Karakteristik televisi itu apa saja? Sehingga semua informasi yang ditayangkan dengan mudahnya kita percaya tanpa mem-filternya terlebih dahulu. Karena begitu asyiknya menonton tayangan televisi kita sering lupa apa esensi dari menonton televisi, kita tidak memperhatikan. Agar filter terhadap tayangan televisi tersebut kembali aktif, maka kita perlu memahaminya.
Hampir di setiap rumah kita dapat menemukan perangkat elektronik yang disebut televisi. Bahkan banyak rumah yang memiliki televisi lebih dari satu. Hal ini tak mengherankan karena televisi merupakan salah satu hiburan murah-meriah. Dengan hanya duduk di depan layar, seseorang dapat memilih saluran yang diinginkan seperti berita terbaru, serial drama dan sinetron, film kartun, panggung hiburan musik, komedi/lawakan, gosip artis terkini, dan masih banyak lagi.
Banyak orang menyebut televisi sebagai akronimnya saja, TV (dibaca: te-ve atau ti-vi). Televisi merupakan mesin penampil gambar bergerak dan suara dengan media layar. Televisi dapat bekerja dengan menerima sinyal dari stasiun-stasiun pemancar dan mengubahnya menjadi gambar dan suara.
Televisi elekronik sudah melalui sejarah yang panjang, pertama kali diciptakan pada tahun 1927 oleh Philo Taylor Farnsworth. Pada saat itu, tampilan layar televisi masih berupa gambar hitam putih (black and white) dan dengan menggunakan teknologi CRT (Cathode Ray Tube). Teknologi televisi berwarna baru mulai ramai di pasaran pada sekitar tahun 1946.
Apakah Anda penikmat YouTube? Pendiri YouTube membangun situsnya dengan membawa ide bahwa televisi bisa mengudara di jaringan internet, dan setiap orang bisa memiliki channel, itulah sebabnya logonya tetap dipertahankan sebagai manifestasi layar televisi, kotak lonjong dengan sudut-sudut rounded di keempat sisinya, menyerupai bentuk tabung CRT pada televisi jaman dulu. Tidak ada salahnya Anda simak artikel berikut untuk menambah wawasan mengenai televisi, sekaligus mengkaji ulang kembali apa alasan Anda mengakses YouTube atau pun media informasi yang serupa dengan teknologi televisi.
Menurut Sudut Pandang Umum dan Menurut Para Ahli Komunikasi
Kehadiran televisi membawa perubahan dan dampak yang besar bagi masyarakat. Selain itu, televisi merupakan salah satu sarana yang dapat dengan mudah mempengaruhi opini publik. Mengapa demikian? Sebab perangkat elektronik yang satu ini memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan media massa yang lain seperti koran atau pun situs berita di internet.
Secara rinci, karakteristik televisi dapat dibagi dalam dua (2) sudut pandang, pertama dari sudut pandang secara umum dan kedua dari sudut pandang para ahli komunikasi. Setiap sudut pandang memiliki substansinya masing-masing. Karakteristik televisi secara umum dapat dijabarkan dalam sejumlah poin-poin, namun pada tulisan ini kita bahas 6 saja yang paling umum. Sedangkan secara sudut pandang ahli komunikasi, akan kita jabarkan dalam 3 poin saja.
(1) Karakteristik televisi secara umum
- televisi sebagai media audio-visual
Bila kita perhatikan, karakteristik radio adalah sebagai media yang menggunakan media suara, karena itu diebut sebagai media audio. Sedangkan televisi selain menyajikan media suara juga menampilkan gambar/visual, sehingga tidak salah bila kita sebut televisi sebagai media audio-visual. - televisi sebagai media massa
Di zaman yang canggih ini, masih ada saja sejumlah orang yang belum bisa membaca maupun menulis. Meskipun begitu, mereka masih dapat mengakses bermacam-macam informasi. Sebagai media massa, televisi memiliki hubungan yang erat dengan audiens-nya. Tak bisa dipungkiri bahwa audiens televisi terdiri dari beragam umur dan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan perbedaan minat pada jenis acara yang ditonton, sehingga pemilik stasiun televisi harus benar-benar jeli dalam memahami kebutuhan audiens-nya. - televisi sebagai media dokumentasi
Dengan kemampuan televisi pada audio visual, televisi dipandang lebih baik dalam menyajikan tayangan dokumenter, sebab dengan adanya sisi visual pengguna televisi akan mendapatkan fungsi informasi yang lebih detail, urutan proses yang lebih lengkap, dan lain-lain. - televisi adalah media sementara
Dalam persepsi televisi jaman dulu, televisi tidak dapat melakukan penyimpanan file audio-video yang tengah ditayangkan. Namun, pada era modern sekarang ini, sebagian stasiun televisi ada yang memanfaatkan media sosial berbasis streaming untuk mempublikasikan berita yang dianggap penting. Sehingga konsumen informasi dapat menyimpannya di media penyimpanan data. Meskipun demikian, image bahwa televisi sebagai media sementara sudah terkanjur melekat, maka secara umum karakteristik inilah yang lebih melekat pada televisi. - khalayak televisi bersifat umum, luas, heterogen, anonim
Televisi merupakan media massa yang siarannya dikonsumsi dari masyarakat luas yang terpisah dari sumber informasi, juga terpisah dengan jarak yang jauh secara geografis. Khalayak yang mengkonsumsi siaran televisi tersebut disatukan oleh titik perhatian yang sama, terlibat dalam tujuan dan perilaku yang sama. Namun, individu-individu tersebut mungkin tidak saling mengetahui dan saling mengenal satu sama lain. - siaran dikirim melalui gelombang radio ataupun kabel fiber
Televisi dapat menampilkan gambar dan suara setelah mendapatkan input sinyal dari gelombang radio VHF dan UHF dengan perantara antena aluminium dan booster. Pada zaman milenial ini, sudah ada teknologi yang lebih canggih lagi yaitu televisi kabel, yaitu televisi yang memanfaatkan jasa koneksi internet dengan menggunakan kabel fiber optik untuk dapat menampilkan tayangan-tayangan dari stasiun televisi tertentu yang sudah terdaftar pada layanan televisi kabel.
(2) Karakteristik televisi menurut para ahli komunikasi
Menurut Elvinaro Ardianto (2007), karakteristik televisi dibagi kedalam tiga (3) jenis sebagai berikut.
- Audio-visual
Jika dibandingkan dengan media penyiaran lainnya televisi memiliki suatu kelebihan, yaitu dapat didengar sekaligus dilihat. Oleh karena itu, televisi dapat dikatakan sebagai media massa elektronik audiovisual. Walaupun demikian, bukan berarti gambar lebih penting dari kata-kata, akan tetapi keduanya harus ada kesesuaian yang baik. - Berpikir dalam gambar
terdapat dua tahapan yang dilakukan pada proses berpikir dalam gambar. Yang pertama, visualisasi (visualization) yaitu menerjemahkan kata-kata yang memiliki gagasan yang menjadi gambar secara individual. Yang kedua, picturization (penggambaran) yaitu suatu kegiatan merangkai gambar-gambar yang dilakukan dengan sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya dapat mengandung arti atau makna tertentu. - Pengoperasian lebih kompleks
Jika dibandingkan dengan siaran radio, siaran televisi jauh lebih kompleks serta lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan dalam siaran televisi pun lebih banyak serta dalam mengoprasikannya pun lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dibidang itu dan harus terlatih.
Kelebihan dan Kekurangan Televisi Menurut Para Ahli
Menurut Skomis di dalam bukunya “Television and Society – Incuest and Agenda” (1985), kelebihan televisi yang paling terlihat adalah memberikan gambaran berupa video apabila dibandingkan dengan dengan media massa lainnya seperti radio, majalah, surat kabar, buku dan lain sebagainya. Sehingga televisi tampak memberikan sifat yang sangat istimewa. Sehingga televisi dikatakan sebagai gabungan dari media dengan gambar. Baik bersifat informatif, hiburan, maupun pendidikan ataupun bahkan penggabungan antara ketiga unsur tersebut.
Menurut Iswandi Syahputra (2006), terdapat empat kelebihan televisi, sebagai berikut.
- Mampu menguasai jarak serta waktu, karena teknologi televisi menggunakan gelombang elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi melalui satelit.
- Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.
- Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif).
- Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis.
Menurut Iswandi Syahputra (2006), terdapat empat kekurangan televisi, sebagai berikut.
- Media televisi terikat waktu tontonan.
- Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung dan vulgar.
- Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa. Bersifat “transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak dapat dimemori oleh pemirsanya. Sangatlah berbeda dengan media cetak, informasi dapat disimpan dalam bentuk kliping.
Demikian penjelasan mengenai karakteristik televisi menurut pandangan secara umum maupun menurut pandangan para ahli. Semoga tulisan ini dapat memberikan tambahan wawasan kepada pembaca dan mudah dipahami.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: