Snapchat adalah aplikasi mobile untuk berbagi foto dan video yang juga dilengkapi dengan fitur untuk saling berkirim pesan. Yang membuatnya berbeda dari kebanyakan aplikasi sejenis, konten yang dikirim melalui Snapchat ke pengguna lain biasanya hanya tersedia selama beberapa saat sebelum kemudian terhapus dengan sendirinya. Bahkan postingan umum pun juga akan terhapus secara otomatis pada waktu yang ditentukan.
Aturan penghapusannya beragam. Semua pesan yang dikirim dalam sebuah sesi one-on-one chat akan dihapus setelah kedua pihak berhenti chatting. Untuk pesan yang dikirim dalam Group Chat, dihapus otomatis setelah 24 jam berlalu. Ketentuan ini juga meliputi pesan-pesan yang belum dibaca.
Tapi, semua aturan tersebut tidak menghalangi pengguna untuk menyimpan pesan. Caranya bisa dengan memanfaatkan fitur penyimpanan yang disediakan Snapchat atau dengan mengambil screenshot.
Dulu, pada awal perkembangannya Snapchat hanya bisa dipakai untuk berbagi foto, tapi seiring waktu fitur-fiturnya bertambah banyak sehingga memungkinkan pengguna untuk chatting melalui video, membuat avatar, membuat story untuk dibagikan kepada follower, dan lain-lain. Fitur untuk menonaktifkan penghapusan otomatis pun juga ada.
Snapchat juga memiliki fitur Discover yang memuat berbagai konten dari beberapa media terkemuka seperti Buzzfeed, Daily Mail, CNN, dan lain-lain. Dengan tersedianya fitur ini, pengguna bisa tetap mengikuti berita sehari-hari dan membaca artikel-artikel menarik.
Sialnya, selain banjir pujian, para pengembang Snapchat pun harus bersabar menghadapi persaingan yang sadis karena sebagian fiturnya dijiplak oleh aplikasi-aplikasi sejenis.
Salah satu pihak yang getol menjiplak fitur-fitur Snapchat adalah Mark Zuckerberg yang sampai saat ini sudah dua kali berusaha membeli kepemilikan Snapchat tapi selalu gagal.
Pada mulanya, meski digempur Facebook berkali-kali dengan meluncurkan aplikasi-aplikasi terpisah seperti Slingshot, Riff, dan Poke, popularitas Snapchat tetap bertahan. Bahkan aplikasi-aplikasi tersebut tumbang satu-persatu. Sampai akhirnya Facebook memutuskan untuk mengkloning fitur Stories milik Snapchat ke dalam Instagram.
Selain Stories, fitur-fitur Snapchat seperti filter wajah dan penghapusan pesan secara otomatis juga turut dikloning. Strategi ini terbukti berhasil. Jumlah pengguna Instagram terus bertambah dan laju popularitas Snapchat pun tersendat. Hanya dalam waktu delapan bulan setelah diluncurkan, fitur Instagram Stories mampu mendulang 200 juta pengguna yang aktif setiap hari, sedangkan jumlah pengguna harian Snapchat sekitar 161 juta orang.
Di tahun 2020, Snapchat masih tetap di belakang Instagram dengan jumlah pengguna mencapai 433 juta orang di seluruh dunia, sedangkan Instagram jauh di depan dengan lebih dari 1 milyar pengguna. Angka-angka ini diambil dari laporan statistik Statista yang dirilis pada bulan Juli 2020.
Angka-angka tersebut juga sekaligus membuktikan bahwa inovasi semata tak cukup untuk memenangkan persaingan. Yang lebih penting daripada inovasi itu sendiri adalah bagaimana inovasi tersebut dikemas sehingga dapat menarik minat banyak orang.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: