Did You Know?

We design Docly for the readers, optimizing not for page views or engagement

Docly

Risk Management

Estimated reading: 6 minutes 9193 views

Apa Itu Risk Management?

Risk Management atau manajemen risiko, merupakan sebuah istilah yang telah akrab ditelinga oleh mereka yang bekerja dalam dunia bisnis atau manajemen bisnis. Risk Management meliputi berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan sebuah bisnis agar menghindari berbagai macam kerugian yang ada dalam sebuah perusahaan atau dalam ruang lingkup yang lebih kecil yaitu organisasi.

Risk Management memiliki tugas untuk mengidentifikasi, memberikan penilaian, hingga mengendalikan perusahaan atau organisasi untuk menghindari berbagai macam ancaman yang merugikan. Setiap perusahaan umumnya memiliki Risk Management tersendiri, di mana meliputi identifikasi atas semua yang dilakukan oleh perusahaan.

Tentu pekerjaan Risk Management sendiri merupakan pekerjaan yang berat, karena meliputi semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan harus dianalisa terlebih dahulu, mudahnya seperti mempersiapkan semuanya agar dapat berjalan dengan lancar.

Umumnya, Risk Management akan memikirkan kemungkinan masalah apa yang ada di lapangan, sebut saja seperti hambatan ringan mengenai kewajiban hukum untuk perusahaan yang ingin memperluas bangunan mereka. Hingga memikirkan kemungkinan ketika terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.

Saat ini, berbagai macam perusahaan digital yang semakin banyak juga telah menerapkan Risk Management. Misalnya saja dengan memikirkan kemungkinan ketika kebocoran data ataupun sistem keamanan IT yang dibobol. Maka Risk Management akan memiliki solusi atas kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Maka dari itu, bisa dikatakan Risk Management ini memiliki pengelolaan yang luas.

Pentingnya Risk Management

Apa Itu Risk Management?

Perlu diketahui bersama, setiap organisasi maupun perusahaan pasti tidak akan lepas dengan yang namanya risiko. Entah itu risiko internal maupun eksternal, semuanya memiliki risiko dengan tanggungan masing-masing.

Sebut saja sebuah perusahaan, yang ingin membuat sesuatu untuk mendukung mengembangkan bisnis mereka. Nah, tugas dari Risk Management ini memungkinkan apas saja kerugian yang mungkin akan terjadi, kemudian seorang yang bekerja di Risk Management ini memikirkan solusi terbaik untuk menghindari kerugian perusahaan.

Contoh kasus, ketika perusahaan ingin mengembangkan atau melakukan ekspansi dengan membuat produk terbaru. Maka Risk Management ini memikirkan mengenai keuangan perusahaan, total pekerja atau sumber daya yang mendukung, hingga investor yang mungkin saja akan menolak tawaran ini.

Maka dari itu, pekerjaan Risk Management sendiri sering bekerja sama dengan Strategic Planning karena memiliki bidang yang sama-sama memikirkan rencana ke depannya untuk perusahaan. Meskipun memang dapat penerapannya berbeda.

Risk Management memiliki tugas untuk setidaknya menutupi risiko yang terjadi, dengan cara mempersiapkan hal-hal yang mungkin saja terjadi dan tidak terduga.

Manfaat Risk Management

Manfaat Risk Management

Jika menerapkan Risk Management dengan baik dan benar, maka kemungkinan besar sebuah perusahaan atau organisasi akan memiliki keuangan yang stabil. Karena alokasi keuangan ini dapat dijaga untuk keperluan yang penting saja.

Dengan menggunakan Risk Management, perusahaan memiliki langkah untuk menghindari berbagai macam ancaman kerugian. Karena perusahaan akan memilih keputusan bisnis yang sesuai dengan apa yang diperlukan, dengan tanpa membuang banyak biaya ke hal-hal yang tidak penting.

Adapun beberapa manfaat penting dari penerapan Risk Management yang benar ialah seperti berikut:

  1. Stabilitas operasional bisnis.
  2. Mengurangi tanggung jawab hukum.
  3. Lingkungan kerja yang aman.
  4. Melindungi aset organisasi dan perusahaan dari ancaman.
  5. Memberikan perlindungan dari kejadian yang merugikan, baik untuk perusahaan maupun lingkungan.
  6. Menghemat premi yang tidak diperlukan. Biasanya dialokasikan untuk kebutuhan asuransi perusahaan.

Risk Management K3

Risk Management K3

Risk Management K3 adalah bagian dari Risk Management, yang mana khusus untuk mengidentifikasi keselamatan pekerja atau karyawan dengan memperhatikan ketentuan pokoknya. Risk Management K3 memiliki tiga tujuan, diantaranya ialah:

  1. Perlindungan untuk masyarakat.
  2. Proses produksi yang ditanggung keamanannya.
  3. Karyawan yang dijamin kesehatannya dan keselamatannya.

Dengan mempraktekan Risk Management yang baik, maka setidaknya perusahaan atau organisasi akan memiliki manfaat yang digapai, beberapa manfaat yang didapatkan dari Risk Management K3 ialah sebagai berikut:

  1. Membuat rasa aman dari kalangan Stakeholder dan investasinya.
  2. Menghemat biaya atau dana untuk kejadian yang merugikan agar tidak terulang kembali.
  3. Mengurangi risiko dari kegiatan yang berbahaya, hingga membuat keberlangsungan bisnis menjadi lancar.
  4. Memiliki syarat UU yang berlaku dan tidak ilegal.
  5. Meningkatkan kesadaran mengenai risiko operasi untuk semua orang yang ada di dalam perusahaan.

Praktik Risk Management ini memang telah dilakukan secara turun-temurun di berbagai macam perusahaan dengan bidang yang berbeda-beda, tidak heran jika Risk Management menjadi prinsip yang baik untuk membangun bisnis.

Dalam prinsipnya, Risk Management memiliki konsekuensi yang berat, dalam mengembangkan sebuah bisnis maka tidak akan lepas dengan yang namanya hal-hal yang tidak terduga. Risk Management hadir untuk memperkirakan hal-hal yang merugikan dan ancaman yang tidak diinginkan, setidaknya perusahaan memiliki solusi yang membuat ancaman tersebut lebiih ringan.

Tipe-Tipe Risk Management

Sejauh ini, setelah melewati berbagai macam kajian studi dan masalah dalam dunia bisnis, ditemukan empat tipe jenis risiko yang dibedakan dalam Risk Management. Diantaranya ialah sebagai berikut:

Risk Sharing

Tipe yang satu ini lebih menekankan bahwa konsekuensi atas perencanaan yang dibuat tidak hanya ditanggung oleh satu perusahaan atau organisasi saja, melainkan ditanggung bersama-sama. Biasanya memang sering diterapkan untuk mereka dengan bisnis atau proyek bersama.

Risk Reduction

Jika memang perusahaan telah mendapatkan masalah yang buruk, maka perusahaan bisa kembali memberikan evaluasi dengan memperbaiki beberapa komponen tertentu. Langkah ini digunakan untuk setidaknya mengurangi dampak buruk yang telah terjadi. Meski tidak bisa dihindari, namun bisa dikurangi dampaknya.

Risk Retaining

Tipe yang satu ini memang sedikit berbeda, bahkan bisa dikatakan berbanding balik. Tipe ini termasuk perusahaan yang memang telah menerima bahwa mereka salah, perusahaan cenderung akan memikirkan kembali jalan keluar yang sesuai dengan kesepakatan bisnis.

Risk Avoidance

Tipe yang satu ini memberikan pilihan untuk perusahaan, jika memang dalam suatu kondisi tidak memberikan jalan kepada perusahaan untuk dapat mengembangkan bisnis, serta tidak mungkin untuk mundur karena telah setengah jalan, maka perusahaan dapat memikirkan untuk sedikit menghindari risiko dengan membuat kesepakatan bersaman.

Proses Mengatur Risk Management

Proses Mengatur Risk Management

Penjelasan beberapa topik di atas telah menjelaskan apa itu Risk Management, manfaat dari Risk Management, hingga tipe-tipe Risk Management yang bisa dipahami dengan lebih sederhana. Berikut ini beberapa proses yang bisa digunakan untuk mengelola Risk Management, simak di bawah ini:

Melihat Situasi

Pelajari situasi dan kondisi yang ada dalam sebuah perusahaan, bukan hanya situasi internal saja, melainkan sosiopolitik, hingga lingkungan sekitar perusahaan. Terkadang, perusahaan tidak memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar.

Analisa

Setelah akhirnya dilihat, Anda bisa saja menemukan potensi apa yang yang setidaknya dihadapi oleh perusahaan. Bisa juga dengan melihat potensi apa saja yang ada dalam masyarakat sekitar untuk kemudian dapat dibantu oleh perusahaan.

Evaluasi

Setelah akhirnya menemukan masalah, maka kemudian dapat ditinjau kembali dengan melihat potensi apa yang sebenarnya dapat diatasi oleh perusahaan. Ancaman apa saja yang kemudian dapat perusahaan siapkan agar menghindarinya. Setiap perusahaan memiliki pengambilan risiko yang berbeda-beda, sesuai dengan kemampuannya.

Monitoring

Langkah berikutnya ialah menyusun langkah berikutnya untuk mencegah risiko terjadi, namun perlu diingat bahwa proses ini harus terus dilihat oleh perusahaan. Biasanya memang dilakukan secara rutin, untuk kemudian dapat mengidentifikasi kemungkinan masalah yang terjadi.

Membangun Komunikasi

Komunikasi memang telah menjadi proses terpenting agar rencana dapat berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang telah di susun. Usahakan agar terus menjaga proses komunikasi, ini juga berlaku untuk pihak internal dan eksternal perusahaan, kerja sama melalui komunikasi yang baik memiliki kemungkinan perencanaan yang berhasil.

Leave a Comment

CONTENTS