NESABAMEDIA.COM – Ada suatu masa, ketika sistem operasi Windows milik Microsoft bersaing sengit dengan sistem operasi berbasis open-source, Linux. Bahkan pada 2001 silam, CEO Microsoft Steve Ballmer menyebut Linux sebagai kanker ganas. Namun beberapa tahun berikutnya, segalanya berubah.
Microsoft tidak hanya merangkul Linux dengan menjadikannya sebagai sub-sistem di Windows 10, tetapi juga memindahkan banyak sekali aplikasi buatannya ke Linux. Jadi seperti apa menggunakan Windows 10 di Linux? Atau apakah sudah muncul penggemar Linux feat. Windows 10?
Hampir seperti yang dilakukan pada Windows 10, Linux juga didesain sedemikian rupa agar bisa berjalan di hampir seluruh perangkat laptop dan PC modern. Pengguna pun bisa melakukan partisi untuk memasang kedua sistem operasi itu, sebagai uji coba.Â
Sejumlah pihak beranggapan bahwa Linux bisa berjalan lebih baik daripada Windows 10, pada perangkat jadul. Namun faktanya ternyata tidak hanya itu saja, Linux bahkan bisa berjalan dengan baik pada perangkat terbaru buatan Microsoft, yakni Surface.
Karena sifatnya naturalnya yang berupa open-source, banyak perintah Linux (termasuk Ubuntu), berjalan dengan lancar di Surface. Mungkin membutuhkan sedikit penyesuaian agar driver bisa bekerja dengan benar, namun sudah banyak komunitas yang siap memberikan bantuan akan hal itu.Â
Tak hanya masalah hardware, untuk benar-benar bisa mendapatkan pengalaman maksimal dari integrasi Linux di Windows 10 ataupun sebaliknya, sisi aplikasi menjadi yang paling diperhitungkan. Misalnya seperti Microsoft Teams dan Edge yang sudah memiliki versi khusus untuk digunakan di Linux.Â
Kedua aplikasi itu kini menjadi aplikasi utama yang paling dibutuhkan ketika bekerja atau belajar dari rumah. Pengguna membutuhkan dua aplikasi tersebut untuk tetap terhubung dengan kerabat, sembari menikmati video di Youtube dan berselancar internet di Linux.Â
Dulu pengguna harus menggunakan browser seperti Chrome dan Firefox agar bisa mengunduh dan memasang aplikasi Teams di Linux. Namun kini sudah ada browser Edge yang telah terintegrasi secara khusus. Dengan hadirnya Edge untuk Linux itu, akan semakin memudahkan pengguna untuk mencoba mendapatkan pengalaman menggunakan aplikasi Microsoft di Linux atau sebaliknya.
Ke depannya, Microsoft akan terus memberikan peningkatan dan fitur baru pada browser Edge versi Linux. Seperti adanya fitur sinkronisasi, sehingga pengguna bisa mengerjakan tugas mereka lebih lancar, karena data mereka sudah terintegrasi.Â
Secara keseluruhan, meski pengalaman terbaik menggunakan produk Microsoft adalah dengan melakukannya di Windows 10, ini menjadi bukti bahwa tidak mustahil untuk bisa mendapatkan pengalaman yang sama di sistem operasi berbasis open-source tersebut. Selain itu, hal ini juga bukan berarti Microsoft telah menyerah, namun lebih ke strategi mereka untuk memperluas pasar dengan merangkul Linux.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: