Didalam suatu karya tulis seperti yang ilmiah maupun non ilmiah yang berisi referensi dari beberapa web, internet, surat kabar, buku, jurnal, dan lain sebagainya, seharusnya harus mencantumkan footnote atau catatan kaki.
Hal tersebut dikarenakan footnote atau catatan kaki bisa merapikan karya tulis yang kita buat. Karena ketika kita menggunakan catatan kaki, maka kita tidak akan repot-repot untuk menuliskan periwayat, sumber, maupun penjelasan langsung yang terdapat di dalam badan tulisan, tetapi dengan kita memberikan tanda seperti contoh [1], [2], dan seterusnya. Dan nantinya akan dijelaskan lagi pada bagian akhir dari tulisan.
Footnore atau catatan kaki juga bisa menambah keyakinan karya tulis yang kita buat, apalagi ketika kita tengah menulis suatu tesis, skripsi, maupun hanya makalah sekalipun.
Walaupun begitu, ternyata masih banyak yang belum mengetahui bagaimana caranya menuliskan foot note atau catatan kaki yang benar. Maka dari itu, artikel ini akan memberikan beberapa contoh dari footnote atau catatan kaki.
Contoh Catatan Kaki (Footnote)
Dalam penulisan catatan kaki juga memiliki ketentuan-ketentuan yang harus kita ikuti dengan benar. Dengan begitu Anda dapat melihat contoh catatan kaki di bawah ini:
[ez-toc]
1. Contoh Catatan Kaki (Footnote) dari Internet
Dibawah ini merupakan contoh dari catatan kaki yang mengambil referensi dari internet. Karena pada jaman modern ini internet telah menjadi kebutuhan dan gudang dari segala ilmu yang tidak bisa kita kesampingkan.
Tidak hanya itu internet juga memberikan kita kemudahan dalam mencari referensi yang tept dan sesuai dengan kebutuhan kita.
Berikut ini merupakan contoh dari catatan kaki yang diambil dari internet :
1Muhammad Zakaria, “Panduan Cara Membuat Website Sendiri Sampai Jadi, Cocok untuk Pemula!”, diakses dari https://www.nesabamedia.com/cara-membuat-website/, pada tanggal 04 Juni 2019 pukul 23.33.
2. Contoh Catatan Kaki (Footnote) dari Buku
Menuliskan footnote atau catatan kaki yang referensinya diambil dari buku pasti sering dilakukan oleh setiap orang. Untuk menuliskannya, Anda harus memperhatikan partikel-partikel yang wajib terdapat pada catatan kaki tersebut agar sesuai dengan ketentuan yang ada.
- Pertama : 1Nama Penulis, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Thn Terbit), hlm. No Halaman.
- Kedua : 1Nama Penulis, Judul Buku, Penerbit, Kota Penerbit, Thn Terbit, hlm. No halaman.
Contoh dari catatan kaki yang diambil dari buku, yaitu :
- 1 Pengarang : 1Muhamad Mulkan Fauzi, Muslim Harus Kaya! (Tasikmalaya: SBH Publishing, 2016), hlm. 7.
- 2 pengarang : 2Muhamad Mulkan Fauzi dan Hasanudin, Mahasiswa di Ujung Penantian, Jones Publishing, Tasikmalaya, 2015, hlm. 51.
- 3 pengarang : 1Muhamad Mulkan Fauzi dkk., Jomblo Berdasi (Tasikmalaya: Lingkar Pena, 2014), hlm. 15
3. Contoh Catatan Kaki (Footnote) dari Jurnal
Pada proses pembuatan catatan kaki biasanya kita akan mengambil referensi dari sebuah jurnal maupun makalah, yang mana jurnal dan makalah tersebut bisa menjadi suatu rujukan dan juga kutipan yang dapat dimuat pada suatu karya tulis yang telah kita buat.
Contoh dari catatan kaki yang diambil dari jurnal, yaitu :
Yahya Saputra, “Kekerasan terhadap Wanita Dalam Hukum Islam” Asy-Syariah, Edisi 6, April 2016, hal. 15.
4. Contoh Catatan Kaki (Footnote) dari Wawancara
Pada saat menuliskan suatu catatan kaki yang dihasilkan dari suatu wawancara juga harus mengikuti kaidah didalam penulisan catatan kaki-nya. Berikut merupakan format dan juga contoh dari catatan kaki hasil wawancara.
Contoh dari catatan kaki yang diambil dari wawancara, yaitu :
Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan Yogyakarta.
5. Contoh Catatan Kaki (Footnote) dari Terbitan Pemerintah
Catatan kaki juga dapat diambil dari terbitan pemerintah seperti pasal, undang-undang dan peraturan yang berlaku di negara saat ini.
Dalam penulisan catatan kaki terbitan pemerintah juga tidak sembarangan, maka dari itu dibawah ini merupakan contoh dari catatan kaki yang diambil dari terbitan pemerintah.
6. Contoh Catatan Kaki (Footnote) dari Terbitan Organisasi
Tidak hanya pada terbitan pemerintah, catatan kaki juga dapat diambil dari terbitan organisasi. Contoh dari terbitan organisasi tersebut seperti pada buku yang dibuat oleh suatu organisasi, dan lain sebagainya.
7. Contoh Catatan Kaki (Footnote) dari 1 Hingga 3 Pengarang
Pada catatan sebuah referensi buku pasti pernah menuliskan catatan kaki yang ditulis dari satu sampai dengan tiga pengarang.
Anda tidak perlu bingung, karena dibawah ini akan memberikan contoh dari catatan kaki yang diambil dari 1 sampai dengan 3 pengarang.
8. Contoh Catatan Kaki (Footnote) dari 4 atau Lebih Pengarang
Pada catatan sebuah referensi buku pasti pernah menuliskan catatan kaki yang ditulis dari 4 atau lebih pengarang. Anda tidak perlu bingung, karena dibawah ini akan memberikan contoh dari catatan kaki yang diambil dari empat atau lebih pengarang.
Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Catatan Kaki (Footnote)
Pada penulisan footnote atau catatan kaki juga harus diperhatikan dalam beberapa hal, yaitu seperti :
- Pada penulisan catatan kaki harus dipisahkan dengan 3 spasi dari naskah pada halaman yang juga sama.
- Diantara catatan kaki juga harus dipisahkan dengan menggunakan 1 spasi.
- Pada penulisan catatan kaki yang memiliki lebih dari 2 barus harus diketik menggunakan 1 spasi.
- Pada penulisan catatan kaki yang diketik sejajar harus menggunakan margin.
- Catatan kaki yang berjenis karangan ilmiah yang formal, harus diberikan nomor urut, di mulai dari nomor urut 1 untuk suatu catatan kaki yang pertama dan pada awal bab. Lalu akan lanjut hingga di akhir bab. Tiap awal bab dan selanjutnya, catatan kaki tersebut dimulai dari nomor urut 1. Karangan yang tidak ada babnya atau laporan, catatan kakunya harus ditulis didalam akhir karangan.
- Nomor urut dari angka arab dan juga tidak diberikan tanda.
- Nomor urut harus diruliskan lebih kecil dibandingkan huruf yang lainnya.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: