NESABAMEDIA.COM – Konflik internal yang terjadi antara Google dengan tim AI mereka terus berlanjut. Google sedang dikecam karena telah memecat dua orang peneliti teknologi AI utama mereka yakni Timnit Gebru dan Margaret Mitchell.
Konflik berawal ketika Gebru membuat sebuah tulisan yang mengkritik beberapa AI yang digunakan oleh Google di seluruh smartphone Android terbaiknya. Google kemudian memecat Gebru dan beberapa bulan kemudian juga turut memecat Mitchell yang dianggap selama ini mendukung Gebru. Kini, Google kembali kehilangan peneliti AI mereka, dan kemungkinan menjadi penanda akan adanya eksodus massal dari perusahaan teknologi raksasa itu.
Adalah Samy Bengio yang telah bersama dengan Google sejak tahun 2007 silam, baru saja mengirimkan surat pengunduran diri ke Google. Dia menjadi pengawas tim AI Ethics dan membawahi ratusan peneliti AI di bawah Google Brain.
Menyusul kontroversi pemecatan Gebru dan Mitchell, Google kemudian melakukan restrukturisasi di tim AI di bawah kepemimpinan Marian Croak. Hal ini kemudian mengurangi wewenang dan tanggung jawab dari Bengio di tim tersebut.
Berikut potongan isi surat pengunduran diri Bengio yang bocor:
“Di saat saya sedang mencari tantangan baru, tidak bisa dipungkiri bahwa meninggalkan tim yang hebat ini memang sangat berat. Saya belajar banyak dengan kalian, dalam hal Machine Learning tentunya, tapi juga begitu sulit untuk melakukan organisasi sebuah tim yang besar yang berisi para peneliti handal, sebagai bagian dari ambisi jangka panjang, eksplorasi, perbedaan dan inklusi”.
Bengio juga memberikan dukungan kepada Gebru dan Mitchell dalam perjuangan mereka melawan Google dan telah menyuarakan dukungannya itu. Dia bukanlah orang yang pertama keluar dari perusahaan sebagai imbas dari konflik internal yang terjadi di Google, dan Mitchell juga mengatakan di akun Twitternya bahwa pengunduran diri itu bukanlah yang terakhir. Sebab kebijakan dan langkah-langkah Google baru-baru ini telah membuat para peneliti di tim itu mencari pekerjaan di tempat lain.
Google sendiri sebelumnya telah menyatakan rencana mereka untuk menciptakan sebuah lingkungan kerja yang lebih inklusif bagi para karyawannya. Sayangnya perubahan itu terlalu terlambat dan akhirnya mengorbankan dua peneliti AI yang selama ini dihormati oleh pekerja lainnya.
Sepertinya hal-hal semacam ini menjadi alasan terbentuknya serikat pekerja Alphabet yang baru, karena jelas Google tidak bisa membuat perubahan yang berdampak positif, khususnya kepada lingkungan kerja. Google mungkin berpikir telah menyelesaikan masalah konflik internal setelah perginya Gebru, namun sepertinya sebuah masalah yang lebih besar baru saja dimulai.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: