NESABAMEDIA.COM – Langkah terbaru Microsoft dalam kompetisi melawan para kompetitornya, memasuki babak baru. Kini strategi yang dilakukan Microsoft dengan Windows 10-nya itu adalah dengan mengeluarkan 10 prinsip yang secara garis besar menyatakan bahwa Microsoft tidak akan meniru strategi monopoli yang dilakukan kompetitor lain.
Prinsip pertama, Microsoft tidak akan mengeluarkan kebijakan yang bisa membatasi para developer dalam membuat aplikasi untuk Windows 10 dan diunggah ke Microsoft Store. Lebih lanjut, yang dimaksud Microsoft dalam hal ini adalah tidak akan meniru Apple yang selama ini kerap kali melakukan pemblokiran dan penghapusan aplikasi di layanan App Store mereka, karena aplikasi yang dibuat berkaitan dengan kompetitor Apple.
Microsoft tidak akan melakukan pemblokiran hanya dikarenakan model aplikasi yang dibuat oleh pengembang. Misalnya sebuah aplikasi yang kontennya disimpan di perangkat atau di layanan cloud.
10 Prinsip itu dibuat Microsoft selang satu hari setelah kongres mengeluarkan laporan mengenai kompetisi yang tidak fair yang dilakukan oleh Amazon, Facebook, Apple dan Google. Uni Eropa menggelar kongres tersebut sejak bulan Juni yang lalu.
“Monopoli yang dilakukan Apple pada distribusi aplikasi di perangkat iOS, menghasilkan hal yang tak hanya merugikan pihak lain, namun kompetisi itu sendiri. Menjadikan adanya penurunan kualitas dan inovasi diantara para pengembang, kemudian membuat harga menjadi meroket dan pengguna tidak bisa bebas memilih produk yang diinginkan,” ungkap Subkomite Yurisdiksi Antitrust Amerika.
10 Prinsip yang dikeluarkan oleh Microsoft itu bisa menjadi contoh bahwa pihaknya juga sangat peduli akan pentingnya keberadaan App Store bagi para pengembang aplikasi.
Di sisi lain, 10 prinsip itu juga menjadi salah satu langkah strategi dari Microsoft atas monopoli yang dilakukan Apple terhadap layanan streaming game milik mereka yakni, Xbox xCloud.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, bahwa Apple pada bulan lalu melakukan sejumlah perubahan pada App Store mereka yang hanya mengizinkan layanan game streaming milik Sony, Google Stadia, dan GeForce Now. Syaratnya layanan itu harus menyediakan aplikasi untuk masing-masing game daripada sekedar layanan streaming saja.
Microsoft juga menyatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pemblokiran kepada aplikasi Windows 10 buatan para pengembang pihak ketiga, yang menggunakan sistem pembayaran mereka sendiri.
Hal ini kontras dengan apa yang dilakukan oleh Google, yang meminta para pengembang untuk tetap menggunakan sistem pembayaran milik Google untuk aplikasi yang diunggah ke Playstore. Contoh kasusnya terjadi pada Netflix dan Spotifiy, yang diberi ultimatum oleh Google agar mengganti sistem pembayaran berlangganan menggunakan sistem pembayaran milik Google.
Begitu dengan kasus yang terjadi antara Apple dan Epic Games, yang mencuat ke publik gegara sistem pembayaran Epic yang tidak menggunakan sistem pembayaran milik Apple, untuk game Fortnite yang diunggah ke App Store.
Kemudian Microsoft juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memaksa pengembang untuk menjual sesuatu di dalam aplikasi mereka, yang bukan berdasarkan keinginan mereka. Seperti yang dilakukan Apple yang meminta ProtonMail agar berjualan di dalam aplikasi, sehingga pengguna bertransaksi di App Store.
Microsoft juga berjanji tidak akan membatasi komunikasi antara pengembang dengan pengguna aplikasi mereka. Hal ini akan dijadikan sebagai standar, sebagai bukti bahwa Microsoft mendukung sistem yang transparan.
Namun meski demikian, prinsip-prinsip yang dikeluarkan Microsoft itu hanya untuk perangkat berbasis Windows 10 saja. Sementara tidak akan diberlakukan ke layanan lain seperti Xbox Store. Karena menurutnya Xbox Store memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda dengan Windows 10.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: