NESABAMEDIA.COM – Awal bulan Juli ini, Google menggelontorkan dana sebesar USD 4.5 miliar atau sekitar Rp 63 triliun pada perusahaan telekomunikasi asal India, Jio. Dana sebesar itu untuk membeli saham sebanyak 7.7 persen dari yang ditawarkan perusahaan. Langkah Google tersebut seakan mengikuti strategi Facebook yang juga memborong saham Jio sebesar USD 5.7 miliar atau sekitar Rp 80 triliun pada April lalu.Â
Total dana yang sudah dikumpulkan Jio dalam waktu 3 bulan masa penawaran saham saja, bisa terkumpul sebanyak USD 20,2 miliar atau sekitar Rp 283 triliun. Dana sebanyak itu didapat dari 13 investor dengan menjual saham perusahaan sebanyak 32.9 persen. Jio merupakan anak usaha dari Reliance Industries, yang hingga saat ini sudah memiliki 400 juta pelanggan.Â
Lalu apa yang membuat Google begitu tertarik untuk menyuntikkan dana mereka dan bekerjasama dengan Jio di India itu?
Awal Kisah Jio Hingga Jadi Perusahaan Besar India
Kisah Jio berawal pada tahun 2010 silam, di mana sebuah perusahaan yang masih belum memiliki nama besar bernama Infotel Broadband Services Limited (IBSL) membeli jaringan telekomunikasi di India sebesar USD 2.7 miliar, atau sekitar Rp 38 triliun. Kemudian Reliance Industries, salah satu perusahaan terbesar India mengambil alih saham IBSL sebanyak 95 persen.Â
Dengan pengambilalihan saham tersebut, Reliance yang saat itu bergerak pada sektor tekstil, kimia, dan sumber daya alam, memperlebar lini usahanya di bidang telekomunikasi.Â
Kemudian pada tahun 2016, Reliance mengembangkan teknologi 4G untuk jaringan telekomunikasi di India. Pada saat itu juga, Reliance membentuk anak usaha Jio sebagai operator jaringan 4G tersebut.Â
Namun waktu itu harga penggunan jaringan 4G yang ditawarkan Jio masih terbilang sangat mahal. Adapun pesaing Jio yakni Airtel dan Vodafone yang juga sama-sama menawarkan jaringan 4G dengan harga yang lebih murah. Sayangnya, kedua pesaingnya itu tidak memiliki infrastruktur yang luas seperti Jio, sehingga kesulitan mendapatkan pelanggan.
Hal tersebut pun dimanfaatkan dengan baik oleh Jio. Perusahaan tersebut menawarkan kuota 4G gratis selama 6 bulan untuk pelanggan baru, dan pelanggan diharuskan membayar setelah masa promo tersebut habis.Â
Meski demikian, ketika masa promo berakhir, Jio masih memberikan harga diskon, bagi mereka yang mau melanjutkan langganan. Tarif yang dikenakan setelah promo habis pada waktu itu yakni, Rp 25 ribu untuk kuota sebesar 300MB dan Rp 180 ribu untuk kuota sebesar 10GB.Â
Hasilnya, perusahaan mampu mendapatkan 100 juta pelanggan pertama mereka. Dengan tarif sebesar itu, membuat Jio melesat sebagai salah satu perusahaan besar di India. Meski kemudian tarif yang dikenakan perlahan turun dan sekarang hanya Rp 50 ribu untuk kuota 56GB.
Tak hanya menawarkan kuota data saja, Jio kemudian mengembangkan bisnis mereka dengan layanan video-audio streaming, messaging, cloud storage, pembayaran digital dan yang terbaru layanan video conference.Â
Kerjasama Google dan Jio
Melihat perkembangan dan dominasi Jio di pasar India, membuat Google tidak tinggal diam dan ingin mendapatkan bagian dari kue manis tersebut. Google mengajukan kerjasama dalam pengembangan produk Jio yakni, KaiOS. Sebuah perangkat entry-level yang membidik pasar kelas bawah, yang kemungkinan besar berbentuk Jio Mobile Phone.Â
Nantinya Google dan Jio akan mengembangkan perangkat Android berbasis KaiOS yang sudah dicustom sedemikian rupa, agar layanan Google bisa terintegrasi. Dengan demikian Play Store dan juga layanan milik Google lainnya bisa mendapatkan tempat di pasar India. Karena membidik kalangan bawah, maka target kedua perusahaan itu menciptakan sebuah perangkat seharga ratusan ribu saja.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: