Pengertian Inflasi
Sederhananya, inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara umum dan berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi harus berlangsung dalam waktu yang panjang (terus-menerus) dan bukan bersifat sementara serta kenaikan harganya terjadi secara meluas bukan hanya satu atau dua barang saja.
Umumnya, inflasi terjadi saat jumlah uang yang beredar di masyarakat melebihi dari yang dibutuhkan. Akibat dari inflasi adalah penurunan nilai mata uang secara kontinu (berkelanjutan).
Secara luas, inflasi adalah suatu proses peningkatan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti likuiditas di pasar berlebih sehingga memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, peningkatan konsumsi masyarakat, hingga adanya ketidakseimbangan arus uang dan barang,
[ez-toc]
Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli
Bagaimana dengan pengertian inflasi berdasarkan pandangan dari beberapa para ahli? Berikut dibawah ini beberapa pengertian inflasi menurut para ahli.
1. Winardi
Menurut Winardi, inflasi merupakan suatu periode pada masa tertentu dimana terjadi penurunan kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter. Inflasi dapat terjadi jika nilai uang yang didepositokan lebih banyak beredar daripada jumlah barang ataupun jasa yang ditawarkan.
2. Boediono
Menurut Boediono, inflasi merupakan suatu kecenderungan mengenai harga-harga agar naik secara umum dan terus-menerus. Keadaan dimana harga dari satu atau beberapa barang naik, maka hal itu tidak dapat dikatakan sebagai inflasi. Namun, jika harga barang yang naik tersebut meluas dan menyebabkan naiknya sebagian besar barang-barang yang lainnya itulah yang dinamakan dengan inflasi.
3. Sadono Sukirno
Sadono Sukirno menyatakan pada tahun 2002 didalam bukunya yang berjudul makro ekonomi di halaman 15, inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang terjadi dalam suatu perekonomian.
4. Bank Indonesia (BI)
Menurut Bank Indonesia (BI), inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus (kontinu).
5. Dwi Eko Waluyo
Dwi Eko Waluyo menyatakan didalam bukunya yang berjudul Teori Ekonomi Makro terbitan tahun 2002, inflasi adalah salah satu bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul dan dialami hampir di seluruh negara. Kecenderungan dari kenaikan harga-harga pada umumnya serta terjadi secara terus-menerus (kontinu).
6. Badan Pusat Statistik (BPS)
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus (kontinu).
Penyebab Inflasi
Inflasi dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor. Secara umum, penyebab terjadinya inflasi adalah karena adanya kenaikan permintaan dan biaya produksi. Berikut dibawah ini beberapa faktor penyebab inflasi.
1. Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)Â
Inflasi dapat terjadi karena adanya peningkatan permintaan untuk jenis barang/jasa tertentu yang terjadi secara agregat (agregat demand). Hal ini dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
- Meningkatnya belanja pemerintah
- Meningkatnya permintaan barang untuk swasta
- Meningkatnya permintaan barang untuk diekspor
2. Meningkatnya Biaya Produksi/Inflasi Desakan Biaya (Cost Pull Inflation)
Inflasi dapat terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi. Adapun penyebab dari meningkatnya biaya produksi adalah kenaikan harga bahan-bahan baku seperti harga bahan bakar naik dan juga upah buruh naik.
3. Peredaran Uang yang Tinggi
Inflasi terjadi karena uang yang beredar di masyarakat melebihi dari yang dibutuhkan. Jadi, ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar di masyarakat meningkat dua kali lipat maka kenaikan harga barang dapat mencapai 100%.
Hal ini dapat terjadi jika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit. Dimana untuk mengatasi kekurangan anggaran tersebut, pemerintah memilih mencetak uang baru. Akibatnya, jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin bertambah dan menyebabkan inflasi.
Dampak Inflasi
Setelah Anda memahami apa itu inflasi, selanjutnya Anda perlu mengetahui bahwa kenaikan inflasi dapat memberikan dampak negatif baik kepada masyarakat dan negara. Berikut ini dibawah ini beberapa dampak negatif inflasi secara umum.
1. Dampak Inflasi terhadap Nilai Uang
Nilai uang dapat turun jika terjadi kenaikan harga pada berbagai barang kebutuhan masyarakat. Barang-barang kebutuhan masyarakat menjadi lebih mahal daripada sebelumnya. Hal ini tentu akan sangat memberatkan masyarakat terutama yang pendapatannya tetap tapi pengeluarannya lebih tinggi.
Selain itu, hal ini juga berdampak negatif bagi para pemberi pinjaman karena nilai uang yang mereka terima menjadi lebih kecil dari saat dipinjamkan (sebelum terjadi inflasi).
2. Dampak Inflasi terhadap Pendapatan
Inflasi dapat berdampak negatif bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap tetapi pengeluarannya lebih banyak daripada sebelum terjadi inflasi. Akibat dari kenaikan harga-harga barang kebutuhan. Secara umum, inflasi dapat menyebabkan pola distribusi pendapatan di suatu negara menjadi tidak merata atau berat sebelah.
Di sisi lain, inflasi justru dapat menguntungkan pengusaha yang pendapatannya lebih tinggi dibandingkan kenaikan biaya produksinya (laju inflasinya). Jadi, ketika harga barang naik (saat inflasi) maka akan mendorong produsen untuk meningkatkan jumlah barangnya. Nah, peningkatan jumlah barang inilah yang akan meningkatkan pendapatan si produsen.
Apalagi kalau barang yang dijual adalah kebutuhan pokok, pastinya akan tetap dibeli oleh banyak orang meskipun harganya naik. Namun, jumlah mereka sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan orang-orang yang dirugikan oleh inflasi.
3. Dampak Inflasi terhadap Minat Menabung
Inflasi dapat membuat sebagian besar orang kehilangan minat untuk menabung. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil sedangkan penabung harus membayar biaya administrasi tabungannya.
4. Dampak Inflasi terhadap Ekspor
Inflasi juga dapat mengurangi kegiatan ekspor didalam suatu negara karena biaya ekspor selama masa inflasi akan menjadi lebih mahal. Kemudian, daya saing (kompetisi) barang ekspor juga menurun sehingga pendapatan dari devisa pun berkurang.
5. Dampak Inflasi terhadap Keadaan Ekonomi
Tingkat inflasi yang tinggi dapat berdampak buruk pada stabilitas perekonomian negara. Inflasi dapat menyebabkan harga barang-barang terus naik sehingga membuat para produsen menimbun faktor produksi atau barang yang dibutuhkan dengan begitu harga barang akan semakin tinggi lagi.
Para konsumen pun akan melakukan pembelian secara besar-besaran sebelum harga naik sehingga permintaan menjadi meningkat. Akibat dari kondisi ini adalah kemburuan sosial, kerusuhan atau bahkan sampai krisis keuangan seperti yang terjadi pada tahun 1998.
6. Dampak Inflasi terhadap Perhitungan Harga Pokok
Inflasi dapat menyebabkan perhitungan penetapan harga barang pokok menjadi lebih sulit karena bisa menjadi terlalu kecil ataupun terlalu besar.
Karena persentasi inflasi yang terjadi di masa mendatang seringkali tidak dapat diprediksikan secara akurat maka proses penetapan harga pokok dan harga jual juga menjadi tidak akurat. Pada keadaan tertentu, inflasi dapat membuat para produsen menjadi kesulitan dan menganggu stabilitas perekonomian.
Jenis-Jenis Inflasi
Perlu Anda ketahui bahwa inflasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu berdasarkan tingkat keparahan, penyebab, dan juga sumbernya. Berikut penjelasannya.
1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berikut dibawah ini jenis-jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya.
- Inflasi Ringan adalah inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan juga belum begitu berdampak buruk bagi perekonomian suatu negara. Inflasi ini terjadi ketika kenaikan harga barang/ jasa secara umum, yaitu di bawah 10% per tahun.
- Inflasi Sedang adalah inflasi yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang berpengahasilan tetap, namun belum membahayakan aktivitas perekonomian di suatu negara. Inflasi ini terjadi ketika kenaikan harga barang/ jasa secara umum berada di kisaran 10% – 30% per tahun.
- Inflasi Berat adalah inflasi yang dapat menyebabkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Inflasi ini umumnya membuat masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah daripada nilai inflasi. Inflasi ini terjadi ketika kenaikan harga barang/ jasa secara umum berada di kisaran 30% – 100% per tahun.
- Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation) adalah inflasi yang sudah menyebabkan kekacauan perekonomian suatu negara dan juga sangat sulit untuk dikendalikan meskipun sudah dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini terjadi ketika kenaikan harga barang/ jasa secara umum berada di kisaran 100% ke atas per tahun.
2. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Berikut dibawah ini jenis-jenis inflasi berdasarkan penyebabnya.
- Demand pull inflation adalah inflasi yang terjadi karena adanya permintaan akan barang/ jasa yang lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi/disediakan oleh produsen.
- Cost push inflation adalah inflasi yang terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang menjadi naik.
- Bottle neck inflation adalah inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.
3. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya
Berikut dibawah ini jenis-jenis inflasi berdasarkan sumbernya.
- Domestic inflation adalah inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi ini dapat terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat melebihi dari yang dibutuhkan. Selain itu, inflasi ini juga dapat terjadi ketika jumlah barang/ jasa tertentu berkurang sedangkan permintaan tetap sehingga harga-harga barang/jasa menjadi naik.
- Imported inflation adalah inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi ini dapat terjadi pada negara yang melakukan perdagangan bebas dimana terdapat kenaikan harga barang di luar negeri.
Contoh Inflasi
Berikut dibawah ini beberapa contoh terjadinya inflasi.
- Nilai tukar mata uang asing naik sehingga menyebabkan harga minyak dunia juga naik dan pada akhirnya membuat hampir seluruh harga komoditas juga naik.
- Biaya produksi menjadi lebih tinggi sehingga harga barang juga ikut naik. Akibatnya, daya beli masyarakat menjadi menurun.
- Biaya faktor produksi naik karena terjadinya depresiasi atau turunnya nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing. Akibatnya, bahan baku dan barang dari luar negeri menjadi lebih mahal.
Baiklah, semoga pembahasan mengenai pengertian inflasi beserta penyebab, dampak, dan jenis-jenis inflasi beserta contohnya seperti yang telah dijelaskan diatas bermanfaat. Terima kasih!
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: