Pengertian Prinsip dan Pendekatan Geografi
Seperti yang kita ketahui bahwa geografi merupakan suatu bidang ilmu yang berkaitan dengan permukaan bumi. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa geografi bukan hanya terbatas pada fenomena fisik bumi saja, melainkan juga membahas tentang interaksi yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan sekitarnya.
Setiap bidang ilmu yang kita pelajari, memiliki prinsip dan pendekatannya masing-masing. Sebagai contoh, dalam ilmu ekonomi terdapat prinsip ekonomi yang berfungsi sebagai pedoman untuk melakukan berbagai aktivitas ekonomi.
Begitu juga dengan ilmu geografi, yang terus mengalami kemajuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengan menggunakan langkah dan metode yang sudah modern. Ilmu geografi mengajarkan kita berbagai prinsip dalam memahami karakteristik yang dimiliki dan hubungannya dengan permasalahan yang lain. Lalu, apa yang dimaksud dengan prinsip geografi?
Prinsip geografi merupakan pedoman atau dasar yang digunakan dalam pengkajian dan pengungkapan gejala, faktor, variabel dan fenomena geografi, misalnya permukaan bentuk bumi yang tidak merata hingga keberadaan beberapa jenis makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan).
Dalam melakukan pengkajian berbagai gejala diatas muka bumi ini juga memerlukan suatu pendekatan geografi. Pengertian pendekatan geografi itu sendiri adalah suatu langkah atau metodologi khusus yang digunakan untuk menganalisa dan memahami berbagai macam gejala serta fenomena geosfer, tak terkecuali interaksi antara makhluk hidup terhadap lingkungannya.
[ez-toc]
Prinsip Geografi Beserta Contohnya
Secara umum, terdapat 4 prinsip geografi yang digunakan sebagai acuan dan pedoman untuk meneliti berbagai gejala geografi. Dibawah ini merupakan penjelasan setiap prinsip disertai dengan contohnya masing-masing.
1. Prinsip Distribusi (Penyebaran)
Prinsip distribusi merupakan suatu prinsip yang paling utama dalam ilmu geografi, dimana penyebab terjadinya prinsip ini dikarenakan adanya gejala-gejala geosfer atau kejadian alam yang mengakibatkan perubahan kondisi fisik dan sosial yang berbeda antar satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Selain itu, tujuan lain dengan adanya prinsip distribusi adalah untuk menelaah hubungan antara satu fenomena dengan fenomena lain yang bisa dijadikan pedoman untuk meramalkan masa yang akan datang. Dibawah ini merupakan beberapa contoh prinsip distribusi yang terjadi di Indonesia.
- Persebaran flora dan fauna di Indonesia dipisahkan oleh garis Weber dan Wallace yang dibagi menjadi 3 kawasan, yaitu kawasan barat (asiatis), bagian tengah (peralihan), dan kawasan timur (australis).
- Persebaran ketersediaan sumber daya air yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya.
- Persebaran curah hujan yang berbeda disetiap kawasan di Indonesia.
- Persebaran barang tambang yang tidak merata di wilayah Indonesia. Misalnya, Indonesia bagian barat lebih berfokus pada penguasaan kandungan minyak bumi, sedangkan wilayah Indonesia bagian timur lebih banyak mengandung bahan mineral.
- Persebaran penduduk yang tidak merata di wilayah Indonesia.
2. Prinsip Interelasi (Keterkaitan)
Prinsip interelasi merupakan prinsip ilmu gegrafi yang menelaah adanya hubungan keterkaitan antara satu gejala dengan gejala geografi yang lain di permukaan bumi, seperti hubungan antara gejala fisik dengan gejala fisik, gejala fisik dengan gejala sosial atau hubungan gejala sosial dengan sosial.
Tujuan utama dari prinsip interelasi adalah menguraikan karakteristik dari geografi di suatu daerah. Beberapa contoh prinsip interelasi adalah :
- Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan akan terjadinya gunung meletus karena diapit oleh 3 sistem pegunungan api dunia (ring of fire), yaitu sirkum Pasifik, sirkum Mediterania dan sirkum Australia.
- Letak geografis Indonesia mengakibatkan perbedaan kondisi iklim di setiap wilayahnya.
- Pembalakan hutan secara liar dapat mengakibatkan bencana banjir dan perubahan ekosistem satwa dan tumbuhan di area hutan.
- Tindakan kejahatan rentan terjadi di kota-kota besar dikarenakan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat.
- Penduduk yang tinggal di pesisir pantai memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
3. Prinsip Deskripsi (Penggambaran)
Prinsip geografi berikutnya adalah prinsip deskripsi, yakni memberikan penjelasan spesifik terhadap karakteristik pada gejala geografi yang sedang diamati, baik dalam dimensi titik, garis, bidang atau ruang. Geografi menganut prinsip ini untuk memberikan gambaran fenomena geosfer yang dihasilkan melalui tulisan, tabel, grafik dan gambar (peta). Beberapa contoh prinsip deskripsi (penggambaran) :
- Gambar mengenai tingkat curah hujan di wilayah Indonesia.
- Grafik yang menyajikan data dan fakta mengenai tingkat pengangguran.
- Tabel yang berisi angka buta warna pada setiap wilayah di Indonesia.
- Peta yang mendeskripsikan posisi lempeng yang ada di Indonesia.
4. Prinsip Korologi (Keruangan)
Prinsip geografi yang terakhir adalah prinsip korologi. Prinsip ini merupakan hasil perpaduan yang diperoleh dari 3 prinsip geografi yang sudah dibahas, yaitu prinsip distribusi, prinsip interelasi dan prinsip deskripsi.
Tujuan dari prinsip korologi ini adalah untuk memperoleh hasil dari fenomena yang terjadi di suatu daerah berdasarkan letak penyebarannya, jenis interaksi yang terjadi serta integrasi terhadap sudut keruangannya. Beberapa contoh dari prinsip korologi adalah :
- Dalam meneliti tingginya curah hujan di Indonesia dapat dilihat dari persebaran sirkulasi air di setiap wilayah, penyebab terjadinya hujan hingga dampak yang diperoleh dari fenomena tersebut.
- Untuk meneliti kondisi suhu di daerah perkotaan dan pedesaan dapat dilihat dari posisi matahari yang dipantulkan oleh gedung-gedung tinggi, sedangkan di desa lebih banyak pepohonan yang mengakibatkan suhu yang lebih rendah dibanding daerah perkotaan.
Pendekatan Geografi Beserta Contohnya
Terdapat 3 jenis pendekatan geografi yang digunakan, yaitu pendekatan keruangan (spasial), pendekatan lingkungan (ekologi) dan pendekatan kompleks wilayah (regional) .
1. Pendekatan Keruangan (Spasial)’
Pendekatan keruangan (analysis spacial) merupakan upaya pendekatan tentang keragaman ruang muka bumi dengan mengkaji masing-masing aspek-aspek keruangan yang dimiliki, seperti faktor alam, letak geografis dan kondisi sosial budaya masyarakat. Dalam artian, peneliti menggunakan pendekatan ini dengan menelaah prinsip distribusi, interelasi dan interaksi yang terjadi didalamnya. Beberapa contoh pendekatan keruangan adalah sebagai berikut.
- Sebidang tanah dapat dinilai dari sudut pandang keruangannya dan segi efiensinya. Sebidang tanah dapat menjadi mahal karena letaknya yang strategis atau karena tingkat produktivitas yang tinggi untuk bisa digunakan dalam bidang pertanian.
- Dalam upaya membuka lahan untuk membangun pemukiman baru diperlukan penelitian khusus untuk menentukan bentang alamnya yang berkaitan dengan kejadian alam yang akan memengaruh adaptasi makhluk hidup yang ada.
2. Pendekatan Lingkungan (Ekologi)
Pendekatan ekologi memiliki hubungan yang erat dengan ilmu biologi, yaitu melihat hubungan (interelasi) yang ditunjukkan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya atau dengan komponen lingkungan lainnya. Dalam artian bahwa pendekatan ini memerlukan analisis dengan melihat hubungan antara komponen biotik dan abiotik dalam memengaruhi keseimbangan ekosistem dari wilayah tersebut. Beberapa contoh pendekatan lingkungan yang biasa kita lihat adalah :
- Fenomena banjir yang terjadi di suatu wilayah dapat dilihat berdasarkan kondisi fisik wilayah yang memicu terjadinya banjir, seperti topografi, jenis tanah, tingginya curah hujan dan juga kondisi bangunannya. Selain itu, banjir juga dapat dilihat dari perilaku manusia terhadap lingkungannya, seperti penggundulan hutan, mengalih-fungsikan lahan pertanian, budaya membuang sampah sembarangan dan sebagainya.
- Dahulu, kegiatan bercocok tanam hanya dilakukan sekali dalam setahun dikarenakan pengairannya mengandalkan musim hujan. Sedangkan di zaman modern ini, jumlah manusia yang semakin meningkat menyebabkan manusia terus berupaya untuk mengembangkan sistem irigasi yang lebih maju sehingga pertanian dapat dilakukan sepanjang tahun dan kebutuhan pangan akan tercukupi.
3. Pendekatan Komplek (Regional)
Pendekatan komplek merupakan pendekatan yang melakukan studi dengan membandingkan wilayah di muka bumi berdasarkan aspek keruangan dan lingkungannya. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa pendekatan komplek ini adalah gabungan dari pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi.
Hasil yang diperoleh dari pendekatan studi wilayah akan dituangkan kedalam bentuk peta dan dipelajari melalui bidang ilmu kartografi. Beberapa contoh pendekatan komplek adalah sebagai berikut.
- Wilayah kutub utara pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah khatulistiwa.
- Dalam membangun kawasan pemukiman diperlukan pertimbangan beberapa faktor, seperti tingkat kesuburan tanah, letak kemiringan lereng dan juga tingkat aksesibilitas wilayah. Sebagai contoh, pemukiman di daerah pantai akan dibangun dengan fondasi yang lebih tinggi untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Demikianlah artikel mengenai pengertian prinsip geografi dan pendekatannya beserta masing-masing contohnya. Semoga artikel diatas dapat bermanfaat dan menambah wawasan untuk kita semua. Terima kasih.
Editor: Muchammad Zakaria
Download berbagai jenis aplikasi terbaru, mulai dari aplikasi windows, android, driver dan sistem operasi secara gratis hanya di Nesabamedia.com: