Pancasila adalah dasar dan falsafah hidup yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Pada dasarnya, Pancasila merupakan pedoman yang bersumber dari karakter dan jati diri masyarakat Indonesia sejak dulu.
Posisinya sebagai dasar negara menjadikan Pancasila tidak bisa diganggu gugat. Meskipun begitu, bukan berarti Pancasila bersifat multak yang akan membatasi ruang gerak kita di era modern ini. Mengapa demikian? Nah, untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari makna Pancasila sebagai ideologi terbuka dan tertutup.
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Sebelum kami menjelaskan mengapa Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka, ada baiknya kita bersama-sama memahami apa yang dimaksud dengan ideologi terbuka. Ideologi sendiri merupakan istilah yang berasal Yunani, yaitu idea yang yang berarti konsep atau gagasan dan logos yang berarti ilmu.
Secara umum, arti ideologi adalah sekumpulan ide atau gagasan yang menyeluruh dan sistematis dan mencakup berbagai bidang kehidupan, baik keagamaan, sosial, politik, ekonomi, sampai budaya. Atau lebih ringkasnya, ideologi dapat juga disebut sebagai sistem pemikiran.
Oleh karena itu, ideologi terbuka merupakan sistem pemikiran terbuka yang bersifat dinamis mengikuti perubahan dan perkembangan zaman. Nilai-nilai dalam ideologi terbuka tidak dipaksakan dari luar, melainkan bersumber dari kekayaan moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
Bisa dikatakan bahwa ideologi terbuka bertumbuh dari moral-moral yang dimiliki masyarakat sehingga kehadirannya dapat diterima oleh segenap elemen masyarakat.
Nah, berikut ini merupakan ciri-ciri ideologi terbuka :
- Memiliki kekayaan budaya, moral, dan rohani.
- Hasil pemikiran yang tumbuh dalam masyarakat, tidak dipaksakan atau dimutlakkan dari luar atau golongan tertentu
- Isinya tidak operasional atau dengan kata lain mengandung nilai-nilai yang dapat diaplikasikan oleh setiap generasi menurut zamannya
- Mendorong masyarakat untuk bertanggung jawab
- Mengandung nilai yang universal dan pluralis sehingga dapat diterima oleh masyarakat dengan berbeda latar belakang
Gagasan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka banyak muncul pada tahun 1985. Meskipun demikian, sifat ideologi terbuka yang dimiliki Pancasila secara tidak langsung telah disampaikan pada penjelasan UUD 1945 yang berisi pesan bahwa nilai-nilai dalam setiap sila Pancasila bersifat tetap, hanya saja aturan-aturan yang bersumber dari nilai tersebut dapat menyesuaikan dengan perubahan zaman.
Lalu mengapa Pancasila dikatakan sebagai Ideologi Terbuka? Â Hal itu karena Pancasila sendiri telah memenuhi ciri-ciri sebuah ideologi terbuka. Berikut ini merupakan alasan mengapa Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka.
1. Mengandung Nilai-nilai Dasar yang Fleksibel
Pertama yaitu karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sifatnya sangat dasar, tidak langsung menghakimi ke aturan tertentu. Pancasila mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, dimana nilai-nilai tersebut akan selalu relevan dengan setiap zaman. Oleh karena itu, masyarakat dapat mengaplikasikan Pancasila dengan menyesuaikan konteks sosial pada saat zamannya.
2. Dapat Dikembangkan Mengikuti Konteks Sosial
Kedua yaitu karena nilai-nilai dalam setiap sila Pancasila dapat dikembangkan dengan kreatif menyesuaikan dinamika kehidupan dalam masyarakat saat ini. Kita menyadari bahwa setiap jaman memiliki masalah dan prioritas masing-masing.
Kita tidak bisa menghadapi semua masalah dengan metode yang sama. Oleh karena itulah, Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka karena sifatnya yang dapat dikembangkan mengikuti konteks dan probematika dalam masyarakat itu sendiri.
3. Digali dari Masyarakat Lokal
Pancasila merupakan hasil pemikiran yang digali dari moral dan budaya masyarakat Indonesia. Pancasila tidak diadopsi dari nilai-nilai yang dimiliki negara lain, melainkan hasil konsensus dan musyawarah masyarakat Indonesia. Oleh karena itulah, Pancasila merupakan ideologi milik segenap rakyat dan setiap warga dapat menemukan kepribadiannya di dalam Pancasila.
4. Terbuka Terhadap Adanya Globalisasi
Dan yang terakhir yaitu karena Pancasila dapat membimbing kita menghadapi era yang yang semakin terbuka terhadap negara lain. Pancasila tidak membatasi negara untuk menjalin hubungan dengan negara lain.
Terlebih di era globalisasi seperti saat ini, Indonesia akan mengalami dilema besar apabila tidak memiliki ideologi yang terbuka. Seperti yang dialami kubu komunisme, dimana kubu ini mengalami kebimbangan akan tetap mempertahankan atau meninggalkan ideologi-nya.
Lalu apa yang mendorong Pancasila sebagai ideologi terbuka? Berikut ini merupakan pendapat Moerdono mengenai fakta yang mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka.
- Dinamika masyarakat yang berkembang cepat dan terus berubah. Dengan berubahnya dinamika tersebut, persoalan-persoalan baru pun akan muncul. Dan jawaban atas persoalan tersebut tidak selalu bisa menggunakan metode ideologis yang kita pahami sebelumnya. Oleh karena itulah, ideologi harus bersifat terbuka agar bisa menyelesaikan masalah-masalah yang berkembang di setiap zaman.
- Fakta sejarah yang menunjukkan bahwa ideologi tertutup tidak akan bertahan lama. Bisa dilihat dari penganut komunis yang sekarang hidup di antara dua ideologi yang saling bertentangan, yaitu liberal demokrasi dan komunis.
- Pengalaman sejarah bahwa Pancasila pernah menjadi ideologi yang kaku. Pancasila sering digunakan untuk menyerang lawan politik lain yang tidak sejalan. Akibatnya, satu pihak mencap pihak lain anti-Pancasila karena perbedaan tersebut.
- Tekad untuk Menjadikan Pancasila Sebagai satu-satunya Asas
Untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas, maka Pancasila harus dijadikan jiwa bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itulah, agar dapat diterima oleh segenap masyarakat Indonesia, Pancasila perlu memiliki sifat terbuka.
Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup
Berbanding terbalik dengan ideologi terbuka, ideologi tertutup merupakan sistem pemikiran yang bersifat tertutup. Ciri-ciri ideologi tertutup juga sangat kontradiksi dengan ideologi terbuka.
Dalam ideologi tertutup, pemikiran tidak dihasilkan berdasarkan cita-cita segenap masyarakat, melainkan hanya cita-cita sekelompok orang atau golongan yang dimutlakkan kepada seluruh rakyat.
Salah satu ciri-ciri ideologi tertutup yaitu isinya yang tidak hanya bersifat dasar, melainkan juga mengandung aturan-aturan atau tuntutan-tuntutan yang dibebankan kepada masyarakat. Adanya berbagai tuntutan dan aturan membuat masyarakat perlu berkorban untuk memenuhi ideologi tersebut.
Sifatnya yang mutlak menjadikan ideologi tertutup memiliki posisi tertinggi di antara ideologi-ideologi lain yang mungkin tumbuh dalam masyarakat. Meskipun terdapat perbedaan antara ideologi tertutup dan ideologi yang dimiliki masyarakat, setiap warga wajib mematuhi ideologi tertutup.
Hal ini berarti masyarakat juga harus sepenuhnya patuh terhadap elit yang mengemban ideologi tersebut, masyarakat harus mendahulukan ideologi tertutup di atas hati nurani dan hak asasinya.
Contoh Pancasila sebagai Ideologi Tertutup
Pancasila sendiri sebenarnya merupakan ideologi terbuka. Namun ada masa ketika Pancasila digunakan sebagai tameng untuk membenarkan peraturan dan tuntutan yang dibuat oleh penguasa. Pancasila sebagai ideologi tertutup ini berlaku ketika masa pemerintahan orde lama dan orde baru.
Pada saat itu, penguasa berusaha untuk mencuci pikiran rakyat mengenai makna yang terkandung di dalam Pancasila, contohnya adalah munculnya panduan P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) pada zaman Soeharto.
Akibatnya, Pancasila mengalami pergeseran makna dari makna yang sebenarnya dan penafsirannya pun hanya didasarkan pada keinginan dan kepentingan penguasa. Oleh karena pemahaman yang seragam mengenai Pancasila itulah, masyarakat tidak memiliki kekuatan untuk menentang penyimpangan dan ketidakadilan yang terjadi pada saat itu.
Berikut ini merupakan akibat dari pergeseran makna Pancasila sebagai ideologi tertutup pada zaman orde lama dan orde baru :
- Pemerintah menjadi sangat totaliter, mengawasi secara menyeluruh aktivitas warga negara maupun yang bukan warga negara
- Pancasila sebagai alat kepentingan untuk menciptakan aturan yang tidak bisa diganggu gugat
- Pemerintah selalu benar dan anti-kritik
- Hilangnya hak asasi untuk berpendapat
Itulah pembahasan tentang pancasila sebagai ideologi terbuka beserta contoh dan penjelasannya. Semoga bermanfaat dan mudah dipahami!
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: