NESABAMEDIA.COM – Permasalahan utama dalam kepemilikan sebuah ponsel terletak pada daya baterai. Karena kebutuhan penggunaan ponsel yang sangat tinggi, maka urusan recharge baterai menjadi rutinitas wajib yang bisa dilakukan 3 kali dalam sehari. Apalagi, jika prosesnya memakan waktu yang cukup lama, aktivitas pun pasti terganggu. Namun kini sudah banyak pabrikan yang mendukung fitur fast charging di ponsel keluaran terbaru mereka.
Fitur fast charging ini memang sangat membantu proses isi ulang daya baterai sehingga lebih cepat penuh. Sayangnya, muncul masalah baru lagi yang diakibatkan dari fast charging ini. Sejumlah pengamat menyebut fitur fast charging akan membuat kualitas baterai jadi lebih cepat menurun.
Kualitas dan umur baterai pada ponsel akan mengalami degradasi atau penurunan dari waktu ke waktu, seiring dengan pemakaian. Hal ini pasti sudah sering dialami pemilik ponsel, yang merasakan baterainya jadi semakin boros dan terkadang menjadi lambat saat pengisian, ketika penggunaan sudah cukup lama.
Salah satu penyebab utama dari degradasi umur baterai ini adalah karena masalah panas. Menggunakan ponsel bisa memicu panas, melakukan pengisian ulang lebih banyak memicu panas lagi. Karena komponen ponsel mengandung senyawa asam dan terbuat dari metal, maka akan mengalami reaksi jika terkena panas. Jadi salah satu solusi yang bisa digunakan untuk memperpanjang umur baterai adalah dengan tetap menjaga suhu saat ponsel digunakan.
Dari sini kita harus memahami bahwa fitur fast charging memang menawarkan proses pengisian baterai secara cepat, namun panas yang dihasilkan juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Khususnya pada teknologi fast charging 125 watt yang ada saat ini.
Baik Oppo maupun Vivo tidak membeberkan secara rinci bagaimana proses dibalik layar fitur fast charging mereka bekerja. Namun salah satu fokus utama mereka adalah tetap menjaga suhu berada di bawah 40 derajat saat proses pengisian baterai menggunakan fast charging dilakukan.Â
Oppo sendiri mengaku untuk mendukung fitur fast charging, mereka mengganti penggunaan baterai yang selama ini memakai tipe 3C menjadi tipe 6C. Namun penggantian penggunaan tipe baterai itu justru lebih ke masalah pengaturan daya, bukan masalah perlindungan termal dari suhu yang panas.Â
Tentu para pengguna pasti setuju jika mereka tidak membutuhkan baterai yang 100 kali lebih cepat saat pengisian daya, namun menjadi soak hanya dalam beberapa bulan saja. Karena proses penggantian baterai yang rusak membutuhkan biaya yang banyak dan proses yang rumit, karena merupakan baterai tanam.
Mungkin solusi sementara dari fast charging ini adalah dengan menggunakan baterai removable, dan juga menggunakan bahan-bahan yang lebih tahan terhadap panas. Sehingga jika pun baterai lebih cepat soak, namun proses penggantiannya masih bisa dilakukan dengan mudah.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: