Activity Diagram
Apa Itu Activity Diagram?
Secara bahasa Activity Diagram jelas memiliki arti diagram aktivitas. Lebih jelasnya, Activity Diagram dikenal sebagai sebuah visual diagram yang menggambarkan tahapan operasi kerja pada suatu sistem.
Pendapat ahli menyebutkan bahwa diagram ini memvisualisasikan alur kerja atau aktivitas sistem dalam bentuk bagan. Dengan demikian sama sekali tidak bersinggungan dengan aktivitas pengoperasi atau penggunanya.
Sementara itu, terdapat pula pendapat lain yang menegaskan kedudukan diagram ini sebagai bentuk khusus dari state machine. Pembuatannya bertujuan untuk memodelkan komputasi-komputasi berikut aliran kerjanya pada perangkat lunak yang dalam tahap pengembangan.
Perlu diketahui, Activity Diagram juga termasuk dalam satu jenis dari Unified Modelling Language (UML) dalam perancangan sistem. Hanya saja diagram langsung menunjukkan aktvitas demi aktivitas tanpa adanya keterangan lebih lanjut tentang alur tersebut.
Konsep diagram ini mampu menyajikan sebuah rangkaian yang eksplisit mengenai mekanisme suatu sistem. Dengan demikian, tidak secara khusus diperuntukan bagi pengoperasi ahli teknologi informasi saja.
Activity Diagram Untuk Use Case
Pada bagian pembahasan sebelumnya telah tersebut bahwa jenis diagram ini tidak menyatukan aktivitas rancangan dengan pengoperasinya. Namun, terkadang sengaja dibuat untuk melengkapi bagian deskripsi dari Use Case.
Use Case sendiri juga termasuk dalam salah satu jenis dari UML yang mengikutsertakan pengoperasi pada diagramnya. Ini artinya Activity Diagram khusus bagi Use Case kurang lebih menampilkan interaksi antara sistem terancang dengan aktornya/pengoperasi.
Fungsi Activity Diagram
Beberapa fungsi yang lebih rinci dari diagram ini, antara lain :
- Memberikan gambaran menyeluruh, jelas, dan terstruktur tentang rantai aktivitas;
- Menunjukan urutan proses dalam sistem yang akan berjalan;
- Menjadi diagram yang khusus memodelkan tahapan proses berdasarkan satu atau beberapa Use Case;
- Membantu menguraikan algoritma sekuensial yang sifatnya kompleks;
- Menganalisis penggunaan sistem berikut langkah-langkah atau keputusan yang perlu diambil serta momentumnya;
- Membantu memodelkan aplikasi dengan sistem pemrosesan paralel;
- Mampu menjadi media untuk menelusuri kebutuhan bisnis pada jenjang lebih lanjut.
Kelebihan Activity Diagram
Penggunaan Activity Diagram tidak hanya dibutuhkan semata, melainkan juga memberikan beberapa kelebihan kepada penggunanya, antara lain :
Mudah Dipahami
Bentuk bagannya sendiri memiliki model yang memuat semua tahapan sehingga informasi tersedia secara rinci, namun tetap padat. Inilah yang membuat diagram tetap mudah dimengerti oleh pengambil keputusan yang tidak terjun terlalu jauh dalam bahasan teknis sekalipun.
Mampu Menyederhanakan Proses Dari Use Case Kompleks
Salah satu karakteristik diagram ini adalah menjelaskan Use Case bersifat rumit ke dalam alur tahapan sederhana. Selain itu, juga memungkinkan pengguna untuk meningkatkan kinerja suatu tahapan merujuk pada alur diagram.
Memperlihatkan Proses Logis Algoritma
Dengan mengurutkan prosedur operasi, pada saat yang sama diagram mendemonstrarikan bagaimana strategi pemecahan masalah secara logis.
Menjelaskan Langkah Kerja Dari UML Use Case
Ketika Use Case menunjukkan detail dari pengguna (aktor) dan interaksinya terhadap sistem, Activity Diagram mampu menjelaskan langkah kerja berdasarkan informasi tersebut. Ini tentu membuat hubungan antara diagram aktivitas dengan Use Case saling berkaitan, namun tetap memiliki fungsinya masing-masing.
Memodelkan Berbagai Arsitektur Software
Bukan hanya sebagai urutan proses maupun pengambilan tindakan, diagram juga dapat memodelkan metode, operasi, berikut fungsi dalam sistem yang dirancang.
Komponen Dalam Activity Diagram
Untuk merepresentasikan rangkaian secara solid yang tetap mudah dipahami, diagram ini menggunakan simbol-simbol khusus. Setiap simbol menandakan fungsi, kedudukan, serta keterkaitannya masing-masing.
Secara sederhana diagram tersusun dari komponen dasar dan komponen lain yang lebih lengkap. Di antara keduanya, komponen dasar menjadi simbol yang wajib terlibat dan paling umum digunakan.
Komponen Dasar
Setidaknya terdapat 14 komponen yang perlu Anda perhatikan saat merancang Activity Diagram, antara lain:
Simbol |
Nama |
Keterangan |
Nodul Awal/Initial Node | Alur kerja sistem dimulai | |
Aktivitas | Merupakan bagian utama yang berisi penjelasan singkat tentang aktivitas atau tindakan yang diambil. | |
Decision | Menghubungkan satu jalur input dan dua atau lebih output/hasil keputusan yang diambil. Bagian ini tergolong sebagai keadaan yang kondisional. | |
Connector | Garis yang menunjukan hubungan langsung atau alur kontrol. Simbol ini juga menandakan satu aktivitas wajib selesai terlebih dahulu sebelum berlanjut ke aktivitas selanjutnya. | |
Note | Catatan tambahan mengenai informasi detil proses. Note dapat menjadi media bagi antarperancang untuk saling memberikan catatan penting. | |
Send Signal Action | Menandakan sinyal sedang dalam proses pengiriman ke objek target/aktivitas selanjutnya. | |
Receive Signal | Aktivitas telah diterima dan rangkaian dari action terkait telah selesai. | |
Option Loop | Memodelkan urutan aktivitas secara berulang . | |
Flow Final | Tanda akhir dari suatu proses tersendiri dan bukan titik hilir dari seluruh alur operasi pada diagram. | |
Condition Text | Keterangan ini menjelaskan kondisi serta alasan suatu keputusan diambil. Biasanya letak teks ini bersebelahan dengan nama pengambil keputusan. | |
Join/Penggabungan | Menggabungkan 2 aktivitas setingkat lalu menciptakan satu operasi kerja. | |
Fork | Pemecahan 1 aktivitas menjadi 2 operasi kerja yang setingkat. | |
Nodul Akhir | Menandakan akhir dari seluruh rangkaian aktivitas dalam sistem. | |
Swimlane | Menjadi sisi pemisah antara proses kerja dengan aktor yang melaksanakannya. |
Komponen Lainnya
Selain komponen dasar, komponen ini termasuk komponen yang sama pentingnya. Ada lebih dari 10 simbol, antara lain:
Simbol |
Nama |
Keterangan |
Central Buffer Node | Memiliki arti menggabungkan data dari beberapa sumber. Central Buffer Node tidak terhubung langsung dengan tindakan secara langsung. | |
Conditional Node Spesification | Nodul menunjukan pilihan yang lebih diperhitungkan dari berbagai alternatif. | |
Pembatas/ Constraint | Pada diagram komponen ini menggunakan mode teks yang berperan sebagai pembatas. Fungsinya untuk mendeskripsikan suatu tanda. | |
Data Store Node | Memodelkan alur data yang berkelanjutan. | |
Exception Handler | Bagian ini menjelaskan bagaimana pengeksekusian terhadap sesuatu yang dikecualikan kemudian terjadi. | |
Nodul Perluasan/Expansion Node | Simbol yang masih satu rangkaian dengan keseluruhan alur, namun nodul melekat dan melintasi batas simbol Expansion Region. | |
Expansion Region | Menjadi alur yang memuat input serta output eksplisit. Input dinyatakan dalam bentuk kumpulan nilai. | |
Input Pin | Berperan menerima nilai input dari tindakan/proses lain. | |
Output Pin | Setelah suatu proses tereksekusi, Output Pin akan mengirimkan hasil nilai ke proses selanjutnya. | |
Value Pin | Memiliki peran mirip Input Pin. Hanya saja Value Pin akan mengevaluasi nilai yang masuk dan hasil akan menjadi masukan bagi operasi tersebut. | |
Loop Node | Menandakan aktivitas terstruktur yang tersusun dari bagian penyiapan, isi, dan pengujian. | |
Merge Node/Node Penggabungan | Nodul objek ini akan menggabungkan beberapa alur dengan tujuan untuk hanya menghasilkan satu alur keluar. | |
Object Node | Sebagai klasifikasi lanjutan dari suatu aktivitas. | |
Structured Activity Node | Pada nodul ini aktivitas/operasi kerja terlaksana secara berurutan |
Itulah pembahasan lengkap seputar Activity Diagram mengenai pengertiannya, fungsi, kelebihan, hingga komponen-komponen yang dapat Anda terapkan. Semoga artikel ini dapat memberikan tambahan informasi ketika tengah menyusun diagram sejenis. Pastikan saja simbol-simbol yang akan Anda gunakan sesuai dengan fungsinya.