LMS adalah sebuah sistem untuk mengelola pembelajaran jarak jauh secara digital. Pengelolaan yang dimaksud tidak sekedar menyusun materi-materi pembelajaran, tapi juga menyusun jadwal pertemuan, mendistribusikan materi, dan mengatur mekanisme evaluasi. LMS juga memungkinkan peserta untuk saling berinteraksi melalui forum atau melalui sarana diskusi lainnya.
Selain digunakan di dalam lingkup pendidikan, LMS juga digunakan di dalam lingkup perusahaan untuk memberi pelatihan kepada karyawan dan pihak eksternal, misalnya reseller.
LMS untuk pendidikan dan bisnis sama-sama menyediakan materi pembelajaran kepada para peserta, tapi ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Salah satunya adalah tujuan dari penerapan LMS itu sendiri.
Bagi perusahaan, LMS lebih difokuskan pada ROI (Return of Investment) karena perusahaan merupakan organisasi yang berorientasi pada profit. Bagi lingkup pendidikan, LMS digunakan sebagai sarana untuk mendidik murid agar bisa meraih prestasi akademis yang memuaskan.
Contoh LMS yang populer untuk lingkup pendidikan adalah Schoology dan Moodle. Sedangkan untuk lingkup perusahaan, Adobe Captivate Prime dan TalentLMS.
Jenis-Jenis LMS
Ditinjau dari aspek lisensi, ada dua jenis LMS. Open source dan komersil.
Open source bisa digunakan secara gratis. Tetapi, yang gratis hanya software LMS itu sendiri. Masih ada biaya lain yang mau tidak mau memang harus ditanggung, misalnya biaya server, hosting, maintenance, development, dan sebagainya. Mungkin saja, biaya pengeluaran untuk mengelola LMS open source ujung-ujungnya justru lebih besar daripada menggunakan LMS komersil.
LMS juga bisa dibedakan lagi menjadi LMS berbasis cloud dan self-hosted LMS.
Pada LMS berbasis cloud, software LMS diinstall dan dikelola di server milik orang lain sehingga perusahaan tidak perlu menyisihkan tenaga untuk pemeliharaan infrastruktur LMS. Akses LMS pun bisa dari mana saja dan kapan saja melalui koneksi internet.
Pada model self-hosted, LMS diinstall di dalam server lokal, misalnya di jaringan internal sebuah perusahaan. Kelebihannya, perusahaan memegang kontrol penuh terhadap LMS sehingga bisa melakukan perubahan-perubahan secara bebas. Kekurangannya, beban perusahaan bertambah besar karena juga harus mengurus LMS.
Manfaat Menggunakan LMS
1. Menghemat waktu
Peserta tidak perlu menempuh perjalanan dari rumah ke kantor, sekolah, tempat kursus, atau tempat pelatihan karena pertemuan tidak perlu dihadiri secara fisik. Cukup banyak waktu yang bisa dihemat karena yang diperhitungkan bukan hanya lama perjalanan saja, tapi juga waktu persiapannya selama di rumah.
2. Menghemat biaya
Dari sisi peserta, setidaknya mereka bisa menghemat ongkos perjalanan. Dari sisi penyelenggara LMS, mereka tidak perlu mempersiapkan ruang kelas. Bahkan seminar perusahaan yang biasanya mengeluarkan biaya yang tidak sedikit pun bisa dilakukan secara virtual melalui LMS.
3. Kemudahan akses
Semua materi terkumpul menjadi satu di dalam LMS sehingga mempermudah pengelolaan dan pencarian dokumen. Materi-materi itu juga bisa diakses secara online selama 24 jam setiap harinya.
Demikianlah pengertian LMS yang istilahnya kerap didengungkan sejak negara Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak Corona. Kehadirannya menjadi solusi pendidikan digital sekaligus sebagai alat bantu bagi pemerintah untuk menghindari meluasnya korban Corona di sektor pendidikan.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: