NESABAMEDIA.COM – Perangkat smartphone Samsung Galaxy berikutnya dilaporkan akan menggunakan material baru yang terbuat dari bahan daur ulang, atau lebih tepatnya adalah menggunakan jaring ikan bekas. Konon, ini dilakukan untuk menghindari pembuangan limbah jaring ikan bekas ke lautan.
Meskipun menarik, namun tidak diketahui dengan pasti bahan tersebut seperti apa. Sehingga juga tidak bisa diketahui bagaimana itu akan dimasukkan ke dalam smartphone, apakah itu akan benar-benar ada menjadi bagian smartphone, aksesoris atau kemasannya.
Samsung mengungkapkan materi itu sebagai sebuah materi yang kreatif dan baru, dalam pengumumannya hari Minggu kemarin. Informasi itu muncul menjelang acara Galaxy Unpacked yang digelar pekan ini, di mana event tersebut juga diharapkan sebagai acara perilisan smartphone flagship terbaru perusahaan, yakni Samsung Galaxy S22.
Menurut pihak Samsung, material kreatif itu akan menggabungkan bahan-bahan plastik yang biasanya ditemukan telah menjadi limbah di lautan, yang kemudian digunakan kembali di seluruh jajaran produknya sekarang dan di masa depan, yang dimulai dengan peluncuran perangkat Galaxy baru dalam event Unpacked.
“Perangkat dari bahan daur ulang ini akan mencerminkan upaya kami yang berkelanjutan untuk menghilangkan plastik sekali pakai dan memperluas penggunaan bahan ramah lingkungan lainnya, seperti bahan pasca-konsumen daur ulang dan kertas daur ulang,” ungkap Samsung dalam rilisan pers-nya.
Samsung kemudian membahas mengenai masalah limbah jaring ikan bekas yang juga kerap disebut dengan ‘Jaring Hantu’, yang sering menjebak dan menjerat biota laut, merusak terumbu karang dan menghancurkan habitat serta ekosistem makhluk hidup di laut.
Apa yang disampaikan Samsung ini tidak salah sama sekali. Pasalnya World Wildlife Fund melaporkan bahwa Jaring Hantu dan perlengkapan nelayan lainnya, termasuk sampah jaring ikan, benang pancing, sampai dengan tali tambang jumlahnya bisa mencapai 10% dari limbah laut yang saat ini diketahui sudah ada lebih dari 12 juta ton yang berakhir di lautan setiap tahunnya. Ini adalah salah satu bentuk limbah plastik laut yang paling mematikan.
Samsung bukanlah perusahaan pertama yang memiliki upaya semacam ini. Microsoft juga telah meluncurkan proyek Ocean Plastic Mouse sejak tahun lalu. Perangkat itu adalah cangkang dari mouse yang 20% bahannya berasal dari limbah plastik laut, yang kemudian diproses menjadi pelet plastik.
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: