Beberapa waktu yang lalu ada sebuah pernyataan dari CEO Microsoft yaitu Nadella yang memberikan pendapatnya mengenai kegagalan perusahaan memasarkan ponsel mereka sendiri. Bisa dikatakan Microsoft memang tidak begitu sukses dengan perilisan ponsel berbasis Windows, dan ternyata Nadella sendiri merasa rugi akan hal ini.
Singkatnya menurut Nadella, Microsoft memiliki kesempatan untuk mengembangkan ponsel berbasis Windows pada saat itu, akan tetapi perusahaan terlalu cepat menyerah dengan mengambil keputusan untuk fokus ke PC dan pengembangan sistem operasi Windows di desktop.
Mengenai hal ini, mantan Windows Phone Developer Brandon Watson membuka suaranya dan memberikan sudut pandang lainnya dari masalah mengapa Microsoft tidak melanjutkan tekad mereka untuk mengembangkan Windows Phone.
Menurut Watson, Microsoft tidak memiliki banyak ketertarikan untuk memasarkan dan memproduksi Windows Phone dengan dukungan Carriers atau Kartu SIM yang memadai. Jika dibandingkan dengan merek ponsel lainnya, Microsoft Surface memang yang termasuk sedikit memberikan dukungan Kartu SIM di seluruh dunia.
We were fighting an uphill battle trying to get the carriers to feature our phones with their sales people. You're just not going to win if you're getting generation behind handsets from Samsung, LG, etc. This was a primary reason why we had to buy Nokia. Even with that, getting…
— Brandon Watson (@BrandonWatson) October 24, 2023
“We were fighting an uphill battle trying to get the carriers to feature our phones with their sales people.” Kata Watson
Watson juga menambahkan bahwa menurut pandangannya, bagian Salesperson tidak bekerja dengan baik untuk mendapatkan lobi dan memberikan dukungan Carriers yang lebih banyak. Dia bahkan menjelaskan bahwa dukungan Carriers dengan beberapa perusahaan tidak begitu banyak di wilayah USA dan EU.
Masalah sistem operasi yang kalah ketimbang iOS dan Android sendiri menurutnya tidak menjadi masalah besar, Watson mengatakan bahwa sistem operasi Windows bisa bersaing dengan beberapa sistem operasi saat ini dan dukungan aplikasi tidak menjadi masalah.
“I get it, there were people who had FOMO because they couldn’t play the latest version of Candy Crush or Angry Birds. The Chase banking app wasn’t available. I get it. But, again, combinatorial math makes it so that everybody is going to likely have one app that they can’t get that their friends have that allows the discussion to pivot on ‘there weren’t enough apps.’” Lanjut Watson menjelaskan pandangannya.
Sementara itu, sorotan lainnya dari Watson mengatakan bahwa kesalahan terbesar mereka ialah tidak memberikan Tools untuk developer luar dalam mengembangkan aplikasi di Windows Phone, seperti yang telah dilakukan Google melalui Android.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: