Pengertian Laporan Keuangan
[ez-toc]
Laporan keuangan merupakan catatan keuangan yang menyajikan ringkasan-ringkasan transaksi keuangan dalam sebuah perusahaan selama satu periode. Laporan keuangan akan menjadi acuan bagi perusahaan untuk melihat kinerja perusahaan selama satu periode.
Ada pula yang mengatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari seluruh data transaksi keuangan yang akan digunakan untuk membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang tepat.
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli
Untuk memperdalam pemahaman-mu mengenai pengertian laporan keuangan, berikut ini sudah kami cantumkan pendapat-pendapat para ahli mengenai laporan keuangan, yaitu sebagai berikut.
Kieso Dkk
Menurut Kieso dkk, laporan keuangan adalah sarana yang dapat digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik yang berasal dari internal maupun eksternal entitas.
Munawir
Menurut Munawir, laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan data tersebut.
Irham Fahmi
Irfan Fahmi menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan. Yang mana  hal  itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan kinerja suatu perusahaan.
Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum, ada tiga tujuan laporan keuangan, yaitu sebagai berikut.
1. Menyediakan Informasi Keuangan Bagi Pemakai
Laporan keuangan merupakan laporan yang disusun berdasarkan aktivitas-aktivitas terkait keuangan perusahaan. Data-data aktivitas tersebut akan dikelola dan memberikan informasi mengenai posisi keuangan, posisi harta, hasil usaha, dan lain sebagainya.
Informasi-informasi tersebut dapat digunakan pemakai sebagai referensi dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini, pemakai bisa berarti pemilik, pemegang saham, kreditur, dan lain sebagainya.
2. Alat Pertanggungjawaban Manajemen
Selain menyediakan informasi, laporan keuangan juga akan dipakai sebagai alat pertanggungjawaban manajemen. Manajemen akan melaporkan apa saja yang telah dilakukan dalam satu periode. Dan laporan tersebut dapat menjadi acuan apakah aktivitas terkait keuangan dilakukan dengan benar atau tidak.
Oleh karena itulah, dalam laporan keuangan tidak boleh ada kekeliruan angka. Setiap angka yang muncul harus memiliki bukti, misalnya dengan dukungan bukti transaksi . Laporan keuangan juga dapat digunakan untuk mendeteksi apakah ada penyimpangan penggunaan keuangan perusahaan.
3. Bahan Evaluasi
Dengan adanya laporan keuangan, perusahaan memiliki informasi detail arus keuangan dan penggunaannya. Laporan ini bisa menjadi acuan untuk menentukan keberhasilan perusahaan dengan menilai apakah target selama satu periode telah terpenuhi atau belum.
Lebih lanjut, laporan bisa menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan untuk untuk menilai kelebihan dan kekurangan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama satu periode. Perusahaan dapat memotong pengeluaran-pengeluaran yang dirasa kurang efektif dan mengalokasikan keuangan ke hal-hal yang lebih menguntungkan.
Jenis-jenis Laporan Keuangan beserta Bentuknya
1. Laporan Laba Rugi
Sesuai dengan namanya, fungsi laporan laba rugi yaitu untuk memberikan informasi mengenai kerugian atau keuntungan yang didapat sebuah perusahaan dalam satu periode. Perusahaan akan mendapat keuntungan apabila pendapatan lebih banyak dibanding beban. Sebaliknya, perusahaan akan mengalami kerugian apabila beban ternyata lebih banyak dibanding pendapatan.
Selain untuk mengkalkulasikan laba dan rugi yang diperoleh, adanya laporan laba rugi juga akan membantu perusahaan dalam menghitung jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dengan menjadikan beban keluaran sebagai referensi. Ada dua bentuk laporan laba dan rugi, yaitu single-step dan multi-step.
-
Single-step
Perhitungan pada laporan laba rugi berbentuk single step memiliki penyusunan yang sederhana. Kita hanya perlu mengelompokkan pendapatan menjadi satu dan beban menjadi satu.
Setelah dikelompokkan, kita hitung total pendapatan dan beban. Baru kemudian dihitung laba/rugi dengan cara mengurangi pendapatan dengan beban. Gambar di atas merupakan contoh laporan laba rugi berbentuk single step.
-
Multi-step
Untuk multi-step, kita harus memisahkan transaksi berdasarkan kategorinya, yakni bersifat operasional atau non-operasional.Transaksi operasional adalah setiap pemasukan atau pengeluaran yang didapat dari kegiatan pokok. Sedangkan transaksi non-operasional dihasilkan dari kegiatan di luar kegiatan pokok.
Setelah memisahkan kedua kategori transaksi tersebut, kemudian kita hitung laba/rugi untuk masing-masing kategorinya. Gambar di atas merupakan contoh laporan laba rugi berbentuk multi step.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan jenis laporan yang digunakan untuk memantau perubahan modal yang dimiliki perusahaan. Saat awal berdirinya, perusahaan tentu memiliki modal yang akan digunakan untuk operasional perusahaan. Setelah beroperasi, keuangan perusahaan tentu akan mengalami arus masuk dan arus.
Arus masuk dan arus keluar bisa berupa pendapatan dan beban, dimana kedua hal ini akan menentukan laba dan rugi yang diperoleh perusahaan. Apabila perusahaan mendapat laba, maka modal akan bertambah. Dan apabila perusahaan mengalami kerugian, maka modal akan berkurang.
Selain menyediakan informasi mengenai jumlah modal yang dimiliki perusahaan, laporan perubahan modal juga akan menjadi referensi bagi perusahaan untuk melihat apa saja faktor-faktor yang menyebabkan perubahan modal tersebut. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan evaluasi dan memperbaiki kinerjanya di periode selanjutnya.
3. Laporan Neraca
Ada tiga unsur dalam laporan neraca perusahaan, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal. Aktiva merupakan aset yang dimiliki perusahaan yang dinilai memiliki manfaat di masa depan. Kewajiban merupakan jenis utang yang harus dibayar perusahaan. Sedangkan modal merupakan harta yang dimiliki oleh pemegang saham perusahaan.
Nah, laporan neraca ini digunakan untuk memantau keuangan perusahaan dengan memastikan posisi aktiva, kewajiban, dan modal dalam satu kesetimbangan. Kesetimbangan yang dimaksud yaitu ketika nilai aktiva sama dengan nilai kewajiban ditambah nilai modal.
Ada dua bentuk yang biasa digunakan untuk menyajikan laporan keuangan, yaitu horizontal/stroto (account form) dan vertikal/stafel (report form).
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah jenis laporan yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah kas masuk dan kas keluar perusahaan di periode tertentu.
Beberapa unsur yang termasuk dalam arus kas misalnya adalah pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik, beban-beban yang dikeluarkan, dan pembayaran hutang. Laporan arus kas umumnya diklasifikasikan menjadi 3 jenis aktivitas, yaitu operasional, investasi, dan pendanaan.
Selain untuk menunjukkan arus masuk dan keluar, laporan arus kas juga akan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban arus kas dalam satu periode dan sebagai indikator jumlah arus kas di periode yang akan datang.
5. Laporan Atas Laporan Keuangan
Laporan atas laporan keuangan merupakan laporan yang disusun dari keempat laporan yang sudah disebutkan di atas. Laporan ini dibuat untuk mempermudah intepretasi secara keseluruhan dari keempat laporan keuangan lainnya. Kebanyakan perusahaan hanya berfokus pada empat laporan keuangan, sehingga laporan ini tidak terlalu familiar.
Dalam laporan atas laporan keuangan biasanya juga disertakan catatan untuk memberikan detail atau rincian data-data terkait empat laporan keuangan yang sudah ada.
Nah, mungkin sekian artikel kali ini mengenai pengertian laporan keuangan. Semoga penjelasan di atas dapat memudahkan pembaca memahami materi laporan keuangan Terima kasih.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: