Dalam memperlajari bahasa indonesia, pasti Anda pernah menemukan materi kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Kalimat ini sering kita gunakan di kehidupan kita sehari hari.
Kalimat adalah dari frasa atau kata yang mempunyai 2 unsur, yaitu subjek dan predikat. Apabila kita membaca sebuah tulisan atau karangan, pasti kita menemui berbagai macam jenis kalimat, salah satunya yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Secara sederhana, kalimat langsung diartikan menjadi kalimat yang hasil kutipan dari seseorang mirip seperti apa yang telah ia katakan.
Sedangkan kalimat tak langsung adalah suatu kalimat yang disampaikan kembali dari isi perkataan seseorang dan tidak mengulangi perkataan yang sudah ia ucapkan sebelumnya. Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung juga memiliki ciri-ciri di dalam menuliskannya.
Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan kepada Anda ciri-ciri dari kalimat langsug dan tidak langsung beserta dengan contoh-contohnya.
[ez-toc]
Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Salah satu jenis kalimat yang biasa kita gunakan dikehidupan sehari-hari yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Dibawah ini adalah ciri-ciri dan contoh dari kalimat langsung dan kalimat tidak langsung :
Ciri-ciri Kalimat Langsung
Sama seperti apa yang sudah disampaikan diawal artikel ini, kalimat langsung adalah kalimat yang hasil kutipannya diambil langsung dari ucapan seseorang dan tak melalui perantara serta tidak mengubah sedikitkun yang ia sampaikan.
Dan untuk membedakan kalimat langsung dengan kalimat yang lain yaitu terdapat ciri-ciri dari penulisan kalimat langsug tersebut. Berikut ciri-ciri penulisannya :
1. Huruf pertama yang ada di kalimat yang diambil dituliskan menggunakan huruf kapital.
- Contoh kalimat yang benar : Pak Wagiso mengatakan, “Jangan masuk ke area gua itu, karena ada seekor ular besar disana!”
- Contoh kalimat yang salah : Pak Wagiso mengatakan, “jangan masuk ke area gua itu, karena ada seekor ular besar disana!”
Dan apabila didalam satu kalimat ada dua maupun lebih kalimat petikannya, maka huruf pertama yang dituliskan huruf kapital yaitu cukup di kalimat petikan yang pertama saja. Pada kalimat petikan yang kedua, huruf pertama dari kata tersebut dituliskan dengan huruf yang kecil saja. Hal ini terkecuali apabila kata pertamanya adalah kata Nama maupun sapaan.
Contoh kalimat yang benar yaitu seperti berikut :
“Jangan memasuki area itu!” Pak Wagiso berteriak, “karena ada ular didalamnya.”
“Lari!” Doni teriak di samping pak Wagiso, “Pak Wagiso ayo lari!”
Contoh kalimat yang salah yaitu seperti berikut :
“Jangan memasuki area itu!” Pak Wagiso berteriak, “Karena ada ular didalamnya.”
“Lari!” Doni teriak di samping pak Wagiso, “pak wagiso ayo lari!”
2. Penulisan kalimat petikan tersebut dibuka dan ditutup menggunakan tanda baca petik dua (“….”), bukan menggunakan tanda petik satu
Contoh kalimat yang benar yaitu seperti berikut :
“Jangan berbuat kesalahan!” Budi memperingati bawahannya.
Contoh kalimat yang salah yaitu seperti berikut :
‘Jangan berbuat kesalahan!’ Budi memperingati bawahannya.
3. Kalimat langsung biasanya dibaca dengan menekankan intonasinya, apalagi di bagian kalimat petikannya
Kalimat langsung terdapat dua kalimat di dalamnya, yaitu kalimat kutipan dan kalimat pengiring.
Contohnya yaitu seperti :
Letnan mengucapkan dengan tegas, “Hormat senjata!”.
Kata “Hormat senjata!” Harus dibaca dengan nada yang tinggi. Hal tersebut agar frasa itu bisa mendapatkan perhatian dari pendengarnya, mengingat apabila kita mengucapkan kalimat langsung hal utama yang akan disampaikan ada di kalimat kutipan tersebut.
4. Memisahkan kalimat petikan dan kalimat pengiringnya harus menggunakan tanda baca koma (,) diantara kalimat pengiring dan juga kalimat perikan pada pola sususannya
Dan hal yang perlu Anda ingat yaitu, apabila sebuah kalimat kutipan ditulis sebelum kalimat pengiringnya adalah kalimat berita atau kalimat pernyataan. Maka dari itu sebelumnya tands kutip berada di akhir.
Perlu diingat bila suatu kalimat kutipan yang ditulis sebelum kalimat pengiring merupakan kalimat pernyataan atau berita, maka sebelum tanda kutip terakhir, kalimat tersebut diakhiri dengan tanda baca koma (,) bukan tanda titik (.). Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat berita atau pernyataan di suatu kalimat kutipan yang ditulis setelah kalimat pengiring.
5. Kalimat langsung juga dapat berbentuk dialog yang dapat diurutkan, dan dibagian depan pada kalimat kutipannya harus diberikan tanda baca yaitu titik dua (:). Dan tanda ini berguna untuk dapat memisahkan antara pihak yang mengungkapkan dengan kalimat kutipan
Contoh kalimatnya yaitu :
Budi : “Ayo kita bangun tenda sekarang juga!.”
Contoh Kalimat Langsung
Dibawah ini merupakan contoh kalimat langsung :
- “Ayo kita berangkat sekarang!” Ucap Rita sambil membereskan isi didalam kopernya.
- Budi berlari kearah Pak Wono dan berkata, “Pak, Rudi kecelakaan dipersimpangan jalan sana pak.”
- “Semoga tahun ini Ibu bisa berangkat haji ya, Nak,” Ibu menatap lukisan Ka’bah yang ditempelkan di dinding, “pingin sekali Ibu melihat Ka’bah secara langsung.”
- Aryo : “Bud, tolong ambilkan bukuku didalam lokermu, ya”
- “Terimakasih sudah datang ke acara ini,” ucap Aryo menyambut tamu-tamu yang datang.
Ciri-ciri Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat uang didalamnya menceritakan kembali pokok atau isi dari ucapan yang sudah pernah diutarakan seseorang. Kalimat ini tidak perlu mengutip seluruh kalimatnya.
Berikut adalah ciri-ciri dari kalimat tidak langsung :
1. Tidak menggunakan tanda petik
Jika didalam kalimat langsung, kata kutipannya harus menggunakan tanda petik, lain halnya dengan kalimat tidak langsung, karena tidak memerlukan tanda petik.
2. Kalimat tak langsung hanya berbentuk kalimat berita
Kalimat tidak langsung adalah ucapak seseorang yang disampaikan ulang, dan kalimat yang dibuat hanya berbentuk seperti kalimat berita. Walaupun didalam kalimat tidak langsung tersebt ada kutipan yang berasal dan berbentuk seperti perintah atau pertanyaan.
Contohnya seperti :
Lani memberikan kanar kepada guru bahwasanya Lita tidak bisa masuk sekolah karena sakit.
3. Ada perubahan pada kata ganti orang yang ada di dalam kalimat yang akan dikutip
Kata gantinya yaitu seperti kata ganti orang pertama berubah menjadi kata ganti orang orang ketiga, kata ganti prang kedua berubah menjadi kata ganti orang pertama, dan kata ganti orang kedua jamak seperti kata (kita) maupun (kalian) berubah menjadi kata (kami) maupun kata (mereka).
4. Berkata dengan lugas dan menggunakan kata konjungsi atau penghubung
Kata konjungsi yang digunakan seperti sebab, bahwa, agar, supaya, tentang dan lain-lain.
Contohnya yaitu seperti :
Ayah mengatakan kepadaku bahwa aku harus rajin menabung untuk masa depan.
5. Kalimat tidak langsung umumnya dibaca dengan intonasi yang dara dan juga menurun di bagian akhir kalimatnya
Hal itu disebabkan karena kalimat yang dibuat asalah kalimat berita,oleh karena itu kalimat tidak langsung harus dibaca dengan intonasi seperti membaca kalimat berita pada umumnya.
Karena kalimat berita semua bagian dalam kalimatnya sering dianggap mempunyai kesamaan, tidak ada bebersapa frasa yang ditonjolkan maupun mendapatkan perhatian dari pendengarnya.
Contoh Kalimat Tidak Langsung
Dibawah ini merupakan contoh kalimat tidak langsung :
- Andi pernah mengatakan kepada Clara bahwa ia harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
- Budi mengatakan kepadaku supaya aku meminum vitamin c untuk mencegah penyakit
- Pak Polisi mengancam seorang preman untuk tidak melakukan tindak pencurian lagi
- Ayah menyampaikan pesan kakek kepada nenek untuk tidak membersihkan kolam ikan sekarang
- Kakak berpendapat bahwa seorang koruptor haru menerima hukuman yang seberat-beratnya
Demikianlah penjelasan mengenai contoh kalimat langsung dan tidak langsung beserta dengan ciri-cirinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: