NESABAMEDIA.COM – Microsoft dan Meta bergabung dalam sebuah grup yang berisi sekitar 33 perusahaan dan organisasi teknologi lainnya, yang nantinya akan memiliki fokus dalam standarisasi pengembangan Metaverse.
Bernama Metaverse Standards Forum, tujuan dari grup ini adalah untuk mendorong serangkaian standar yang terbuka dan dapat dioperasikan untuk Virtual Reality, Augmented Reality, teknologi 3D dan Geospatial.
Meta adalah brand terkemuka dalam pengembangan Metaverse. Meta yang kini menjadi induk dari Facebook, memfokuskan seluruh masa depan perusahaan ke Metaverse. Namun, perusahaan utama lainnya, termasuk Microsoft, juga telah mengembangkan teknologi Metaverse mereka sendiri.
Dalam sebuah rilisan pers, Metaverse Standards Forum membagikan detail dari misi mereka ke depan sebagai berikut:
“Forum akan mengeksplorasi di mana kekurangan interoperabilitas yang menahan pengembangan Metaverse, dan bagaimana pekerjaan Standard Development Organization (SDO) mendefinisikan dan mengembangkan standar yang dibutuhkan agar bisa dikoordinasikan dan dipercepat. Terbuka untuk organisasi manapun tanpa adanya biaya, Forum akan berfokus pada pragmatis, proyek berbasis tindakan seperti pembuatan prototipe implementasi, hackathon, plugfests, dan alat sumber terbuka untuk mempercepat pengujian dan penerapan standar Metaverse. Di sisi lain juga mengembangkan terminologi dan penerapan yang konsisten terhadap pedoman.”
Perusahaan yang tergabung dalam grup tersebut bersama Microsoft dan Meta secara kolektif adalah:
- Academy Software Foundation (ASWF)
- 0xSenses
- Adobe
- Alibaba DAMO Academy
- Autodesk
- Avataar
- Blackshark
- CalConnect
- Cesium
- Disguise
- Enosemo Foundation
- Epic Games
- Express Language Foundation
- Huawei
- Ikea
- Jon Peddie Research
- Lamina1
- Maxon
- Nvidia
- OARC
- Open Geospatial Consortium
- OTOY Inc.
- Qualcomm
- Ribose
- Spatial Web Foundation
- Unity
- VerseMaker
- Wayfair
- Web3D
- W3C Immersive
- XRA
Masa Depan Metaverse
Perlu dicatat bahwa grup ini masih terbuka untuk anggota baru. Jadi nama-nama seperti Apple, Google, Roblox dan lainnya masih bisa bergabung ketika operasional mulai berjalan.
Salah satu masalah yang dihadapi grup ini adalah menyediakan standarisasi antar konsep teknologi yang tidak dijelaskan. Metaverse sendiri bukanlah sebuah produk atau layanan tunggal, namun lebih pada terminologi untuk berbagai sub-lapangan yang bekerja untuk satu tujuan.
Perlu dicatat bahwa pengembangan standarisasi universal ini bukan berarti Metaverse akan menjadi sebuah ruang yang terhubung seperti internet. Perusahaan tetap teguh bahwa Metaverse mereka akan menjadi sebuah platform individu. Tentu saja, kemungkinan adanya satu ruang meta tunggal tetap tidak akan terelakkan di masa depan.
NEXT POSTS:
-
- 5 Cara Membersihkan Flashdisk dari Virus yang Paling Ampuh
- 10 Cara Agar HP Tidak Cepat Panas yang Bisa Diterapkan Sekarang Juga
- Apa itu E-Business? Mengenal Pengertian E-Business
- Apple Ciptakan Pengisi Daya 35W USB Type-C Dual Port GaN
- Begini Cara Memainkan Game Klasik Windows XP di Windows 10
- 10 Rekomendasi Aplikasi Hotspot di PC / Laptop Terbaik
- Vivo X Fold Diumumkan, Smartphone Lipat Kaya Fitur Dengan Slider Alert
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: