Pengertian Akulturasi
Tentu kita tak asing dengan istilah akulturasi, namun masih banyak yang belum mengetahui pengertian akulturasi. Apa itu akulturasi? Akulturasi berasal dari bahasa latin yaitu acculturate yang artinya “berkembang dan tumbuh bersama.”
Menurut istilah, akulturasi adalah perpaduan dua budaya asing yang menghasilkan sebuah budaya baru tanpa menghapus unsur asli budaya dalam budaya tersebut.
Sedangkan menurut KBBI, akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang bertemu dan saling memengaruhi. Akulturasi ini sering terjadi dimana budaya minoritas akan mengadopsi budaya mayoritas dan biasanya terjadi pada sekelompok imigran.
[ez-toc]
Pengertian Akulturasi Menurut Para Ahli
Untuk lebih memahami pengertian akulturasi, yuk simak pengertian akulturasi menurut para ahli berikut ini.
1. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah suatu proses sosial yang ditandai dengan masuknya kebudayaan asing secara perlahan dan dapat diterima tanpa mengikis kebudayaan asli dari masyarakat tersebut.
2. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, akulturasi adalah sebuah proses yang muncul jika sekumpulan masyarakat dengan suatu kebudayaannya dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing, yang ada unsur kebudayaan asing tersebut perlahan akan membaur ke dalam kebudayaan asli, dengan tidak menghapus dua kepribadian unsur kebudayaan tersebut.
3. John W. Berry
Menurut John W. Berry, akulturasi adalah suatu proses perubahan budaya dan psikologis yang terjadi akibat adanya kontak antara dua kelompok atau lebih dan anggota masing-masing kelompok.
4. Dwi Hayudiarto
Menurut Dwi Hayudiarto, akulturasi adalah suatu proses yang terjadi jika sekumpulan orang dengan budaya tertentu dihadapkan pada unsur-unsur budaya asing sedemikian rupa sehingga unsur budaya asing tersebut dapat secara bertahap diterima dan menjadi budaya mereka sendiri tanpa melenyapkan jati diri budaya asli.
5. Muhammad Hasyim
Menurut Muhammad Hasyim, akulturasi adalah perpaduan dua budaya yang berbeda dalam kehidupan yang damai dan teratur.
Manfaat Akulturasi
Manfaat akulturasi yaitu dapat melahirkan gagasan-gagasan baru bagi perkembangan bagi seluruh masyarakat dengan budaya yang baru tetapi tidak menghilangkan budaya lama.
Proses Akulturasi
Berikut ini adalah proses-proses akulturasi yang terjadi melalui kontak budaya.
- Kontak sosial yang terjadi pada seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
- Kontak budaya pada berbagai macam kondisi seperti pertemanan atau saling bermusuhan.
- Kontak budaya antar kelompok, di mana ada kelompok yang mendominasi dan ada yang dikuasai dalam unsur budaya dalam berbagai bidang seperti teknologi, ekonomi, agama, maupun ilmu pengetahuan.
- Kontak budaya antar masyarakat baik yang memiliki warga yang sedikit atau pun banyak.
- Kontak budaya antar sistem, seperti sistem sosial, budaya maupun unsur budaya fisik.
Contoh Akulturasi
Akulturasi terjadi di berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Berikut ini adalah beberapa contoh akulturasi dalam berbagai bidang:
1. Seni Rupa
Contoh akulturasi pada bidang seni rupa dapat kita lihat pada seni kaligrafi atau yang dikenal dengan nama khot. Seni khot adalah dari perpaduan antara seni lukis dengan seni ukir.
Biasanya seni khot memakai huruf Arab estetis serta penulisan yang bersumber untuk ayat-ayat suci pada Al Qur’an. Sedangkan manfaat dari seni kaligrafi sendiri dapat kita temukan pada motif batik, ataupun dekorasi pada masjid-masjid. Tidak ketinggalan keramik, keris, nisan, bahkan dekorasi pada mimbar di masjid.
2. Seni Bangunan
Contoh akulturasi pada bidang seni bangunan yang tampak adalah bangunan candi. Candi merupakan bentuk akulturasi yang terjadi antara Indonesia dengan India. Candi yang termasuk hasil bangunan pada zaman megalitikum yaitu punden berundak yang memperoleh pengaruh langsung dari kebiasaan Hindu Budha.
Contoh lain yang dapat kita lihat yaitu candi Borobudur yang di dalamnya terdapat memiliki banyak macam barang yang dikubur atau yang disebut dengan bekal kubur.
Pembuatan candi ini tidak hanya dimanfaatlan sebagai makam saja tetapi juga sebagai tempat tinggal dewa. Sedangkan pada candi Budha, hanya dijadikan tempat pemujaan dewa, sehingga kalian tidak menemukan peti pripih maupun abu jenazah yang ditanam di dekat candi ataupun didalam bangunan stupa.
3. Seni Berpakaian
Orang Betawi pada umumnya mengetahui beberapa macam pakaian. Tapi yang sering dikenakan yaitu pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang dipakai untuk stelan celana panjang Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut.
Para wanita biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain batik. Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dari berbagai kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang dipakai pengantin pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang banyak dipengaruhi oleh suatu kebudayaan Arab.
Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang memakai syangko (penutup muka), baju model encim dan rok panjang memperlihatkan adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki) yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.
4. Seni rupa / Seni Lukis
Kebudayaan India banyak memengaruhi kesenian yang ada di Indonesia, seperti seni rupa dan seni lukis. Hal ini terbukti dari adanya patung Budha bergaya Gandara di kota Bangun, Kutai dan patung Budha bergaya Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan).
5. Seni Sastra
Prasasti-prasasti kuno yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan sebagainnya menunjukkan adanya pengaruh dari Hindu-Budha. Prasasti-prasasti tersebut ditulis dalam huruf Pallawa dan dalam bahasa Sansekerta. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat akulturasi budaya pada saat itu.
6. Kalender
Adanya penanggalan India yang diadopsi oleh Indonesia menunjukkan adanya akulturasi budaya. Penggunaan penanggalan tersebut adalah penggunaan tahun Saka di Indonesia. Selain itu, terdapat Candra Sangkala atau konogram. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata.
7. Pemerintahan
Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia sangat kuat hingga dapat mempengaruhi sistem pemerintahan di Indonesia. Hal ini terbukti dari perubahan sistem pemerintahan yang pada awalnya menggunakan seorang kepala suku berubah menjadi sistem kerajaan yang terdapat seorang raja.
8. Adat Kebiasaan
Tradisi memberikan rezeki saat hari raya terjadi karena proses akulturasi budaya Tionghoa dengan Islam. Seperti pada hari raya Imlek, orang Tionghoa memberikan angpau kepada anak-anak kecil. Memberi dengan setulus hati adalah bagian luhur dalam menjalankan kewajiban sebagai manusia. Lebih indah lagi bila segala kebaikan dilakukan di hari raya.
Melaksanakan tradisi tentu adalah bagian dari kebajikan. Tradisi yang diwariskan leluhur sebaiknya tetap dilaksanakan karena berisikan nilai-nilai moral yang bertujuan baik. Salah satu tradisi Lebaran yang terkenal adalah membagikan rezeki.
Sekian penjelasan tentang pengertian akulturasi, manfaat, proses, dan juga contoh-contoh akulturasi. Terima kasih dan semoga bermanfaat untuk semua orang! 🙂
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: