Mineral bumi yang terbentuk menjadi suatu benda padat disebut dengan batu. Batu memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup seperti untuk material bangunan dan bahkan memberikan nilai jual yang mahal jika diolah menjadi suatu kerajinan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), batu ialah benda padat dan keras yang berasal dari bumi ataupun planet lain. Pengertian umum batu atau bebatuan ialah benda solid (padat) yang terbentuk secara alami dari mineraloid atau mineral di lapisan bumi.
Jenis-Jenis Batuan dan Cirinya
A. Batuan Beku
Batuan beku ialah batu yang terbentuk akibat pembentukan lava dan magma cair yang membeku. Adapun jenis-jenis batuan beku ialah sebagi berikut:
1. Batu Apung
Batu apung merupakan batu yang terbentuk akibat pendinginan magma cair disertai gelembung gas. Ciri-cirinya ialah berwarna keabu-abuan, memiliki pori-pori besar, ringan, bergelembung dan terapung di dalam air. Berguna untuk menghaluskan atau mengamplas kayu, sebagai filler (bahan pengisi) dan di bidang industri sebagai isolator pada suhu tinggi.
2. Batu Obsidian
Batu obsidian merupaan batu yang terbentuk akibat dari pendinginan yang cepat dari lava permukaan. Ciri-cirinya ialah warnanya hitam, seperti kaca namun bukan kristal. Waktu purba kala batu ini digunakan sebagai alat pemotong, digunakan di ujung tombang. Sekarang ini digunakan sebagai bahan untuk kerajinan sebagai mata cincin.
3. Batu Granit
Batu granit merupakan batu yang terbentuk akibat pendinginan yang lambat dari magma dibawah permukaan bumi. Memiliki ciri-ciri yaitu warnanya putih hingga abu-abu, kadang kala warnanya jingga dan terdapat kristal-kristal kasar. Banyak ditemukan di pinggir sungai, di dasar sungai ataupun di pinggir pantai. Digunakan sebagai material bangunan.
4. Batu Basalt
Batu basalt merupakan batu yang terbentuk akibat pendinginan dari lava disertai gas yang menguap. Ciri-cirinya ialah warnanya hijau abu-abu, memiliki kristal-kristal kecil dan berlubang-lubang. Digunakan sebagai material bangunan, dalam industri poles sebagai bahan bakunya.
5. Batu Diorit
Batu diorit merupakan batu yang terbentuk akibat hasil peleburan dari dasar samudra dan lempeng benua. Ciri-cirinya ialah warnanya gelap bercampur putih atau warna hitam dengan putih. Digunakan sebagai ornamen di dinding dan lantai dan sebagai hiasan.
6. Batu Andesit
Batu andesit merupakan betu yang terbentuk akibat lelehan lava dari gunung berapi yang meletus dan membeku saat temperatur lava menurun 900-1100°C. Ciri-cirinya ialah warnanya abu-abu kehijauan atau jingga dan merah serta memiliki tekstur yang halus. Digunakan sebagai batu cobek, batu nisan, arca hiasan, dan bahan untuk membuat candi.
7. Batu Gabro
Batu gabro merupakan batu yang terbentuk akibat pembekuan magma di dalam gunung. Ciri-cirinya ialah warnanya hitam, abu-abu gelap dan hijau, tidak berongga dan besar. Teksturnya fanerik sehingga mineral di dalamnya dapat terlihat secara jelas dan besar. Digunakan untuk marmer untuk dinding dan pelapis dinding.
8. Batu Liparit
Batu liparit merupakan batu yang bersumber dari berbagai macam mineral yang berwarna gelap seperti mineral biotit, kuarsa, feldspar dan lainnya. Ciri-cirinya ialah warna putih dan memiliki tekstur porfiris. Digunakan sebagai campuran material bangunan.
B. Batuan Sedimen atau Endapan
Batuan sedimen atau endapan ialah batuan yang terbentuk akibat hasil pelapukan atau pengendapan serta pengikisan batuan oleh air. Endapan kemudian menjadi keras akibat adanya tekanan dan zat-zat yang menempel sehingga membentuk batu. Jenis-jenis dari batuan sedimen atau endapan ialah sebagai berikut:
1. Batu Konglomerat
Batu konglomerat merupakan batu yang terbentuk akibat lepasnya bahan atau zat-zat karena gaya beratnya sehingga menjadi padat dan terikat. Ciri-cirinya ialah teksturnya terdiri dari kerikil-kerikil berbentuk bulat, pasir dan batu-batu kecil yang saling melekat. Digunakan sebagai material bangunan.
2. Batu Pasir
Batu pasir merupakan batu yang terbentuk akibat lepasnya bahan atu zat-zat karena gaya beratnya hingga membetuk padat dan terikat, Ciri-cirinya ialah warnanya abu-abu, merah, kuning dan tersusun atas butiran-butiran pasir. Digunakan sebagai material bangunan, dan bahan untuk pembuatan kaca dan gelas.
3. Batu Serpih
Batu serpih merupakan batu yang terbentuk akibat lepasnya bahn atau zat-zat halus karena gaya beratnya menjadi padat dan terikat. Ciri-cirinya ialah warnanya hitam, hijau, kuning, abu-abu atau merah, lunak, terdapat butiran-butiran dari batuan halus dan baunya mirip tanah liat. Digunakan sebagai material bangunan.
4. Batu Kapur atau Gamping
Batu kapur merupakan batu yang berasal dari cangkang binatang lunak, misalnya kerang, siput, binatang laut yang mati. Kerangka dari makhluk tersebut dari kapu tidak musnah melainkan akan memadat sehingga menjadi batu kapur. Ciri-cirinya ialah warnanya putih atau abu-abu, agak lunak dan membentuk gas CO2 (karbon dioksida) apabila ditetesi dengan asam. Digunakan sebagai bakan baku pembuatan semen.
5. Batu Breksi
Batu breksi merupakan batu yang terbentuk akibat bahan atau zat-zat terlempar tinggi ke udara hingga mengendap di tempat tertentu. Ciri-cirinya terdiri dari gabungan pecahan oleh letusan gunung berapi. Digunakan material bangunan dan bahan untuk kerajinan.
6. Batu Stalagmit dan Stalaktit
Batu stalagmit dan stalaktit merupakan batu yang terbentuk akibat tetesan-tetesan air di dalam gua yang mengandung kapur sehingga lama kelamaan menumpuk dan memadat membentuk batuan kapur yang runcing. Ciri-cirinya ialah warnanya coklat, kuning, krem, putih dan keemasan. Merupakan keindahan alam yang menakjubkan yang ditemukan di gua-gua.
7. Batu Lempung
Batu lempung merupakan batu yang terbentuk akibat terjadinya alterasi batuan beku atau proses pelapukannya yang ditemukan disekitar batuan dasar atau induknya. Lalu material lempung mengalami proses perubahan yang disebut diagenesa hingga menjadi batu lempung. Ciri-cirinya ialah warnanya coklat, merah, keemasan dan abu-abu. Digunakan sebagai bahan kerajinan.
C. Batuan Metamorf atau Malihan
Batuan metamorf ialah jenis batuan yang terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen yang telah mengalami perubahan akibat tekanan dan panas. Jenis-jenis dari bauan metamorft atau malihan ialah sebagai berikut:
1. Batu Marmer atau Pualam
Batu marmer atau batu pualam merupakan batu yang terbentuk akibat perubahan dari batu kapur akibat adanya tekanan dan temperatur yang tinggi. Ciri-cirinya ialah mempunyai campuran warna yang berbeda atau memiliki pita-pita warna, memiliki kristal yang sedang hingga kasar, mengkilap apabila dipoles, keras dan jika ditetesi dengan asam akan menghasilkan bunyi mendesah. Digunakan untuk bahan dasar ubin atau lantai dan pembuatan patung.
2. Batu Sabak
Batu sabak merupakan batu yang terbentuk dari perubahan batu serpih akibat adanya tekanan dan temperatur yang tinggi. Ciri-cirinya ialah warnanya abu-abu hingga kehijauan dan hitam, bisa dibelah menjadi bentuk lempengan-lempengan tipis. Digunakan untuk material bangunan, batu tulis, bahan untuk kerajinan, bahan untuk atap rumah.
3. Batu Ganes atau Gneiss
Batu ganes atau gneiss merupakan batu yang terbentuk akibat batuan beku dan batuan sedimen yang terpendam di lokasi yang dalam hingga mengalami perubahan akibat adanya temperatur dan suhu yang tinggi. Ciri-cirinya iala waranya putih hingga keabu-abuan, terdapat butiran-butiran mineral pada bagian dalamnya. Digunakan untuk bahan kerajinan.
4. Batu Sekis
Batu sekis merupakan batuan metamorf regional yang mengalami perubahan akibat derajad metamorfosa menengah. Ciri-cirinya ialah warnanya hijau, hitam, ungu, mengandung kristal granet. Digunakan dalam industri elektronik yaitu dalam pembuatan kapasitor dan kondensor.
5. Batu Kuarsit
Batu kuarsit berasal dari metamorfosa batuan pasir apabila strukturnya tidak berubah dan masih menjadi struktur aslinya. Batuan ini terbentuk karena adanya suhu dan tekanan yang tinggi sehingga terjadi rekristalisasi felsdpar dan kwarsa. Ciri-cirinya ialah warnanya abu-abu, merah, coklat, mengandung fosil, berlapis-lapis dan lebih keras dan ada butiran. Digunakan untuk material konstruksi jalan, sebagai kerajinan.
6. Batu Milonit
Batu minolit merupakan batu yang terbentuk akibat rekristalisasi dinamis dari mineral-mineral sehingga terjadi pengurangan butiran-butiran batu. Ciri-cirinya ialah butiran batuannya halus dan bisa dibelah. Digunakan untuk bahan kerajinan.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: