Kata debat sudah tidak asing lagi bagi anda yang berkecimpung di dunia aspirasi rakyat maupun pendidikan formal dan untuk jenis debatnya sendiri macam-macam tergantung masalah apa yang akan dibahas dan bagaimana kelengkapan dari suatu debat itu sendiri.
Pelaksanaan suatu debat tidak bisa dilakukan hanya asal berargumentasi dan selesai. Padahal dalam melakukan suatu perdebatan apalagi yang menyangkut formal harus didasari oleh macam-macam unsur, struktur dalam memenuhi kebutuhan suatu debat sehingga tujuan dari suatu debat akan tercapai secara optimal. Untuk itu, berikut penjelasan lebih lengkap tentang ciri-ciri debat itu sendiri, antara lain:
Tujuan Debat
Berikut adalah beberapa tujuan didirikannya suatu debat, antara lain:
- Melatih mental dan keberanian diri dalam mengemukakan pendapat di depan umum.
- Melatih mengalahkan argumen dari lawan debat.
- Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan suatu masalah.
- Melatih bersikap kritis terhadap suatu masalah yang diperdebatkan.
- Memantapkan suatu konsep masalah yang diperdebatkan untuk dipahami.
- Memenangkan argumen dan meraih kemenangan dalam debat.
- Menimbulkan pro dan kontra dan lain sebagainya.
- Memutuskan atau mendiskusikan suatu masalah yang diperdebatkan.
Pada akhirnya, dari semua tujuan debat tersebut disesuaikan atau bergantung juga pada peserta yang diundang, mosi atau permasalahan yang dibahas, dan waktu serta tempat untuk debat. Sehingga 4 hal ini sangat perlu diperhatikan dalam kelancaran suatu perdebatan dan dengan lengkapnya 4 hal tersebut maka tujuan bisa dicapai secara optimal.
Ciri-ciri Debat
Berikut adalah beberapa ciri-ciri debat yang bisa anda ketahui, antara lain:
- Mempunyai 2 sudut pandang yang berbeda, yaitu pihak afirmatif (pihak yang menyetujui suatu masalah dalam debat) dan pihak negatif (pihak yang tidak menyetujui suatu masalah dalam debat).
- Adanya proses saling mempertahankan argumen antara dua belah pihak.
- Adanya adu argumentasi dalam memperoleh tujuan untuk suatu kemenangan.
- Keputusan atau hasil debat dihitung berdasarkan voting dan keputusan juri.
- Terdapat sesi tanya jawab yang sifatnya terbatas untuk menjatuhkan pihak lawan.
- Dalam adu argumentasi atau debat itu sendiri terdapat pihak yang mengarahkan jalannya debat (moderator).
- Hanya ada dua sudut yang diterima dalam debat ini, yaitu pro dan kontra.
- Adanya prosedur atau aturan dalam mempertahankan maupun melindungi suatu argumen dari dua belah pihak.
Jenis-jenis Debat
Terdapat beberapa jenis dari debat yang perlu diketahui, antara lain:
1. Debat Parlementer/Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Debat jenis ini lebih bertujuan untuk memberikan atau menambahkan dukungan terhadap suatu UU tertentu dimana semua anggota dapat mengungkapkan pandangan atau argumennya dalam mendukung maupun menolak usulan tersebut. Argumen tersebut bisa dilakukan setelah mendapatkan izin dari majelis.
2. Debat Pemeriksaan Ulangan (Cross Examination Debating)
Debat jenis ini lebih bertujuan untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang saling berkaitan yang akan menyebabkan para individu yang diberikan pertanyaan dapat menunjang posisi yang akan ditegakkan dan diperkokoh oleh yang bertanya. Debat ini lebih bertujuan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terdahulu/sebelumnya.
3. Debat Formal, Konvensional, dan Pendidikan (Formal, Conventional, or Educattional Debating)
Debat jenis ini bertujuan untuk memberi kesempatan terhadap dua tim pembicara dalam mengungkapkan argumen kepada para pendengar yang mendukung atau membantah argumen tersebut. Setiap pihak akan diberikan waktu yang sama untuk pembicara-pembicara yang mendukung atau yang membantah argumen tersebut.
Debat Kompetitif atau Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan keputusan yang lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan di kalangan para peserta debat. Kemampuan tersebut antara lain seperti dapat mengemukakan pendapat yang masuk akal, jelas, dan terstruktur, dapat mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat, bisa mempunyai kemampuan bahasa asing jika dalam debat tersebut dilakukan dengan bahasa asing.
Tata Cara Debat
Dalam suatu debat terdapat tata cara debat yang harus ditaati, antara lain:
- Pertanyaan harus dikemukakan secara profesional, tidak menghina lawan, tidak merendahkan lawan, atau berkomentar (menyerang) pribadi yang tidak dapat diterima.
- Berbicara secara intelegensi dan tidak terbata-bata dengan analisis kritis.
- Fokus terhadap argumen pihak lawan dan harus tahu kelemahan maupun kelebihan lawan yang merupakan hal penting dalam menyangkal argumen lawan secara logis dan efektif.
- Batasan dalam mengungkapkan argumen adalah 3 poin.
- Dalam menyampaikan argumen harus menggunakan logika.
- Menyajikan materi dengan akurat dan selalu menggunakan data/fakta yang mendukung argumen tersebut.
- Memastikan kebenaran dalam memberikan argumen sebagai bukti eksternal.
- Kesimpulan dalam debat merupakan kesimpulan final sehingga gunakan hal tersebut untuk memojokkan lawan.
- Mengetahui akan kesalahan dalam berpikir (logis) dan menggunakan kesalahan tersebut secara efektif untuk menyangkal argumen lawan.
Unsur-unsur Debat
Berikut adalah unsur-unsur debat yang perlu diketahui, antara lain:
1. Mosi (Masalah atau Topik)
Unsur ini lebih kepada topik atau masalah yang akan diperdebatkan. Unsur ini sangat penting dalam suatu debat karena terdapat pihak yang pro dan kontra akan permasalahan tersebut.
2. Tim Afirmatif (Tim Pro)
Unsur ini lebih kepada tim yang pro atau setuju terhadap topik atau permasalahan yang diperdebatkan. Dalam suatu debat memang perlu adanya pihak yang pro dan pihak ini nantinya memberikan pidatonya tentang alasan mengapa mendukung masalah tersebut.
3. Tim Negatif (Tim Kontra/Oposisi)
Unsur ini lebih kepada pihak yang tidak setuju dan menentang masalah yang diperdebatkan sehingga nanti pihak kontra akan menyanggah argumen yang diberikan oleh pihak afirmatif.
4. Pihak Netral
Unsur ini lebih kepada pihak yang memberikan dukungan dan sanggahan kepada mosi, dalam artian tidak memberikan dukungan terhadap salah satu pihak.
5. Moderator
Unsur ini lebih kepada orang yang memimpin dalam jalannya suatu perdebatan dan dalam suatu debat harus ada moderator. Selain itu, moderator juga berfungsi untuk mengatur jalannya suatu debat, seperti tata tertib debat, memperkenalkan para pihak debat, dan menyampaikan mosi atau masalah yang akan diperdebatkan.
6. Penulis (Notulen)
Unsur ini lebih kepada orang yang menulis kesimpulan dalam suatu debat, mencatat hal-hal yang berkaitan dengan debat seperti mosi debat, pernyataan moderator, penyampaian para pihak debat, dan hasil keputusan akhir debat.
Secara lengkap, unsur-unsur debat meliputi materi debat, tema, tujuan, tahapan, tata tertib, personalia debat, panitia, moderator, pihak pendukung, pihak penyanggah, juri, moderator, publik, penyedia dana, notulen, fasilitas debat (terdiri dari lingkungan, ruangan debat, sound system, dan media seperti Proyektor/OHP, sarana dan prasarana).
Struktur-struktur Debat
Terdapat beberapa struktur debat yang harus diketahui, antara lain:
- Pengenalan, dimana setiap tim baik tim pro dan kontra maupun tim netral harus memperkenalkan diri.
- Penyampaian Argumentasi, dimana setiap tim harus menyampaikan argumentasinya yang dimulai dari tim pro dan kontra kemudian diakhiri bersama tim netral.
- Debat, dimana masing-masing tim menyampaikan komentar dari argumentasi tim lain.
- Kesimpulan, dimana setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik yang seseuai dengan posisinya.
Jadi, dari penjelasan ciri-ciri debat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa suatu debat tidak hanya membahas suatu argumentasi untuk dilawan dan dimenangkan. Tetapi ada tujuan dan tata cara maupun unsur-unsur beserta struktur yang harus dipenuhi sehingga jika hal-hal tersebut sudah dipenuhi maka baru bisa dikatakan sebagai sebuah debat.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: