Pengertian Stratifikasi Sosial
Pernahkah Anda mendengar tentang kata stratifikasi sosial? Stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin, yakni statum. Statum memiliki arti lapisan. Kata statum ini ditambahkan dengan kata socius dengan arti masyarakat. Secara harfiah, stratifikasi sosial adalah sebuah bentuk pemisahan masyarakat dalam kelompok-kelompok. Dasar dari pemisahan kelompok masyarakat ini adalah sifat yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Karena masing-masing orang akan tergabung dalam sebuah kelompok, maka kelompok ini memiliki tingkatan atau strata yang berbeda-beda. Kelompok yang lebih tinggi akan menganggap kelompok lain lebih rendah dan dirinya lebih baik dari beberapa hal. Pelapisan sosial ini memiliki kata yang berlawanan, yaitu diferensiasi sosial.
Yang dimaksud dengan diferensiasi sosial adalah pengelompokan yang tidak membedakan mana kelompok lebih baik dan kelompok lebih rendah. Semua manusia dan kelompok memiliki derajat yang sama dalam tingkatan masyarakat.
Fungsi Stratifikasi Sosial
Setelah mengetahui apa itu stratifikasi sosial, Anda tentu harus mengetahui fungsi stratifikasi sosial. Berikut ini adalah beberapa fungsi stratifikasi sosial:
1. Alat pendistribusian hak dan kewajiban
Fungsi utama dari stratifikasi sosial adalah sebagai alat untuk mendistribusikan hak dan kewajiban seseorang. Contoh dari fungsi ini adalah penentuan kedudukan maupun jabatan yang diterima oleh seseorang.
2. Alat persatuan pola
Stratifikasi sosial bisa digunakan untuk menyatukan pola koordinasi dari bagian yang sebelumnya sudah ada dalam struktur sosial. Fungsi utama dari persatuan pola koordinasi ini adalah untuk mencapai tujuan. Tujuan ini sudah ditentukan di struktur sosial sebelumnya.
3. Penentu status
Ada beberapa kelas stratifikasi sosial yang bisa dilakukan perpindahan, tapi ada juga yang tidak bisa. Stratifikasi sosial ini bisa menjadi penentunya. Misalnya dalam sistem kasta. Seseorang yang terlahir dalam keluarga miskin akan selamanya ada dalam kasta bawah.
4. Penempatan individu
Apabila seorang individu memiliki pencapaian besar dalam hidupnya, maka dengan stratifikasi sosial, ia bisa masuk dalam kelas yang kaya. Begitu pula dengan orang lainnya. Stratifikasi sosial akan memudahkan Anda untuk memisahkan orang berdasarkan dasar tertentu.
5. Pemecahan masalah
Biasanya, kalau terjadi masalah antara satu golongan dengan golongan lain, akan dipanggilkan penengah dari golongan yang lebih tinggi dibandingkan keduanya. Golongan ini bisa menjadi salah satu fungsi stratifikasi sosial yakni memecahkan masalah. Lingkungan atau lapisan masyarakat tidak boleh pecah hanya karena kedua belah pihak berseteru.
Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial
Ada tiga bentuk stratifikasi sosial di dalam lingkungan masyarakat, yakni:
1. Sistem Kasta
Dalam beberapa kelas, orang bisa melakukan perpindahan apabila sudah mencapai standart tertentu. Tapi kalau dalam sistem kasta, seseorang tidak bisa merubah status sosialnya. Sistem kasta ini akan diberikan bersamaan dengan kelahirannya. Dari mana Anda dilahirkan akan menentukan kasta yang Anda miliki. Tidak ada yang bisa membuat seorang individu naik kasta maupun turun kasta.
Sistem kasta sangat menjunjung tinggi nasib dan takdir. Masyarakat terbiasa untuk menerima status sosial sejak dikenalkannya agama Hindu di Indonesia. Orang-orang kota sudah mulai mengubah pemikiran kasta ini, sedangkan orang di pedesaan masih sangat menjunjung tinggi sistem kasta.
2. Sistem Meritokrasi
Apakah Anda sudah pernah mendengar nama sistem ini? Sistem Meritokrasi adalah sebuah sistem yang berdasarkan pada keyakinan bahwa sukses tidaknya seseorang ditentukan pada usahanya. Konsep ini banyak diterima oleh masyarakat, karena dianggap bisa digunakan untuk ajang pembuktian diri di mata masyarakat. Meski demikian, masih ada beberapa faktor lain yang bisa membuat seseorang memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan orang lainnya.
Meskipun konsepnya banyak diterima oleh pemikiran masyarakat, konsep ini belum pernah diterapkan. Masih ada beberapa aspek lagi dalam sistem Meritokrasi yang harus diperbaiki sehingga bisa sempurna untuk masyarakat.
3. Sistem Kelas
Sistem kelas adalah salah satu jenis kelas yang bisa dilakukan perpindahan. Ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang tergabung dalam kelas, mulai dari faktor kekayaan, pendidikan hingga pekerjaan. Perkawinan adalah salah satu hal yang bisa mengubah kelas seseorang. Pria dan wanita yang berasal dari kelas berbeda diperbolehkan untuk menikah, sedangkan di sistem kasta akan sangat ditentang.
Contoh Stratifikasi Sosial
Ada beberapa contoh yang bisa menunjukkan sebuah stratifikasi sosial. Contoh akan diberikan beserta dengan jenis kelas sosial yang dimiliki.
1. Ekonomi
Dasar pertama yang bisa digunakan untuk membentuk kelompok atau pelapisan masyarakat adalah ekonomi. Kekuasaan dan kekayaan adalah faktor utama yang menjadi dasar pemisahan kelompok ini. Apabila seseorang dengan strata rendah mau berusaha keras dan menjadi kaya, maka ia bisa masuk ke dalam kelas yang lebih tinggi karena perpindahan kelas bisa terjadi secara terbuka.
Menurut Aristoteles, ada tiga golongan kelompok berdasarkan ekonominya. Kelompok pertama adalah golongan sangat kaya, kelompok kedua adalah golongan kaya dan kelompok tiga adalah golongan miskin. Sedangkan menurut Karl Marx, ada tiga golongan kelompok yakni golongan kapitalis atau borjuis, golongan menengah dan golongan protelar.
2. Sosial
Dibandingkan mengelompokkan masyarakat berdasarkan hartanya, akan lebih mudah untuk mengelompokkan berdasarkan kriteria sosialnya. Ada beberapa jenis stratifikasi berdasarkan kriteria sosial, yakni dari tingkat pendidikannya, pekerjaannya, dan tempat tinggalnya. Jika dari pendidikannya, maka ada lima golongan.
Golongan pertama adalah orang dengan pendidikan sangat tinggi, contohnya saja doktor dan juga professor. Sedangkan golongan kedua adalah pendidikan tinggi, misalnya mahasiswa. Golongan ketiga adalah pendidikan menengah, yakni tamatan SMA. Sedangkan golongan keempat adalah tamatan SD dan SMP. Golongan terakhir berdasarkan tingkat pendidikannya adalah tidak berpendidikan atau buta huruf.
Stratifikasi sosial menurut pekerjaannya dibagi menjadi 6 golongan, yakni kelompok elit, profesional, semi profesional, tenaga terampil, tenaga semi terampil dan tidak terlatih. Golongan elit diisi oleh orang-orang yang memiliki pekerjaan terpandang di masyarakat. Sedangkan golongan professional adalah orang yang memiliki gelar di bidang pendidikan dan punya pekerjaan yang sesuai.
Golongan semi profesional adalah orang-orang yang bekerja berdasarkan kemampuan dan tidak memiliki gelar pendidikan, contohnya adalah teknisi pendidikan menengah. Golongan tenaga terampil diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, misalnya saja penjahit dan supir.
Golongan selanjutnya adalah tenaga semi terampil, yakni orang-orang yang punya pekerjaan dan tidak membutuhkan skill atau keterampilan tertentu, contohnya adalah waiter. Golongan terakhir dalam bidang pekerjaan adalah tenaga tidak terlatih, misalnya saja tukang sapu jalanan dan tukang kebun.
3. Politik
Menurut Mac Iver, ada tiga jenis lapisan stratifikasi sosial dalam bidang politik, yakni tipe kasta, oligarkis dan demokratis. Tipe kasta adalah golongan masyarakat yang digolongkan berdasarkan garis keturunan. Tipe oligarkis adalah golongan masyarakat yang ditentukan oleh kebudayaan masyarakat. Perpindahan kelas mungkin terjadi.
Misalnya, seseorang yang menjadi dosen padahal awalnya seorang guru. Sedangkan yang dimaksud dengan tipe demokratis adalah golongan masyarakat yang mudah sekali melakukan perpindahan. Contohnya, orang yang mendadak kaya karena menang judi. Ia bisa dengan mudah masuk dalam kelas tinggi.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: