Pengertian Filsafat Islam
Ilmu filsafat adalah ilmu yang sudah dipelajari sejak zaman dahulu. Mulanya berawal dari budaya bangsa Yunani yang para tokohnya dikenal hingga saat ini seperti Aristoteles, socrates dan lain sebagainya. Istilah filsafat berasal dari bahasa Arab “falsafah” dan dalam bahasa Yunani “Philoshopia” atau “philein” yang memiliki arti mencintai atau sophia memiliki arti kebijaksanaan. Sehingga ilmu filsafat dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hasil pemikiran dari manusia. Hal ini juga merupakan pandangan hidup seseorang.
Ilmu filsafat terus mengalami perkembangan terdapat cabang ilmu filsafat baru yaitu mengenai filsafat islam. Filsafat islam merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat dalam pemahaman suatu ilmu berdasarkan nilai-nilai dan ajaran agama. Sehingga meskipun filsafat adalah adaptasi budaya yunani, namun tetap saja filsafat islam memiliki kaidah dan aturan tersendiri dalam penerapannya. Sehingga kedua jenis filsafat ini akan berbeda. Karena sudah menganut ajaran masing-masing agama, khususnya pada filsafat islam.
Filsafat islam mengajarkan beragam hal mengenai agama seperti ketuhanan, kitab, kerasulan, hubungan antar manusia dan sesamanya serta dengan lingkungan. Ilmu filsafat islam juga mencakup ilmu tasawuf atau biasa disebut dengan ilmu kebatinan. Dengan beragam hal yang dipelajari dalam filsafat islam ini yang membedakan filsafat islam dengan ilmu filsafat lainnya.
Sejarah dan Perkembangan Filsafat Islam
Awal mulanya perkembangan filsafat islam dimulai abad ke-8 Masehi. Pemikiran filsafat pertama kali dijumpai kaum Muslimin melalui filsafat Yunani di Suria, Mesopotamia, Persia dan Mesir. Referensi lain juga mengatakan bahwa kebudayaan dan filsafat dari Yunani ini merupakan ekspansi yang dibawakan oleh Alexander Agung, sebagai penguasa Maccedonia (336-323 SM). Ekspansi ini dibawakan setelah Alexander Agung berhasil mengalahkan Darius pada abad ke-4 SM di kawasan Arbela. Alexander agung datang untuk menyatukan kebudayan Yunani dan Persia. Sehingga hal ini telah memunculkan berbagai pusat kebudayaan di wilayah Timur.
Pada masa dinasti Ummayah, pengaruh budaya Yunani terhadap islam belum nampak. Karena saat itu perhatian yang dituju lebih berfokus pada kebudayaan Arab. Namun pada masa khalifah Abbasiyah sudah terlihat perkembangan pengaruh budaya Yunani. Hal ini terlihat pada ketertarikan pada ilmu kedokteran Yunani dengan sistem pengobatan yang mereka terapkan. Sehingga hal ini menambah ketertarikan pada ilmu filsafat lainnya.
Ketertarikan ilmu filsafat mengalami peningkatan pesat pada zaman Khalifak Al-Makmum. Sehingga kelahiran ilmu filsafat islam tidak terlepas dari usaha-usaha dalam menerjemahkan naskah berbagai ilmu filsafat kedalam bahasa arab. Sehingga perkembangan filsafat islam berperan aktif dalam kehidupan intelektual umat islam.
Ruang Lingkup Filsafat Islam
Filsafat islam memiliki ruang lingkup sehingga jelas maksud dan tujuannya. Berikut merupakan ruang lingkup dalam filsafat islam berdasarkan pola dan sistem pemikiran filsafat:
- Harus sistematis. Hal ini memiliki arti bahwa cara berpikir yang harus diterapkan adalah pemikiran yang rasional dan logis terhadap segala hal yang dihadapi. Bagaimanapun permasalahannya, harus dipandang dengan logis agar mudah diterima dan masuk akal. Pemikiran harus terkonsep secara sistematis agar dapat terarah dengan mudah. Sehingga dapat melihat segala hal dengan saling berhubungan.
- Segala sesuatu harus dipikir dengan radikal. Hal ini memiliki arti bahwa pemahaman dan pembahasan suatu permasalahan harus tuntas hingga ke akar-akarnya. Mengapa? Supaya tidak ada kesalahpahaman yang terjadi, dan menimbulkan perbedaan pandangan.
- Memilikki ruang lingkup pemikiran yang universal. Hal ini memiliki arti bahwa segala persoalan atau permasalahan yang dipikirkan diihat secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang. Sehingga dapat merencanakan kehidupan di masa mendatang dengan lebih mudah dan jelas. Meskipun rencana dapat berbeda dengan eksekusi.
- Bersifat spekulatif. Hal ini memiliki arti bahwa setiap pemikiran yang dilakukan tidak harus didasari dengan bukti-bukti pendukung yang nyata atau sesuai dengan ilmu alam, melainkan harus mengandung nilai yang objektif. Hal ini dikarenakan setiap permasalahan merupakan apa yang terjadi sebenarnya dalam dunia nyata.
Pemahaman mengenai ruang lingkup filsafat dapat dipelajari dengan pelan-pelan. Hal ini dikarenakan filsafat dapat dikenal dengan ilmu yang butuh pemahaman lebih dalam agar dapat mengerti apa yang dibahas. Sehingga dalam proses belajar ilmu filsafat harus dipahami dengan benar dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam agama.
Contoh Filsafat Islam
Untuk mempermudah pemahaman mengenai filsafat islam, berikut beberapa contoh mengenai filsafat islam dengan didasarkan pada ciri-ciri pemikiran filsafat:
- Bebas dan bertanggung jawab. Contohnya seperti setiap anggota dalam organisasi berhak untuk menyampaikan pendapatnya masing-masing, begitu juga dengan yang lain, akan ada rasa saling menghormati. Bahkan ketika pemilihan ketua organisasi, jika terdapat 2 kandidat calon ketua, siapapun bebas melakukan pemilihan atas hak suara masing-masing. Jika kandidat nomor 1 yang terpilih menjadi ketua organisasi, maka kandidat lain tidak boleh iri dengki, dan tetap harus melaksanakan tugas dan kewajiban dalam organisasi. Begitupula dengan ketua terpilih yang harus amanah dalam menjalankan kewajiban sebagia ketua organisasi.
- Tanggap pada persoalan atau kritis. Contohnya dalam mengerjakan soal-soal ujian atau persoalan apapun. Harus dilihat apa yang menjadi maslaah dalam soal tersebut dan dicoba untuk menemukan solusinya. Dalam menemukan solusi ini harus detil dan kritis terhadap hal yang dibahas. Sehingga dapat mengulas semua persoalan dengan rinci dan jelas.
- Konseptual. Contohnya, ketika mengerjakan sesuatu proyek atau tugas lain. Hal yang harus dilakukan adalah melakukan riset sebelum benar-benar mengerjakan hal tersebut. Sehingga penemuan solusi tidak asal didapatkan dalam satu referensi tetapi dari berbagai sumber referensi dan diambil setiap kesimpulannya. Hal ini akan menambah pengetahuan dan cara berpikir menjadi lebih jelas dan terkonsep.
- Contohnya, konsep menabung sehari-hari. Setiap hari berusaha menyisihkan uang saku sebesar 20.000. Jika kita melakukan hal tersebut setiap hari dan konsisten, maka hal ini akan berubah menjadi kebiasaan. Dan bahkan secara tidak sadar kita akan melakukan hal tersebut karena sudah terbiasa. Contoh lainnya seperti belajar menghafalkan Al-Qur’an setiap hari 10 kalimat. Ketika hal ini dilakukan setiap hari dan terus konsisten, maka kita akan lebih mudah dalam menghafal Al-Qur’an, karena sudah terbiasa dilakukan.
- Contohnya, berusaha mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an kedalam kehidupan sehari-hari. Seperti melakukan amal, membantu sesama, dan lain sebagainya. Setiap usaha yang dilakukan untuk kebaikan yang telah diajarkan dalam Al-Qur’an akan menambah pahala masing-masing individu yang melakukan hal tersebut. Sehingga setiap persoalan harus direfleksikan dalam kehidupan masing-masing agar terus dapat bersyukur.
- Contohnya, dalam menerima informasi yang terkait dengan suatu permasalahan. Maka kita harus menelisik atau mencari tahu permasalahan tersebut hingga tuntas sampai ke akar permasalahan. Hal ini dilakukan agar tidak menyebabkan kesalahpahaman yang berkelanjutan antar sesama. Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat dapat lebih rukun dan saling percaya satu sama lain.
Dengan adanya pembahasan mengenai pengertian filsafat islam diharapkan dapat membantu anda dalam mempermudah proses belajar. Sehingga pemahaman mengenai filsafat islam dapat dipelajari dengan mudah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: