulator dan pengaturan perangkat. Ketika membuka kalkulator, yang muncul adalah aplikasi perpesanan bernama Anom.

Dari informasi yang didapat, pembelinya adalah anggota dari XDA Developer asal Australia. Perangkat lunak smartphone telah mengalami modifikasi, dan bootloader terkunci, sehingga sulit untuk melakukan flash ke perangkat lunak sesuai pabrikan asli. 

Bulan lalu, FBI dan aparat penegak hukum di Eropa dan Australia mengumumkan telah menyadap jutaan pesan dari pengguna smartphone Anom itu dan mengamankan 11,800 perangkat yang menggunakan perangkat lunak Anom yang berasal dari 100 lebih negara di dunia. 

Para pelaku kriminal itu diduga telah melakukan penyelundupan obat terlarang berskala besar yang aktivitas komunikasinya dilakukan dengan menggunakan smartphone tersebut. Ketika laporan ini muncul, mereka yang sebelumnya menggunakan smartphone Anom kemudian bergegas menjualnya secara online dengan harga murah.