Alibaba adalah perusahaan Cina yang bisnis utamanya bergerak di bidang e-commerce. Didirikan pada tahun 1999 oleh 18 orang yang dipimpin seorang mantan guru sekolah bernama Jack Ma, Alibaba Group tumbuh menjadi sebuah perusahaan raksasa hingga kemudian mendapat julukan “Amazon of China”. Yang dimaksud Amazon ini adalah perusahaan e-commerce terkemuka di Amerika Serikat.
Meskipun demikian, tidak seperti Amazon yang bisnis-bisnisnya berada di bawah satu atap, Alibaba Group terdiri dari tiga inti bisnis, yaitu Alibaba, Taobao, dan Tmall.
Alibaba merupakan website business-to-business (B2B) yang menyediakan akses bagi para eksportir Cina (dan para eksportir dari beberapa negara lain) untuk melakukan kesepakatan-kesepakatan bisnis dengan berbagai perusahaan yang tersebar di seluruh dunia, Taobao merupakan website belanja terbesar di Cina, dan Tmall bergerak di ceruk bisnis yang menawarkan serangkaian produk bermerek secara online kepada penduduk kelas menengah di Cina.
Selain ketiga bisnis tersebut, Alibaba juga merambah ke berbagai sektor bisnis lain. Salah satunya adalah AliPay, yang merupakan sistem pembayaran digital seperti halnya Paypal, Gopay, WeChat Pay, dan OVO. Lalu ada Sina Weibo yang merupakan alternatif Twitter, Youku Tudou yang merupakan layanan streaming video di Cina, dan AliExpress yang memungkinkan para pebisnis kecil di Cina untuk mengimpor barang-barang dagangannya ke berbagai negara.
Pada tahun 2017, Alibaba membuka jaringan supermarket “Hema” yang punya konsep unik. Melalui supermarket ini, pembeli bisa bertransaksi secara offline dan online.
Untuk pemesanan online, barang dijamin sampai tujuan kurang dari satu jam. Di dalam supermarket itu sendiri, terdapat beberapa lapak seperti kolam kecil yang berisi berbagai hewan laut dengan kios-kios yang siap mengolahnya sehingga pembeli bisa langsung memakannya di dalam supermarket.
Di negara Indonesia, Alibaba menancapkan taring bisnisnya melalui Tokopedia dan Lazada. Di Tokopedia, Alibaba hanya menjadi pemegang saham minoritas. Sedangkan untuk Lazada, perusahaan e-commerce yang berasal dari Singapura tersebut kepemilikannya sudah berpindah tangan ke Alibaba sejak tahun 2016.
Di industri cloud computing pun jejak Alibaba juga tercium melalui website Alibaba Cloud Indonesia. Data center untuk layanan cloud itu pun sudah berdiri di Indonesia. Pada bulan Juli 2020 lalu, Alibaba memutuskan untuk menambah satu data center lagi sehingga totalnya menjadi tiga data center.
Tak ketinggalan, Alibaba membuat AliExpress versi Indonesia yang memungkinkan penduduk Indonesia untuk membeli barang-barang impor dari Cina dengan harga yang kadang membuat was-was karena saking murahnya.
Dengan semua sepak terjangnya di Indonesia, bisa dibilang bahwa pasar e-commerce Indonesia sudah berada dalam genggaman Alibaba. Di satu sisi, hadirnya Alibaba membuat konsumen makin dimanjakan dengan berbagai pilihan dalam berbelanja, tapi di sisi lain dikhawatirkan para pebisnis lokal akan semakin terdesak.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: