Intel Gelontorkan 7 Miliar Dolar Untuk Investasi Proyek Pengemasan Semikonduktor di Malaysia

NESABAMEDIA.COM – Dengan adanya krisis kelangkaan pasokan chipset yang masih terus terjadi, Intel membuat banyak keputusan strategis baru untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi di masa mendatang.

Intel tidak hanya melakukan investasi baru di Amerika Serikat, tetapi juga mengembangkan banyak proyek multi-nasional. Kini Intel berencana untuk menggelontorkan dana sebesar $7 miliar untuk mengembangkan fasilitas pengemasan semikonduktor mereka yang ada di Penang, Malaysia. 

Pada bulan Mei lalu, Intel telah mengumumkan bahwa mereka akan menghabiskan sekitar $3,5 miliar untuk fasilitas pengemasan di Rio Rancho, Albuquerque, New Mexico. Fasilitas pengemasan ini adalah bagian yang penting dari manufaktur dan desain semikonduktor. Ini tidak hanya akan mempengaruhi biaya produksi chip saja, tetapi juga mempengaruhi kekuatan, kinerja dan fungsionalitas dasar sebuah chip di tingkat mikro. 

Intel mengembangkan ke generasi kemasan baru yang disebut Copper Hybrid Bonding Interconnect. Ini digunakan ketika dimensi chip di bawah 10 mikron dan akan membantu memberikan peningkatan 10x dalam kepadatan interkoneksi. 

Intel sebelumnya juga telah menegaskan bahwa kemajuan dalam generasi baru teknologi pengemasan adalah salah satu target mereka untuk bisa mengambil alih kepemimpinan industri di bidang manufaktur pada tahun 2025 nanti. 

Intel akan mengumumkan kegiatan ekspansinya ini secara resmi pada pekan ini, di bandara Kuala Lumpur yang akan dihadiri oleh CEO Intel Pat Gelsinger, Menteri Perdagangan Malaysia dan CEO Otoritas Pembangunan Malaysia. 

Investasi ini tidak hanya akan membantu Intel dalam mengembangkan fasilitas pengemasan yang mutakhir, tetapi juga membantunya untuk melindungi diri dari hubungan internasional dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat. Mereka tidak menampik bahwa perang dagang semakin sengit yang terjadi antara Amerika dengan Cina telah berdampak pada lini dasar Intel dan proyek ekspansi luar biasa mereka di Cina. 

Kepentingan Intel yang berkelanjutan dalam fasilitas internasional ini akan memastikan independensi perusahaan, dan juga diharapkan akan mampu melindungi mereka dari tindakan atau kebijakan maupun sanksi yang mungkin saja akan dikenakan oleh badan regulasi Amerika Serikat.