UC Browser adalah aplikasi untuk menjelajahi dunia internet. Dengan menggunakan aplikasi ini, anda bisa mengunjungi berbagai website, menonton video YouTube, membuka email di Gmail dan layanan-layanan email lainnya, mengunduh file, dan sebagainya.
Pada awalnya UC Browser ditujukan untuk pengguna HP, tapi kemudian versi beta desktopnya meluncur pada tahun 2015 dengan menggunakan Chromium sebagai basis pembuatannya.
Meski saat itu masih berstatus beta, tapi fitur-fiturnya cukup keren yang bahkan sebagian diantaranya tidak bisa ditemui di berbagai browser lain yang sudah ada sebelum UC Browser untuk desktop dirilis. Salah satu diantaranya adalah Text-only Browsing yang melenyapkan elemen gambar di semua website yang dikunjungi oleh pengguna.
Selain mengusung fitur-fitur bawaan, UC Browser juga mendukung ekstensi-ekstensi Google Chrome berkat mesinnya yang menggunakan Chromium. Tentu tidak semuanya bisa bekerja dengan baik karena biar bagaimanapun juga UC Browser dan Google Chrome adalah dua browser yang berbeda meski menggunakan mesin yang sama.
Setelah sekian lama beredar, menurut statistik StatCounter, UC Browser masih belum bisa menggeser dominasi Google Chrome, tapi setidaknya bisa konsisten di peringkat atas untuk pasar mobile Indonesia. Bahkan Opera yang sering dielu-elukan sebagai browser paling ringan untuk HP pun kalah populer dibandingkan dengan UC Browser.
Padahal, dalam perjalanannya, UC Browser beberapa kali tersandung masalah keamanan dan privasi. Address bar spoofing termasuk salah satu di antara masalah-masalah tersebut yang hasil risetnya disampaikan oleh sebuah firma sekuriti siber bernama Rapid7.
Pamor UC Browser di Indonesia makin tak terelakkan sejak diluncurkan dalam versi bahasa Indonesia pada tahun 2012. Bermacam-macam peningkatan fitur terus bermunculan untuk memuaskan pengguna lokal. Salah satunya adalah UC Drive yang merupakan layanan cloud storage yang menyediakan ruang penyimpanan berkapasitas 20 GB untuk pengguna UC Browser.
UC Browser juga diklaim mampu mengkompres data ketika pengguna menjelajahi web sehingga penggunaannya menjadi lebih hemat kuota. Ada pula fitur Fast Downloads yang mampu mempercepat download dan bisa melanjutkan download yang terhenti di tengah jalan. Video pun bisa didownload dengan mudah supaya bisa ditonton kapan saja secara offline.
Untuk pengguna yang masih rajin menyambangi Facebook, UC Browser menyediakan mode khusus untuk membuka dan menjelajahi website tersebut. Di sisi lain, kehadiran Night Mode membuat UC Browser menjadi lebih nyaman untuk digunakan, terutama pada malam hari.
Kedepannya, kemungkinan besar versi baru UC Browser akan muncul dengan fitur-fitur baru lainnya. Meski tak berdaya menghadapi pamor Google Chrome yang terlalu terang, dengan semua kenyamanan yang ditawarkannya, sepertinya UC Browser tetap akan menjadi salah satu browser favorit di Cina dan Indonesia.
Sebenarnya India juga merupakan negara yang penduduknya banyak menggunakan UC Browser. Tapi, pertikaian antara India dan Cina pada akhirnya membuat negara tersebut melarang pemakaian UC Browser beserta dengan puluhan aplikasi Cina lainnya.
Editor: Muchammad Zakaria
Read More:
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: