Perjalanan sebuah bisnis tidak selalu lancar. Semakin besar sebuah bisnis, semakin banyak masalah yang harus dihadapi. Banyak perusahaan yang berusaha mengatasi situasi ini dengan mempekerjakan seorang business analyst. Apa itu business analyst?
Menurut The International Institute of Business Analysis (IIBA), business analyst adalah setiap orang yang melakukan analisis bisnis di dalam sebuah organisasi.
Sedangkan analisis bisnis itu sendiri merujuk pada upaya-upaya untuk menyelidiki apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan kemudian mengembangkan solusi yang paling efektif dan efisien.
Pada dasarnya, business analyst memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan perubahan-perubahan yang positif bagi perusahaan.
Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, business analyst harus benar-benar memahami situasi dan kondisi perusahaan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data. Karena itulah, business analyst harus memiliki kemampuan yang handal dalam mengolah data.
Data itu sendiri tidak selalu hadir dalam wujud dokumen. Data juga bisa hadir dalam bentuk informasi lisan dari sejumlah pihak, misalnya para stakeholder. Inilah sebabnya mengapa seorang business analyst juga dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Yang dimaksud kemampuan komunikasi bukan sekedar kemampuan berbicara, tapi juga kemampuan untuk mendengarkan dengan seksama.
Dan karena data yang dikumpulkan tersebut dianalisis untuk mencari solusi, maka kemampuan untuk menyelesaikan masalah juga menjadi syarat penting yang harus dimiliki oleh setiap business analyst. Kemampuan ini tidak hanya diperoleh dari intelegensia dan daya berpikir yang kritis. Pengalaman-pengalaman business analyst selama bekerja dibidangnya juga merupakan bekal yang sangat bernilai.
Cukup banyak keahlian yang dituntut dari seorang business analyst sehingga sebagian besar lowongan tidak tersedia untuk fresh graduate. Biasanya yang dibutuhkan adalah mereka yang sudah punya pengalaman selama beberapa tahun di bidang yang terkait seperti financial analyst, system analyst, atau data analyst.
Untuk memperbesar peluang dalam mendapatkan posisi sebagai seorang business analyst di sebuah perusahaan besar, siapa saja yang berminat bisa mengikuti pelatihan khusus untuk mendapatkan sertifikasi CBAP (Certified Business Analysis Professional) atau CCBA (Certification of Capability in Business Analysis).
Apa saja sebenarnya yang dilakukan oleh business analyst?
Sebagai contoh, katakanlah ada sebuah departemen di dalam perusahaan yang membutuhkan solusi berupa software.
Dalam hal ini, business analyst akan bertanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai apa saja yang dibutuhkan dari software tersebut, mengumpulkan informasi untuk mendapatkan gambaran yang jelas terkait dengan user interface, menentukan fitur-fitur yang akan menjadi prioritas, berdiskusi dengan tim IT, dan sebagainya.
Pada intinya, solusi-solusi yang diberikan oleh business analyst memiliki dampak yang besar terhadap perusahaan, oleh sebab itulah gajinya termasuk tinggi.
Menurut data dari Robert Walters Indonesia, sebuah perusahaan konsultan perekrutan tenaga ahli, gaji business analyst berkisar antara Rp 220 juta hingga Rp 450 juta per tahun.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: