Udang merupakan hewan yang habitat hidupnya di air, seperti danau, sungai dan laut. Udang memiliki spesies yang beragam. Spesies yang paling besar yaitu lobster (udang galah).
Peran udang dalam ekosistem ialah membersihkan parasit dan bakteri/jamur sekaligus mendapatkan makanan yang ditemukan pada ikan. Udang disebut pemulung aktif. Udang yang hidup di perairan dalam akan memakan ikan kecil (zooplankton), kemudian udang juga dapat berperan sebagai mangsa.
Udang dapat menjadi sasaran predator terutama burung laut dan ikan. Untuk menghindari serangan predator udang akan bermigrasi, saat malam hari udang mencari makanan di permukaan air sedangkan saat siang hari udang berada di air yang dalam.
Ciri-Ciri Udang dan Karakteristiknya
Setiap makhluk hidup selalu mempunyai karakteristik serta ciri-cirinya masing-masing. Karena makhluk hidup diciptakan berbeda-beda dengan kegunaan yang berbeda-beda pula.
Ciri-ciri udang dapat dikenali dari berbagai macam aspek mulai dari struktur tubuhnya yang terdiri dari beberapa karakteristik serta ciri khasnya dan dapat di lihat juga dari sistem organ yang terdiri dari sistem pencernaan, sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem perkembangbiakan dan daya regenerasi.
Untuk lebih jelasnya ayo di simak penjelasan di bawah ini mengenai ciri-ciri dari udang !
a. Struktur Tubuh
Struktur tubuh udang beruas atau bersegmen yang terdiri dari sefalotoraks (bagian kepala dan dada bersatu) dan perut (abdomen). Pada bagian ujung depan (anterior) tubuh udang lebih besar dan lebar, sementara bagian ujung belakang (posterior) lebih sempit. Pada bagian perut terdiri atas 6 segmen dan perluasan segmen paling akhir disebut dengan telson.
Pada bagian kepala udang terdapat beberapa alat atau organ lain yaitu:
- Terdapat 2 pasang antena yaitu antena dan antenula yang berfungsi sebagai alat indera
- Terdapat sepasang mandibula yang berfungsi untuk mengigit atau mengunyah makanan serta mengalirkan air
- Terdapat sepasang maksilla (rahang)
- Terdapat sepasang maksilliped
Fungsi dari maksilla dan maksiliped ialah sebagai penyaring makanan dan untuk menghantarkan makanan hingga masuk ke mulut. Alat gerak udang berupa kaki yaitu yang terdapat di abdomen, tiap ruas abdomen terdapat sepasang kaki yang kecil. Fungsi dari kaki ialah untuk berenang, menempel dan untuk merangkak di dasar perairan.
Bagian kaki udang atau alat geraknya terdiri dari :
- Chilepes, merupakan kaki paling depan, kaki terbesar dan pada bagian ujung berbentuk chela (capit) yang berfungsi untuk menyerang, alat peraba dan untuk bertahan.
- 4 pasang kaki yang berfungsi untuk bergerak, membersihkan tubuh dan memegang makanan.
- Extremitas pada perut yang berfungsi dalam membantu fertilisasi, menimbulkan aliran air, dan memelihara telur dan anak-anaknya.
- Extremitas terakhir yang dinamakan uropodium dengan telson, fungsinya ialah untuk berenang dengan cara mundur.
b. Sistem Organ
Pada sistem organ udang, terdiri dari beberapa sistem yang hampir mirip juga dengan sistem organ yang ada pada kebanyakan makhluk hidup lainnya yaitu sistem pencernaan, sistem saraf, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem perkembangbiakan dan daya regenerasi. Namun, tidak semua sistem organ yang dimiliki oleh udang ada pada makhluk hidup lainnya, karena proses pertubuhan serta alat-alat organnya berbeda dengan makhluk hidup yang lain.
1. Sistem Pencernaan
Sumber makanan udang berupa hewan-hewan kecil serta tumbuhan. Alat-alat pencernaan yang dimiliki oleh udang yakni, mulut yang letaknya di bagain anterior tubuh, kemudian dilanjutkan dengan yang terletak di bagian posterior yaitu esophagus (kerongkongan), lalu ada lambung, usus, rektum dan yang terakhir anus.
Selain itu udang juga memiliki kelenjar pencernaan hati yang berada di bagian kepala-dada pada kedua sisi perut (abdomen). Zat yang akan diekskresikan dari tubuh udang tidak hanya buang dari anus melainkan juga dari alat ekskresi lain yang disebut dengan kelenjar hijau yang letaknya di bagian kepala udang.
2. Sistem Saraf
Saraf pusat udang yaitu tangga tali. Dimana ganglion otaknya saling terhubung dengan alat inderanya yakni alat peraba (antena), alat keseimbangan (statocyst), dan facet (mata majemuk) yang bertangkai.
Mata majemuk ialah alat indera yang tumbuh dan berkembang dengan baik. Mata majemuk terdiri dari beberapa bagian yang disebut dengan facet. Pada setiap facet adalah satu kesatuan dari indera pengelihatan yang dinamakan dengan ommatidium.
Pada ommatidium juga terdiri dari beberapa organ pelengkap yaitu kornea, 2 sel pembentuk kornea yang disebut dengan sel korneagel, konus kristalinalus, serabut saraf dan 2 sel retinula. Jumlah dari satu mata majemuk terdiri dari ± 2.500 ommatidium.
3. Sistem Peredaran Darah
Udang memiliki sistem peredaran darah terbuka, yaitu darah yang ada di dalam tubuh udang beredar tanpa melewati pembuluh darah. Darah udang tidak mengandung Hb (hemoglobin), tetapi mengandung hemosianin yang mengikat oksigen dengan daya yang rendah.
Sistem peredaran darah pada udang yaitu jantung akan memompa darah ke seluruh tubuh ydang melalui arteri dan darah kembali lagi ke jantung melalui insang. Pada insang akan terjadi proses pertukaran antara O2 (oksigen) dengan CO2 (karbon dioksida). Fungsi darah dalam tubuh ialah untuk mengedarkan zat makanan, O2, CO2 dan untuk mengangkut urea hingga ke alat ekskresi.
4. Sistem Pernapasan
Udang memiliki alat pernapasan berupa insang. Tetapi berbeda dengan jenis udang yang tubuhnya sangat kecil, seluruh permukaan tubuh akan digunakan sebagai alat bantu untuk pernapasannya.
5. Sistem Perkembangbiakan
Udang memiliki sistem perkembangbiakan yang bersifat gonokoris yaitu kelamin betina dan jantan terpisah pada individu yang berbeda. Pada betina alat kelaminnya terdapat pada bagian pasangan kaki ketiganya. Sementara pada jantan alat kelaminnya terdapat pada bagian pasangan kaki kelima.
Fertilisasi di luar tubuh (eksternal). Telur yang dihasilkan oleh udang akan disimpan pada ekstremitas (alat gerak) abdomen dan akan menetas setalah berusia 5-8 minggu. Kemudian larva yang terbentuk akan mengalami ekdisis (perubahan/pergantian bagian atau organ tubuh) pada kulitnya beberapa kali sampai menjadi udang dewasa.
Pada udang dewasa proses ekdisis terjadi 2 kali setahun, sementara pada udang muda proses ekdisis terjadi 2 minggu sekali. Udang juga mampu melakukan proses autotomi (proses pemutusan pada sebagian anggota tubuhnya).
Contohnya udang dapat memutuskan sebgain dari pangkal kakinya ketika manusia atau makhluk lain menangkap atau memegang bagian kakinya. Hampir mirip dengan cicak yang akan memutuskan bagian ekornya ketika ada musuh dan dapat tumbuh kembali, pada kaki udang yang putus tersebut juga dapat tumbuh kembali dengan regenerasi.
6. Daya Regenerasi
Pada udang daya regenerasi yang terjadi pada organ-organ tertentu dan berjalan secara lambat. Dimana kulit yang baru (kulit yang lunak) akan muncul ketika terjadi ekdisis saat pertumbuhan awal, lalu berangsur-angsur akan menjadi kulit yang keras karena garam kalsium karbonat bertambah pada kulit tersebut. Setelah menjadi kulit yang keras maka udang hampir tidak akan mengalami pertumbuhan lagi. Seperti Cambarus virilis.
Demikianlah isi dari artikel ini mengenai ciri-ciri udang, semoga dapat menambah ilmu serta wawasan kamu dalam hal mengenali ciri-ciri dari udang beserta karakteristik yang ada pada tubuh udang. Semoga bermanfaat.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: