Dalam dunia forensik komputer, ada dua jenis data yang disebut data persisten dan data volatile. Jenis data yang pertama mengacu pada data yang disimpan di dalam media penyimpanan seperti HDD atau SSD, sedangkan yang kedua mengacu pada data yang disimpan di dalam memori cache dan RAM.
RAM dan memori cache adalah media penyimpanan yang tergolong volatile, sedangkan HDD sebaliknya. Volatile adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa data apa pun yang disimpan hanya akan bertahan selama ada daya listrik yang mengalir di dalam komputer. Berbeda sekali dengan penyimpanan data di dalam HDD yang bisa bertahan tanpa asupan daya listrik.
RAM merupakan media penyimpanan jangka pendek yang sangat cepat. Kecepatannya dalam memproses data inilah yang menjadi faktor penyebab kenapa sistem operasi selalu dimuat ke dalam RAM ketika komputer masuk ke dalam tahap booting. Browser seperti Google Chrome pun juga akan memuat sebagian datanya ke dalam RAM untuk mempercepat proses
Setiap kali komputer di-restart, data yang tersimpan di dalam RAM akan hilang sehingga sistem operasi pun harus dimuat ulang. Proses ini membutuhkan waktu sedikit lebih lama, tapi ada keuntungannya. Karena sistem operasi harus dimuat lagi dari awal, maka masalah-masalah yang menghinggapi komputer sebelumnya juga akan hilang dengan sendirinya setelah komputer di-restart.
Dari situasi di atas dapat dilihat bahwa sifat volatile yang dimiliki RAM dapat menguntungkan pengguna komputer pada saat-saat tertentu.
Di sisi lain, media penyimpanan non-volatile semacam HDD ditujukan untuk menyimpan data secara persisten. Di dalam HDD, data disimpan secara terstruktur di permukaan piringan magnet yang berputar dengan kecepatan antara 3600 – 7200 RPM. Permukaan piringan ini terbagi-terbagi menjadi track dan sector.
Perkembangan teknologi HDD dimulai dari tahun 1953. Pada tahun 1956, ilmuwan berhasil memproduksi HDD komersil yang beratnya mencapai satu ton dengan kapasitas penyimpanan 5 MB. Harganya juga fantastis. Setiap 1 MB dibandrol dengan harga 10 ribu dolar.
Perbedaannya sangat drastis jika dibandingkan dengan HDD di masa kini. Selain harganya jauh lebih murah dan kecepatannya yang lebih baik, ukuran dan bobotnya juga jauh lebih kecil sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah.
Teknologi baru seperti SSD juga muncul sebagai alternatif yang lebih unggul daripada HDD. Penyimpanan datanya dilakukan dengan menggunakan memori flash, tapi sama-sama non-volatile seperti halnya HDD. Harga SSD lebih mahal tapi sebanding dengan peningkatan kecepatan dan daya tahan yang ditawarkannya.
Secara keseluruhan, penyimpanan non-volatile HDD dan SSD membantu pengguna komputer untuk menyimpan file-file yang dibutuhkan dalam jangka waktu panjang, sedangkan penyimpanan volatile RAM membantu komputer dalam mempercepat pengolahan data sehingga pengguna bisa menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: