Apa itu Proxy War? Mengenal Pengertian Proxy War

Proxy war merupakan bentuk konflik yang terjadi atau dilakukan oleh antar negara maupun aktor non-negara di mana tindakannya mengatasnamakan maupun berasal dari arahan pihak yang secara tidak langsung ikut dalam konflik tersebut. Untuk bisa dinamakan sebagai perang proksi. pihak-pihak yang berkonflik tersebut harus memiliki hubungan secara langsung dan berjangka panjang dengan pihak eksternal.

Hubungan tersebut bisa berupa berbagai bentuk seperti pendanaan, penyediaan senjata, pelatihan militer, maupun berbagai dukungan lainnya yang diperlukan di dalam membantu memenangkan perang. Ada juga yang menjelaskan bahwa proxy war merupakan sebuah perang tanpa bentuk. Maksudnya, perang ini tidak terjadi secara langsung di mana negara tersebut saling berhadapan satu dengan yang lainnya.

Perang proksi memanfaatkan pihak ketiga misalnya dengan memanfaatkan teknologi modern. Bisa juga perang ini dilakukan dengan memanfaatkan dunia cyber.

Definisi lainnya dari proxy war namun dengan bahasa  yang lebih sederhana adalah adanya penyebaran berita hoax alias berita bohong yang nantinya akan menyebabkan perpecahan dan fitnah merupakan bentuk dari proxy war. Mungkin Anda sudah sering melihat bahwa saat ini mudah sekali menyebarkan berita bohong yang tidak jelas sumber dan pembuktiannya.

Adanya berita tersebut tidak lepas dari kemajuan teknologi dan informasi serta kemudahan di dalam mengaksesnya. Berita hoax tersebut kerap ditujukan kepada orang-orang tertentu yang mungkin memiliki pengaruh atau masa yang besar. Bisa juga kepada lawan politik agar orang tersebut mendapatkan citra yang jelek.

Proxy War pada Perang Dingin

Sementara pada perang dingin, proxy war merupakan sebuah metode perang yang dilakukan oleh dua negara yang sangat berkuasa saat itu yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kita tahu bahwa kedua negara ini terkenal bersaing untuk menunjukkan siapa yang teraik.

Perang tersebut bermaksud agar kedua negara ini bisa memberikan pengaruh yang sangat besar serta untuk mencapai kepentingan dari masing-masing negara tersebut tanpa harus melakukan benturan atau konflik secara langsung.

Hal ini berasal dari keyakinan bahwa jika Amerika dan Uni Soviet melakukan konflik atau perang secara langsung, maka hal ini berpotensi berujung pada perang nuklir yang dampaknya tentu sangat besar dan bahkan bisa berakibat pada negara lainnya.

Terkadang di dalam proxy war, negara yang menjadi sasaran tersebut tidak menyadari bahwa ada upaya untuk melakukan perpecahan dengan berbagai cara yang sistematis, masif, dan terstruktur. Maka dari itu, negara harus selalu meningkatkan kewaspadaan serta berpegang teguh pada prinsip, ideologi, maupun undang-undang dari negara tersebut.

Khusus bagi masyarakat Indonesia, mereka harus lebih cerdas dan bijak di dalam menanggapi setiap peristiwa yang terjadi. Jangan langsung menyimpulkan dan bahkan langsung menyebarkan tanpa belum mengetahui kebenerannya secara pasti. Pasalnya, proxy war tidak terjadi secara langsung atau dengan menggunakan kekuatan militer, melainkan terjadi dengan melalui aspek politik, sosial budaya, hukum, dan ekonomi.