Pengertian Close Source
Perangkat lunak close source merupakan software yang di dalamnya terdapat berbagai kode tertutup bagi umum. User tidak diperbolehkan untuk melihat maupun juga memodifikasi kode-kode tersebut. Artinya, close source hanya bisa dikembangkan atau dimodifikasi oleh pemiliki atau owner kode tersebut. Selain itu, owner close source memiliki hak untuk membagikan kodenya tersebut melalui sebuah lisensi.
Jadi, meskipun orang lain telah memiliki kode perangkat lunak tersebut tapi mereka masih terikat dengan aturan ketika hendak menggunakan maupun juga memodifikasi kodenya. Di dalam proses publikasi, biasanya perangkat lunak close source akan dipublikasikan tanpa menggunakan kode sumber. Dengan begitu maka para pengguna hanya bisa memperoleh software yang sebelumnya sudah di compil ke dalam bentuk binari program.
Pengguna tidak mendapatkan akses untuk bisa membuka kode meskipun sofware tersebut sudah dibagikan secara gratis tanpa harus dipungut biaya atau persyaratan apapun. Ketika seseorang sudah bisa mengetahui kode-kode yang ada di dalam software close source, maka mereka bisa dengan mudah mengeditnya sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ketika seseorang sudah paham tentang struktur dan maupun informasi lain yang berhubungan dengan kode pada software tersebut, maka ia akan dengan mudah mengubah software yang awalnya berbayar menjadi gratis. Untuk itulah kita bisa dengan mudah menemukan sebuah aplikasi yang awalnya berbayar tapi bisa didownlaod dan digunakan secara gratis. Sementara itu, bagi suatu perusahaan yang hendak mengedit kode, maka perushaaan tersebut harus memerlukan sebuah lisensi yang disebut sebagai perjanjian non-disclosure.
Perlu dipahami bahwa sebenarnya para pengguna close source masih terbilang lebih sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang menggunakan open source. Hal ini disebabkan oleh hanya orang-orang yang paham tentang kode sumber saja yang bisa menggunakannya.
Kelebihan dan Kekurangan Close Source
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan close source yang perlu dipahami. Apa saja kelebihan dan kekurangannya tersebut? Berikut ini jawabannya:
1. Kelebihan close source
Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan yang dimiliki oleh close source:
- Linux stabil
- Linux gratis alias tidak berbayar, artinya Anda tidak memerlukan lisensi untuk menggunakannya
- Linux merupakan sistem operasi yang aman alias secure yang mana sistem operasi yang satu ini mengimplementasikan sebuah standar protocol keamanan yang memiliki tingkat keamanan tinggi.
- Memiliki banyak dukungan dan juga dokumentasi. Mereka yang menggunakan Linux maupun para komunitasnya telah menyediakan banyak sekali yang jumlahnya mungkin mencapai jutaan dokumentasi. Beberapa diantaranya seperti How To, Readme, Manual, Info, dan juga lain-lain.
- Linux menjunjung tinggi mereka yang suka bermodifikasi atau berkreasi.
- Linx merupakan sistem operasi yang bebas dari virus. Alasannya karena sistem operasi yang satu ini termasuk Like-Unix dan juga Unix yang terkenal bebas dari virus. Selain itu, ketika seseorang ingin mengubah, membuka, menghapus, maupun menambahkan bagian dari sistem, maka ia akan diminta untuk memasukkan password. Sementara virus tersebut tidak dapat mengetahui passwordnya, kecuali pemilik dan usernya.
- Sistem Operasi Linux memiliki banyak varian sehingga Anda akan diberikan kemudahan untuk mengetahui sistem operasi mana yang menurut Anda terbaik dan sesuai dengan selera.
- Linux memiliki tampilan yang tidak membosankan karena akan selalu ada tampilan baru yang tentunya akan membuat sistem operasi yang satu ini semakin menarik.
2. Kekurangan Close Source
Sementara untuk kekurangan yang dimiliki oleh close source akan kami jelaskan sebagai berikut:
- Memiliki dukungan yang minim terhadap hardware maupun juga software.
- Bagi pemula tentu akan mengalami permasalahan dimana mereka akan kesulitan ketika harus mengoperasikannya. Berbeda dengan penggunaan Windows yang mana orang awam pun cenderung tidak mengalami kesulitan.
- Game yang ada di Linux tidak memiliki kualitas yang sama dengan yang digunakan di Windows.
- Kurang adanya sosialisasi bagi para pengguna Linux.
- Dikarenakan banyaknya distro atau jenis dari Linux, terkadang membuat pengguna bingung membedakannya.
- Memiliki ketergantungan terhadap software bajakan.
- Tidak adanya dukungan atau support secara resmi dari para developer.
Contoh Software Close Source
Seperti apa contoh software close source? Berikut ini akan kami berikan beberapa contoh dari perangkat lunak software yang mungkin pernah Anda gunakan namun Anda tidak menyadarinya.
- Bahasa pemograman, tidak sedikit bahasa pemograman yang mempunyai lisensi dari close source. Misalnya Pascal, ASP.Net, dan juga Visual Basic.
- Web Browser, untuk web browser yang menggunakan close source salah satunya adalah Internet Explorer yang merupakan browser bawaan bagi mereka yang memiliki atau menggunakan sistem operasi Windoes.
- Aplikasi, tidak sedikit juga aplikasi yang juga terkenal menggunakan close source maupun kode tertutup. Beberapa contoh aplikasi tersebut antara lain Adobe Photoshop, Corel Draw, Adobe Acrobat, maupun juga Adobe Illustrator.
- Aplikasi perkantoran, beberapa aplikasi perkantoran yang tergolong menggunakan close source diantaranya seperti Microsoft Office. Kita tentu sudah mengetahui tentang aplikasi yang satu ini. Hampir semua orang yang setiap harinya selalu berkutat di dalam dunia pengetikan atau perkantoran tidak bisa lepas dari yang namanya Ms. Office.
- Anti Virus, ada beberapa anti virus yang juga merupakan aplikasi yang menggunakan close source yang berfungsi untuk mengamankan dari berbagai serangan program jahat yang bisa menyerang kapan pun dan tanpa bisa diprediksi. Beberapa contoh dari aplikasi anti virus tersebut seperti Avast, Norton, McAfee, dan lain sebagainya.
Itulah penjelasan yang bisa kami sampaikan mengenai pengertian close source, kelebihan, kekurangan dan juga contohnya. Semoga bermanfaat.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: