NESABAMEDIA.COM – Kelangkaan chipset global telah berdampak hampir ke semua sektor mulai dari industri kendaraan otomatis sampai dengan konsol video game. Sepertinya, smartphone juga masuk dalam daftar berikutnya. Semikonduktor mengalami kekurangan pasokan tahun ini, karena sejumlah alasan termasuk penutupan pabrik akibat pandemi Covid-19 dan meningkatkan permintaan untuk perangkat elektronik.
Produsen mobil sangat terdampak oleh masalah kekurangan chipset tersebut, dengan perusahaan seperti General Motors dan Ford mengurangi atau bahkan menghentikan produksi kendaraan mereka.
Konsol video game juga terdampak, dengan para gamer berjuang untuk mendapatkan Microsoft Xbox Series X dan Playstation 5 yang baru. Di pasaran, harga konsol gaming masih selangit, belum ada tanda-tanda penurunan harga seperti yang seharusnya biasa terjadi.
Industri smartphone sejauh ini sebagian besar masih terlindungi dari dampak kelangkaan chipset. Ini berkat produsen seperti Apple dan Samsung yang menimbun komponen-komponen penting. Namun sampai berapa lama kondisi ini bertahan?
“Industri otomotif tidak berjalan pada irama yang sama dengan bisnis smartphone. Mereka melihat masalahnya akan berdampak lebih lambat daripada industri smartphone. Pabrikan mobil mengandalkan chip yang lebih besar dan lebih tua, sementara smartphone menggunakan prosesor terbaru. Smartphone juga dijual dalam jumlah yang jauh lebih tinggi daripada kendaraan, menjadikannya pilihan utama para pemasok chipset,” ungkap Kepala Analis CSS Insight, Ben Wood.
Sementara itu, pabrikan smartphone juga tidak menurunkan permintaan chipset mereka seperti yang telah dilakukan oleh industri otomotif ketika mereka memperkirakan penurunan permintaan mobil.
Faktanya pabrikan smartphone justru diuntungkan dengan kapasitas tambahan yang ditinggalkan oleh sektor otomotif. Pada akhirnya, sektor otomotif mengalami kelangkaan chipset yang lebih cepat ketika permintaan kendaraan meningkat daripada yang bisa diantisipasi.
Namun, saat ini pabrikan smartphone mulai merasakan dampak dari kelangkaan pasokan chipset global. Sebab, sektor otomotif dan lainnya mulai mengejar ketertinggalan untuk bisa mendapatkan pasokan chipset seperti sebelum diambil alih oleh industri smartphone. Dalam hal ini, terjadi persaingan ketat untuk mengamankan pasokan semikonduktor.
Permintaan smartphone memang mengalami penurunan sejak pandemi melanda tahun lalu, sebesar 12,5 persen berdasarkan laporan dari Gartner. Namun, permintaan itu akan kembali meningkat dengan cepat tahun ini, karena beberapa negara mulai melonggarkan kebijakan pembatasan. Pada kuartal pertama tahun 2021 ini, penjualan smartphone mulai meningkat sebanyak 26 persen.
Apple misalnya yang mengeluarkan peringatan bahwa kelangkaan pasokan chipset akan berdampak pada penjualan iPhone dan produk lainnya seperti iPad. Kelangkaan pasokan itu tidak terjadi pada prosesor kelas atas, melainkan untuk perangkat sehari-hari, seperti mentenagai layar smartphone, dan audio decoding.
“Meskipun Apple menjadi salah satu perusahaan yang diprioritaskan oleh pabrikan chipset, namun mereka tetap rentan akan masalah kelangkaan chipset seperti perusahaan lainnya,” kata perusahaan analis Forrester.
Samsung misalnya, juga akan menjadi salah satu perusahaan yang paling terdampak akan kelangkaan chipset itu. Terlebih mereka juga mengalami masalah internal sebelumnya, seperti ditutupnya pabrik semikonduktor di Texas awal tahun ini akibat hantaman badai salju, dan penutupan pabrik mereka yang ada di Vietnam karena pandemi.
Diyakini, kelangkaan chipset global itu berdampak pada setidaknya 10 persen produksi tahunan perusahaan smartphone. Pada akhirnya, hal tersebut membuat perusahaan meningkatkan harga penjualan perangkat.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: