Insecta atau serangga merupakan kelompok hewan invertebrata (tidak memiliki tulang punggung) terbesar di dunia. Sudah ditemukan >1 juta spesies yang dikelompokka ke dalam 30 kelompok filum.
Insecta memiliki perut yang terdiri atas 11 segmen (namun sering berkurang pada beberapa jenis serangga), tetapi pada Collembola hanya memiliki 6 segmen (terkadang hanya 4 segmen) dan Protula terdiri dari 12 segmen.
Berbicara mengenai segmen pada perut serangga merupakan salah satu ciri-ciri yang dimiliki oleh serangga. Untuk lebih banyak mengetahui mengenai insecta, mari di simak ciri-cirinya berikut ini!
[ez-toc]
Ciri-Ciri Insecta Secara Umum
Ciri-ciri dari insecta sebagai berikut:
- Bagian tubuh terbagi menjadi 3 bagian, yakni kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).
- Mempunyai sepasang kaki yang terdapat di setiap segmen dada (toraks). Jadi jumlah kaki yang dimiliki oleh insecta ada 3 pasang yang berfungsi untuk berjalan.
- Sebagian besar insecta mempunyai sayap di segmen kedua dan ketiga di dada (toraks), tetapi pada jenis lainnya tidak mempunyai atau sayapnya tereduksi.
- Makanannya yaitu sisa organisme lain, menjadi parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain seperti manusia, tumbuhan dan hewa lain, atau melakukan simbiosis dengan organisme lainnya.
- Alat penarnafasan insecta ialah trakea.
- Alat ektsresinya berupa tubulus malphigi (yang letaknya di bagian posterior dalam saluran pencernaan).
- Mempunyai sistem sirkulasi terbuka.
- Organ kelaminnya berumah 2, yaitu insecta betina dan insecta jantan terpisah, dimana alat kelaminnya berada di segmen terakhir pada bagian perut.
- Fertilisasi (pembuahan) terjadi secara internal.
- Mengalami ekdisis selama proses perkembangan hidupnya pada tahap tertentu.
Bagian-bagian Tubuh Insecta
1. Kepala (caput)
Dibagian kepala insecta ada sepasang antena, sepasang mata facet (mata majemuk), terkadang ada juga mata tunggal (ocellus) serta mulut.
Mata majemuk memiliki ukuran yang lebih besar dan terdiri dari banyak lensa mata, sehingga memberikan gambaran yang kompleks terhadap serangga. Sedangkan mata tunggal hanya terdiri dari satu lensa.
Antena pada serangga adalah organ yang berfungsi sebagai penerima rangsangan, misalnya rasa, panas, dan bau. Selain itu berfungsi untuk mendeteksi getaran, suara dan faktor-faktor lingkungan lain.
Bentuk dari kepala insecta dibedakan berdasarkan jenis makanannya dan bentuk mulutnya. Serangga yang makanannya nektar, maka bagian mulutnya akan terlihat seperti tabung seperti belalai yang gunanya untuk menyedot cairan.
Berdasarkan letak mulut serangga terhadap tubuhnya, jenis kepala serangga dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
- Prognatus (horizontal), yaitu mulut sejajar dengan tubuh. Contoh kumbang
- Â Hypognatus (vertikal), yaitu mulut mengarah bawah. Contoh belalang
- Opistoganatu, yaitu mulut mengarah belakang. Contoh tonggeret
Pada bagian mulut tersusun dari 3 pasang maksila, sepasang mandibula, labrum (bibir atas) dan labium (bibir bawah) yang berbeda-beda karena tiap insecta tidak semuanya sama tergantung dari bentuk mulut, serta ada palpus (organ perasa).
Kepala insecta berfungsi sebagai tempat mengumpulkan makanan, memproses informasi di dalam otak dan penerima berbagai rangsangan.
2. Dada (toraks)
Pada bagian dada insecta terdiri dari 3 segmen (ruas) yang terlihat dengan jelas, yakni metathoraks, mesothoraks, prothoraks dan pada tiap bagian segmen tersebut terdapat sepasang kaki, sedangkan sayap berada pada segmen metathoraks dan mesothoraks.
Pada serangga yang mempunyai sepasang sayap, sayap belakang yang tereduksi dan mengecil atau disebut dengan halter yaitu sebagai alat keseimbangan. Tubuh serangga diperkokoh dengan adanya rangka luar (eksoskelet) pada kitin.
Ukuran dan bentuk sayap serangga berbeda-beda namun memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat untuk terbang dan untuk mengidentifikasi jenis insecta lain. Pada hewan ngengat dan kupu-kupu memiliki sayap saling tumpang tindih, memiliki warna yang cemerlang. Namun pada serangga lain warna sayapnya transparan.
Pada bagian kaki serangga juga memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuaikan dengan habitatnya. Misalnya belalang mempunyai bentuk kaki untuk bisa melompat, sedangkan lebah madu mempunyai bentuk kaki dengan keranjang khusus untuk bisa menahan serbuk sari ketika lebah mengambil serbuk sari dari bunga yang satu ke bunga yang lain.
Pada bagian kaki terdiri atas beberapa ruas-ruas yakni:
- Coxa (panggul)
- Trokanter (gelang paha)
- Femur (paha)
- Tibia (betis)
- Tarsus (ruas-ruas kaki)
3. Perut (abdomen)
Umumnya pada bagian perut serangga terdapat 11 segmen, pada masa embrio segmennya ditemukan lengkap, namun pada masa dewasa segmen pada posterior berubah menjadi alat reproduksi.
Pada masa serangga sudah dewasa, perutnya tidak berkaki namun pada masa larva memiliki kaki. Pada bagian perut terdapat spirakel, yaitu lubang untuk pernafasan yang berhubungan dengan tabung trakea.
Organ seksual pada insecta terdapat di bagian abdomen, seperti kelenjar pheromone yang berfungsi sebagai organ untuk menandai jejak, selain itu untuk menarik pasangan. Anatomi internalnya terdiri dari beberapa sistem organ kompleks, yakni sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem sirkulasi dan sistem ekskresi.
a. Sistem Pernafasan
Serangga bernafas menggunakan trakea, berupa tabung bercabang dilapisi oleh kitin. Saat bernafas melalui trakea oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan disalurkan ke sel-sel tubuh. Saat sistem trakea terbuka yaitu ke bagain luar tubuh dari serangga akan melalui spirakel, yakni pori-pori yang bisa terbuka dan tertutup yang berfungsi untuk mengatur banyaknya aliran udara serta membatasi hilangnya air.
b. Sistem Pencernaan
Serangga mempunyai sistem pencernaan yang lengkap yang digunakan untuk melakukan perombakan terhadap makan yang masuk ke dalam tubuh serangga serta penyerap zat-zat makanan yang diperlukan dalam tubuh serangga.
c. Sistem Saraf
Pada sistem saraf serangga terdiri dari tali saraf sentral dan beberapa ganglia segmental. Pada segmen ganglia anterior akan menyatu sehingga membentuk otak yang letaknya di dekat antena, mata serta organ lainnya yang ada di kepala.
d. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi serangga yaitu sistem sirklasi terbuka, dimana organ jantung pembuluh sebagai pemompa hemolimfa yang melalui rongga tubuhnya (sinus homosol)
e. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi atau pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan dari tubuh serangga yaitu tubulus malphigi, letaknya di posterior saluran pencernaan.
Perkembangan Serangga
Cara perkembangan serangga dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Ametabola
Ametabola yaitu perkembangan serangga yang hanya terjadi pada bentuk ukuran saja tanpa terjadi perubahan pada wujudnya. Misalnya Lepisma saccharina (ngengat).
2. Hemimetabola
Hemimetabola merupakan tahapan dimana serangga mengalami perkembangan secara tidak sempurna. Pada tahap ini serangga muda yang menetas akan mirip seperti induknya, namun ada organ yang belum tumbuh, seperti sayap. Sayap akan tumbuh ketika serangga sudah mulai dewasa.
Serangga muda dinamakan dengan nimfa. Mulai dari telur-larva (nimfa)-imago (dewasa). Cotohnya Periplaneta americana (kecoa), Gryllus sp. (jangkrik), belalang dan Leptocorisa acuta (walang sangit).
Ordo yang termasuk ke dalam kelompok Hemimetabola ialah Odonata, Orthoptera, Homoptera, Hemiptera dan Archyptera atau Isoptera.
3. Holometabola
Holometabola merupakan masa perkembangan serangga yang mennunjukkan adanya perubahan wujud yang sangat signifikan (sempurna). Tahapannya yaitu telur-larva-pupa-serangga dewasa.
Pada tahap menjadi larva merupakan ulat yang akan ekdisi (perubahan fase) beberapa kali. Kemudian larva akan berubah membentuk pelindung yang keras di tubuhnya menjadi pupa.
Setelah itu pupa akan membentuk beberapa organ seperti sayap, kaki, antena, alat reproduksi dan lainnya dan akhirnya menjadi serangga dewasa. Setelah itu serangga dewasa akan keluar dari pupa. Contohnya ialah lalat, kupu-kupu dan nyamuk.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: